- tidak membangun rumah di bantaran sungai,
- membersihkan saluran air secara rutin,
- membuat sumur resapan,
- menjaga hutan sebagai penyerap dan penahan air,
- reboisasi.
4 Perbedaan Banjir Rob dan Banjir Bandang, Jangan Salah Kaprah!

- Banjir bandang terjadi akibat hujan ekstrem dan aliran air deras dari daerah tinggi yang datang tiba-tiba serta membawa material perusak.
- Banjir rob disebabkan oleh pasang air laut yang menggenangi wilayah pesisir secara perlahan dan sering berulang.
- Perbedaan utama keduanya terletak pada sumber air, kecepatan datang, dan dampak kerusakan sehingga penanganan masing-masing pun butuh pendekatan berbeda.
Di Indonesia, banjir jadi salah satu bencana hidrometeorologi yang sering terjadi, apalagi kalau sudah memasuki musim hujan. Namun, tahukah kamu kalau tidak semua banjir sama? Beberapa banjir punya penyebab dan kecepatan yang berbeda.
Di antara berbagai jenis banjir, dua peristiwa yang paling sering disalahpahami ialah banjir rob dan banjir bandang. Meski sama-sama menyebabkan kerugian, dua jenis banjir ini punya beberapa perbedaan. Apa saja? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
1. Penyebab utama

Banjir bandang adalah bencana yang datang secara tiba-tiba dan berarus deras. Peristiwa ini biasanya terjadi karena curah hujan yang ekstrem atau tinggi. Kondisi ini diperparah dengan rusaknya hutan sebagai penahan dan penyerap air. Tekanan air yang besar juga bisa merusak tanggul sungai atau bendungan sehingga air meluap.
Sementara, banjir rob adalah jenis banjir yang terjadi akibat meluapnya air laut karena pengaruh gaya gravitasi Bulan dan Matahari. Aktivitas manusia, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, juga bisa menjadi penyebab banjir rob. Adapun, permukaan tanah akan menyusut atau menurun sehingga permukaan semakin rendah. Hilangnya hutan mangrove dan vegetasi pantai lainnya juga memperburuk kondisi.
2. Lokasi dan kecepatan datang

Dilansir National Weather Service, banjir bandang terjadi dalam waktu singkat, sekitar 6 jam bahkan bisa lebih singkat. Itu sebabnya, kebanyakan masyarakat lengah dan belum siap saat bencana tersebut datang. Selain itu, banjir bandang bisa mencapai ketinggian yang ekstrem dan membawa beberapa material.
Banjir bandang umumnya terjadi di dekat aliran sungai, sungai pegunungan, dan daerah dataran rendah. Adapun, air deras dari dataran tinggi akan menuju hilir atau bantaran sungai dan daratan rendah. Aliran air di sungai yang biasanya tenang bisa menjadi deras saat hujan deras.
Sementara, banjir rob, yang airnya berasal dari laut, biasanya terjadi di daerah pesisir. Air meluap secara perlahan-lahan atau berkala sehingga bisa diprediksi. Genangannya juga realtif lebih stabil tergantung ketinggian pasang, kecuali jika disertai badai laut.
3. Dampak kerusakan

Dampak dari banjir bandang dan banjir rob memiliki karakteristik yang berbeda, sesuai dengan sifat serta kecepatan arus masing-masing. Banjir bandang yang punya kecepatan arus yang deras bisa menimbulkan kerusakan parah. Yang paling fatal bahkan bisa menimbulkan banyak korban jiwa dan luka.
Banyak jalanan, jembatan, dan fasilitas umum yang hancur. Rumah warga hanyut, roboh, atau tertimbun lumpur serta debris secara parah. Belum lagi, puing-puing besar yang terbawa oleh banjir bandang semakin memperparah situasi. Kerusakan yang ditimbulkan juga berdampak pada kerugian ekonomi.
Banjir rob memang tidak separah banjir bandang, tapi peristiwa ini tidak bisa diremehkan. Ekosistem pesisir, seperti hutan mangrove; pertanian; perikanan; dan pariwisata bisa terdadmpak parah. Aktivitas masyarakat juga terganggu karena air yang merendam jalanan membuat akses jalan ditutup.
Sumur dan sumber air bersih di wilayah pesisir bisa terkontaminasi oleh intrusi air asin. Genangan air kotor yang lama memicu penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernafasan. Selain itu, bencana lain, seperti erosi dan tanah longsor, mungkin saja terjadi.
4. Cara penanggulangan banjir rob dan banjir bandang

Banjir rob dan banjir bandang tidak terjadi begitu saja, melainkan ada faktor pemicu. Untuk meminimalkan dampak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Adapun, cara menanggulangi banjir bandang:
Cara menanggulangi banjir rob:
- menanam dan menjaga hutan mangrove serta vegetasi pesisir lainnya,
- mengurangi penggunaan air tanah,
- membuat pompa dan penghalang ombak untuk daerah yang lebih rendah,
- perbaikan dan optimalisasi drainase,
- membangun rumah terapung untuk masyarakat yang tinggal di pesisir.
Walau sama-sama membawa kerugian, terdapat perbedaan mendasar antara banjir rob dan banjir bandang. Hal itu bisa dilihat dari penyebab, dampak, hingga cara penanggulangan. Memahami perbedaan banjir bandang dan banjir rob bukan hanya soal menambah wawasan, melainkan juga kunci menyiapkan strategi evakuasi serta mitigasi yang tepat.
Referensi
“Banjir Rob Ancam Wilayah Pesisir, Kepala PKSPL IPB University Jelaskan Dampak dan Solusi”. IPB University. Diakses pada Desember 2025.
“Banjir Rob dan Genangan: Penyebab, Dampak dan Upaya Penanggulangan”. BMKG KMS. Diakses pada Desember 2025.
“Flash Flooding Definition”. National Weather Service (US). Diakses pada Desember 2025.
“Impacts of a Flash Flood”. Teton County, WY Government. Diakses pada Desember 2025.


















