Beberapa peneliti percaya bahwa karakteristik fisik unik dari orang dengan autisme terkait dengan perbedaan neurologis yang mendasarinya.
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf kompleks yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Dahi yang besar mungkin terkait dengan volume otak yang membesar pada beberapa orang dengan autisme. Peningkatan volume otak ini dapat memengaruhi perkembangan daerah otak tertentu yang bertanggung jawab untuk komunikasi dan perilaku sosial.
Mata yang besar mungkin terkait dengan perbedaan dalam pemrosesan informasi visual oleh otak. Perbedaan-perbedaan ini dapat memengaruhi cara individu dengan autisme memahami dan menginterpretasikan isyarat sosial, yang dapat memengaruhi interaksi sosial mereka.
Jadi, dalam beberapa kasus autisme dapat diketahui dari wajah. Ini karena perbedaan dalam perkembangan otak orang dengan autisme dapat menyebabkan fitur wajah yang berbeda. Namun, diagnosis tidak bisa dilakukan hanya dengan melihat fitur wajah. Diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis yang akurat.
Referensi
Alam, Md Shafiul, Muhammad Mahbubur Rashid, et al. “Empirical Study of Autism Spectrum Disorder Diagnosis Using Facial Images by Improved Transfer Learning Approach.” Bioengineering 9, no. 11 (November 18, 2022): 710.
"Facial Features & Physical Characteristics Of Autism." Apex Aba Therapy. Diakses pada September 2024.
"Can Autism Be Detected Depending on Facial Features?" Psych Central. Diakses pada September 2024.
Rahman, K. K. Mujeeb, and M. Monica Subashini. “Identification of Autism in Children Using Static Facial Features and Deep Neural Networks.” Brain Sciences 12, no. 1 (January 12, 2022): 94.
Tripi, Gabriele, Sylvie Roux, et al. “Cranio-Facial Characteristics in Children with Autism Spectrum Disorders (ASD).” Journal of Clinical Medicine 8, no. 5 (May 9, 2019): 641.