Jika kamu mengalami gejala depresi jauh setelah melahirkan, kamu mungkin ragu-ragu apakah ini adalah postpartum depression. Penting untuk tidak mengabaikan perasaan apa pun yang kamu alami.
Secara klinis, dokter mungkin mendiagnosis kamu dengan gangguan depresi mayor, gangguan depresi persisten, atau DPPD. Meskipun demikian, label tidak selalu penting. Sebab, diagnosis tersebut sering kali memiliki tujuan pengobatan yang sama: suasana hati yang tertekan. Jadi, yang terpenting adalah segera mencari bantuan jika kamu merasa ada yang salah.
Dokter mungkin akan mempertimbangkan dampak potensial dari menjadi ibu dan merawat anak sebagai bagian dari akar depresi. Intinya, jika kamu mengalami suasana hati yang buruk, baik itu segera setelah melahirkan atau beberapa tahun kemudian, hubungi profesional medis. Makin cepat mendapatkan perawatan, maka makin cepat kamu dapat pulih.
Postpartum depression adalah kondisi serius bagi perempuan, termasuk delayed postpartum depression. Jika kamu mengalami gejala depresi, segera cari bantuan. Depresi bukanlah aib. Mencari pertolongan sesegera mungkin adalah kunci agar kamu dapat kembali menjadi diri sendiri dan menikmati waktu bersama buah hati tercinta.
Referensi
Flo. Diakses pada Agustus 2024. How to identify and treat delayed postpartum depression.
Healthnews. Diakses pada Agustus 2024. Delayed Postpartum Depression: Recognizing the Signs and Seeking Help.
Sudocrem. Diakses pada Agustus 2024. Delayed Postpartum Depression: What You Need To Know.