- D - bahaya
- R - respons
- S - minta bantuan
- A - jalan napas
- B - pernapasan
- C - CPR
- D - defibrilasi
7 Pertolongan Pertama pada Korban Banjir Bandang

Memasuki puncak musim hujan, banjir bandang kerap kali terjadi pada daerah-daerah dengan resapan air yang rendah dan sistem drainase yang buruk. Banjir bandang dengan luapan air yang begitu besar bisa menimbulkan kerusakan yang hebat serta menelan korban jiwa. Bencana ini bisa menyebabkan orang tenggelam, terluka, tersengat listrik, hingga mengalami hipotermia.
Kurangnya bantuan medis segera setelah banjir membuat keterampilan pertolongan pertama sangat penting untuk mengurangi risiko cedera dan bahaya lainnya. Nah, jika kamu sedang berada di daerah yang mengalami banjir bandang, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu diri sendiri maupun orang lain.
Apa saja pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu korban banjir bandang? Inilah yang perlu kamu ketahui.
1. Menilai tempat kejadian perkara

Dalam kesiapsiagaan banjir, dikenal istilah DRSABCD, yaitu:
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membantu korban banjir adalah menilai bahaya di tempat kejadian perkara (TKP). Pastikan sebelum turun ke tempat kejadian, kamu menganalisis bahaya yang mungkin terjadi di TKP. Misalnya, menilai kedalaman dan kecepatan arus air banjir, mencari ada tidaknya kabel listrik yang jatuh ke air banjir, mencari ada tidaknya puing tajam, dan struktur yang tidak stabil untuk menghindari bahaya lebih lanjut.
Setelah mencapai korban, pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan adalah memeriksa tingkat kesadaran korban. Kamu bisa menepuk-nepuk bahunya secara perlahan atau berteriak untuk menilai respons korban.
2. Pertolongan pertama pada korban tenggelam

Untuk membantu korban tenggelam, mulailah dengan memberikan pernapasan buatan yang diikuti dengan 30 kompresi dada, sesuai dengan anjuran Palang Merah. Setelah itu, bersihkan jalan napas dari debris yang terlihat dari mulut korban.
Cara melakukan napas buatan yaitu, baringkan korban di atas permukaan yang kokoh. Kemudian, miringkan kepalanya sedikit ke belakang. Tutup mulut korban dengan rapat dan jepit hidungnya, berikan 2 napas buatan awal selama 1 detik sembari memperhatikan dada korban yang mengembang.
Jika belum terlihat hasilnya, lakukan kompresi dada. Letakkan pangkal salah satu tangan kamu di tengah dada korban. Jalin jari-jari dan jaga lengan tetap lurus. Berikan kompresi sedalam minimal 5 cm dengan kecepatan 100-200 kompresi per menit. Lanjutkan 30 kompresi dengan rasio 2 napas per kompresi hingga layanan darurat tiba atau korban merespons.
3. Pertolongan pertama pada korban terluka

Banjir bandang bisa menghanyut segala macam benda tajam, pecahan kaca, dan benda-benda berat lainnya yang menyebabkan luka pada korban. Jika kamu mengalami atau menjumpai korban banjir bandang yang mengalami luka terbuka, misalnya luka tusuk atau sayatan, segera bersihkan luka dengan air bersih dan antiseptik. Kemudian, tutup luka dengan perban tahan air untuk mencegah infeksi.
Selain menutup luka, perhatikan juga tanda-tanda infeksi yang mungkin dialami korban. Tanda-tanda infeksi biasanya meliputi kemerahan yang meningkat, rasa hangat, pembengkakan, garis-garis merah pada luka, atau pembentukan nanah. Jika terjadi infeksi, segeralah cari bantuan medis.
Apabila korban mengalami cedera terkilir atau patah tulang, tangani bagian tersebut dengan bidai darurat menggunakan bahan kaku, seperti papan kayu untuk mengakomodir cedera. Setelah itu, bungkus dengan plester medis atau kain. Jika terjadi pembengkakan, kompres dengan air dingin atau es ke area yang terluka.
4. Pertolongan pertama pada korban hipotermia

