ilustrasi banjir (pexels.com/Dibakar Roy)
Setelah banjir, banyak orang harus beradaptasi dengan kondisi rumah yang berubah. Jadwal tidur kacau, pola makan tidak teratur, dan aktivitas fisik menurun karena fokus mengurus rumah. Kebiasaan baru ini tidak selalu disadari tetapi bisa memengaruhi regulasi hormon yang biasanya bergantung pada rutinitas stabil. Pergeseran kecil seperti sering melewati waktu makan atau tidur terlalu larut bisa menumpuk menjadi gangguan yang lebih besar.
Jika perubahan rutinitas berlangsung lama, tubuh kehilangan ritme yang biasanya menjaga aktivitas hormon tetap seimbang. Hal ini membuat tubuh lebih sensitif terhadap paparan dari luar, termasuk sisa-sisa bahan kimia yang terbawa banjir. Dampaknya bisa muncul dalam bentuk perubahan mood atau tubuh terasa tidak fit meski tidak ada keluhan spesifik. Situasi ini biasanya membaik setelah rutinitas kembali tertata.
Gangguan hormon setelah banjir bukan isu yang harus membuat kamu panik, tetapi penting dipahami agar kamu bisa menjaga diri dengan lebih tepat. Banyak faktor yang saling berkaitan dan sebagian besar masih bisa dikendalikan lewat langkah sederhana. Dari semua penjelasan tadi, bagian mana yang paling ingin kamu perhatikan setelah banjir melanda lingkungan kamu?
Referensi
"Determinants of exposure to endocrine disruptors following hurricane Harvey" Environmental Research. Diakses pada Desember 2025.
"Health risks remain after floodwater subsides" ABC Health and Wellbeing. Diakses pada Desember 2025.
"Water a major source of endocrine-disrupting chemicals: An overview on the occurrence, implications on human health and bioremediation strategies" Environmental Research. Diakses pada Desember 2025.
"Endocrine Disruptors in Water and Their Effects on the Reproductive System" International Journal of Molecular Science. Diakses pada Desember 2025.