ilustrasi depresi (pexels.com/MART PRODUCTION)
Pentingnya kode diagnosis F32 bukan hanya soal memberi label, tapi juga membuka jalan bagi perawatan yang paling sesuai untuk kondisi yang sedang dihadapi. Setiap tingkat keparahan dalam kategori F32 punya pendekatan terapi berbeda. Misalnya, untuk episode ringan, biasanya cukup dengan konseling psikologis dan perbaikan gaya hidup seperti pengaturan tidur, aktivitas fisik teratur, dan dukungan sosial. Intervensi farmakologis seperti antidepresan biasanya belum menjadi pilihan utama pada tahap ini.
Ketika diagnosis mengarah pada F32.2 atau F32.3, maka pengobatan sering kali melibatkan kombinasi antara terapi psikologis dan pengobatan medis. Pengawasan intensif juga dibutuhkan, terutama jika muncul gejala psikotik seperti mendengar suara atau meyakini hal-hal yang tidak nyata. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin perlu rawat inap untuk memastikan keselamatan dirinya maupun orang lain di sekitarnya. Penentuan subkode dalam F32 menjadi penting karena menjadi dasar dalam membuat rencana perawatan yang paling efektif dan menyeluruh.
Memahami kode diagnosis F32 sebagai bagian dari panduan mengenali episode depresi bukan sekadar mengenali istilah medis, tapi juga langkah awal untuk memberi ruang yang lebih sehat bagi kesehatan mental. Kode ini tidak hanya milik tenaga kesehatan, tapi juga penting diketahui oleh siapa pun supaya lebih sigap dalam merespons gejala-gejala depresi. Lewat pemahaman tentang kategori dalam kode diagnosis F32, kamu bisa lebih mudah membedakan mana depresi ringan yang mungkin bisa ditangani lewat perubahan pola hidup, mana yang sudah butuh penanganan profesional lebih lanjut.
Referensi
"ICD-10 Version: 2019." World Health Organization. Diakses pada Mei 2025.
"ICD-10-CM Codes for Depressive Disorders." ICD10Data.com. Diakses pada Mei 2025.
"Depressive Disorder ICD-10 Guide." Vitruvian Health. Diakses pada Mei 2025.
"Major Depressive Disorder" Navneet Bains. Diakses pada Mei 2025.