Air banjir yang dingin dapat dengan cepat memengaruhi suhu tubuh. Situasi ini bisa menyebabkan seseorang yang terjebak banjir mengalami hipotermia dalam hitungan menit.
Jika korban banjir mengalami hipotermia segera lepas dan ganti pakaian korban yang basah dengan pakaian kering. Setelah itu, pindahkan korban ke tempat yang lebih hangat. Tempelkan kompres hangat (bukan panas) pada ketiak dan selangkangan untuk membantu menaikkan suhu tubuh. Ada pun ciri-ciri gejala hipotermia adalah badang kedinginan, menggigil, kebingungan, dan bicara mulai cadel, namun pada stadium lanjut korban mungkin tidak menggigil lagi.
5. Pertolongan pada korban yang mengalami syok

Banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba mungkin membuat beberapa orang mengalami syok fisik. Kondisi ini biasanya ditandai dengan kulit pucat, dingin, atau lembap; kecemasan; kebingungan; denyut nadi lemah; dan penurunan respons.
Jika kamu menjumpai korban banjir bandang yang mengalami syok, lakukan pertolongan pertama dengan membaringkan korban dan memintanya untuk mengangkat kaki sedikit (sekitar setinggi 20-30 cm) untuk meningkatkan sirkulasi, jika tidak ada dugaan cedera tulang belakang. Setelah itu, periksa denyut nadi dan pernapasan setiap 5 menit sekali. Jaga mereka agar tetap hangat dengan memberikan selimut atau pakaian tambahan.
6. Pertolongan pertama pada korban yang terkena paparan bahan kimia

Banjir bandang bisa menimbulkan kerusakan yang masif yang menyebabkan tumpahnya berbagai cairan atau bahan kimia berbahaya ke lingkungan. Misalnya, hanyutnya gas LPG yang mengeluarkan zat kimia berbahaya. Ini memungkinkan seseorang mengalami kontak fisik dengan zat kimia berbahaya.
Jika kamu menjumpai korban banjir yang mengalami kontaminasi zat berbahaya, segera cuci area yang terkena dengan air dingin mengalir minimal 15 menit. Setelah itu, ganti pakaian yang terkontaminasi. Selalu lindungi saluran pernapasan dari uap kimia, dan segeralah cari pertolongan medis.
7. Pertolongan pertama pada cedera listrik

Banjir juga bisa merobohkan tiang listrik serta memutuskan jaringan kabel-kabel listrik. Ketika kabel listrik terjatuh ke air banjir, ini bisa menciptakan area beraliran listrik yang bisa menyebabkan sengatan listrik. Jika seseorang tersengat listrik, pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan adalah mencari kayu kering, tali, atau benda-benda non-konduktif (tidak menghantarkan listrik) untuk menarik korban atau menjauhkan korban dari sumber listrik. Jangan sekali-kali menolong korban dengan tangan kosong karena bisa menyebabkan aliran listrik menjalar lebih lanjut.
Banjir bandang dapat menyebabkan dampak yang begitu luas, baik dari segi keselamatan hingga kerusakan. Nah, mempelajari teknik-teknik pertolongan pertama akan sangat membantu untuk bertahan hidup dan meningkatkan keselamatan. Jika kamu terjebak dalam situasi ini atau akan memberi pertolongan pada korban banjir, coba terapkan beberapa pertolongan pertama pada korban banjir bandang di atas. Semoga membantu.
Referensi
“Safety Guidlines: Floodwater”. CDC. Diakses Desember 2025.
“First Aid Guide on Flood Preparedness”. First Aid Courses Tasmania. Diakses Desember 2025.
“Flood Response First Aid: Water-Related Emergency Management”. American CPR Care Association. Diakses Desember 2025.
“First Aid Readiness for Earthquakes and Floods”. My CPR Now. Diakses Desember 2025.
“First Aid Tips: How to Prepare for Flood Season”. First Aid Kits Australia. Diakses Desember 2025.
















.jpg)

