Jantung terus bekerja sepanjang hidup dan tidak pernah berhenti untuk beristirahat. Jantung memompa sekitar 2,5 miliar kali dalam rata-rata usia manusia, atau sekitar 100.000 kali sehari dan 35 juta kali setahun. Selama rata-rata seumur hidup, jantung manusia akan berdetak lebih dari 2,5 miliar kali, mengutip laman PBS. Tentu, saat akhir hidup, jantung akan berhenti berdetak.
Akan tetapi, terkadang, entah karena cedera, kerusakan, atau penyakit, jantung berhenti memompa darah secara normal dan perlu dihidupkan kembali untuk memulihkannya.
Ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah, ini disebut sebagai henti jantung mendadak. Penyebabnya beragam, mulai dari aritmia (gangguan irama jantung) dan/atau kelainan yang ada saat lahir, serta pembesaran jantung, masalah katup jantung, dan penyakit jantung. Hampir tenggelam, sengatan listrik, penggunaan narkoba, hipotermia, serta kecelakaan dan cedera lainnya juga dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak.
Henti jantung mendadak sering mengakibatkan kematian. Namun, peluang bertahap hidup meningkat jika orang-orang sekitar segera bertindak cepat. Menurut studi, sekitar 12 persen orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit bisa bertahan hidup, demikian pula 25 persen dari mereka yang mengalami henti jantung di rumah sakit.
Inilah yang terjadi pada tubuh saat jantung berhenti berdetak.