Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi minum obat
ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Intinya sih...

  • Interaksi obat dan makanan perlu diwaspadai.

  • Kandungan nutrisi daging kambing harus diketahui sebelum minum obat.

  • Perhatikan waktu yang tepat minum obat dan tips aman konsumsi daging kambing.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Olahan daging kambing selalu menarik perhatian karena punya aroma khas dengan rasa autentik. Namun, apa jadinya kalau kamu lagi sakit? Mungkin muncul pertanyaan dalam benakmu: apakah boleh minum obat setelah makan daging? Apakah hal ini membahayakan penderita atau tidak? Berikut ini penjelasan hubungan antara makan daging kambing dan minum obat.

1. Hubungan obat dan makanan

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Interaksi obat dan makanan ada yang tidak menimbulkan efek samping, tapi ada juga yang membahayakan. Kamu perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terkait ini. Walau tak semuanya berdampak buruk, ini tetap perlu diwaspadai. Adapun, dampak-dampaknya:

  • membuat efektivitas obat menurun;

  • terjadi efek samping baru yang bahkan tidak diketahui atau tidak pernah terjadi sebelumnya;

  • ada makanan yang dapat mengurangi atau meningkatkan efek samping pada obat yang diminum.

2. Kandungan daging kambing

ilustrasi daging panggang (pixabay.com/matiasarg)

Sebelum mengetahui interaksi obat dan daging kambing, kenali dulu kandungan nutrisi daging kambing, mulai dari kalori, protein hingga lemak yang digadang-gadang sebagai sumber kolesterol. Dikutip dari Food Struct, kambing mengandung makronutrien berupa 27,1 gram protein, 3,03 gram lemak, dan 67,21 gram air. Sementara itu, domba mengandung 24,52 gram protein, 20,94 gram lemak, dan 53,72 gram air. Lalu, dilansir Healthline, 85 gram daging kambing mengandung 122 kalori, 23 gram protein, 2,6 gram lemak, dan 0,8 gram lemak jenuh.

3. Obat dan daging kambing

ilustrasi obat (unsplash.com/Alexander Grey)

Tidak ada sumber yang menjawab pasti atas pertanyaan apa boleh minum obat setelah makan kambing. Hal ini karena tidak semua obat memiliki efek samping terhadap kandungan nutrisi yang ada pada kambing. Apalagi, setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda-beda.  

Sebagai contoh, ada obat Rhinos, obat flu dan alergi dengan kandungan aktif loratadine dan pseudoephedrine. Obat ini tidak masalah jika diminum setelah makan kambing. Kedua bahan tersebut tidak berinteraksi terhadap daging kambing. Ia justru berinteraksi pada susu dan alkohol. Selain Rhinos, parasetamol juga tidak masalah dikonsumsi setelah makan daging kambing.

Namun, tak semua obat aman. Dikutip dari jurnal “Food-Drug Interactions”, Oman Medical Journal, ada obat-obat yang berinteraksi negatif terhadap daging lemak tinggi seperti domba. Obat esomeprazol, misalnya, bisa mengurangi bioavailabilitas atau membuat obat tidak mudah diserap oleh tubuh. Untuk itu, hindari makan kambing sebelum mengonsumsi obat ini, ya.

4. Waktu tepat minum obat

ilustrasi obat (pixabay.com/iira116)

Selain kandungan pada makanan, waktu juga berpengaruh terhadap kinerja obat. Kamu perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk minum obat. Jarak minum obat harus tepat karena tak semua obat cocok diminum dalam waktu yang sama. Sebagai acuan, berikut ini jam tepat minum obat.

  • Obat satu kali sehari lebih baik dikonsumsi pada waktu dan pukul yang sama. Pastikan untuk bertanya pada dokter obat tersebut diminum pagi atau malam

  • Obat dua kali sehari sebaiknya diminum pada pukul sama tapi beda waktu, misalnya setiap pukul 8 pagi dan 8 malam.

  • Obat tiga kali sehari sebaiknya diminum kurang lebih 8 jam sekali. Sebagai contoh, kamu bisa minum pukul 7 pagi, 2 siang, dan ditutup pukul 8 malam sebelum tidur.

  • Obat empat kali sehari sebaiknya diminum kurang lebih 6 jam sekali, contohnya pukul 7 pagi, 12 siang, 4 sore, dan 9 malam.

5. Tips aman minum obat dan makan daging kambing

ilustrasi daging panggang (pixabay.com/andresmmartinez)

Daging kambing memiliki kandungan protein yang tinggi, tapi kamu tetap perlu waspada. Pasalnya, daging kambing merupakan sumber lemak jenuh dengan risiko kolesterol naik dalam darah. Oleh karena itu, kamu harus tahu porsi yang pas dan cara mengolah yang tepat agar tidak menambah kadar lemak. Selain itu, imbangi makan daging kambing dengan serat, seperti makan buah dan sayur.

Lalu, jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, lebih baik berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu, ya. Tanyakan pada dokter apakah obat-obatan yang diminum dapat berinteraksi terhadap lemak tinggi atau daging kambing. Dengan begitu, makan daging kambing bisa lebih tenang.

Jadi, apa boleh minum obat setelah makan daging? Jawabannya tergantung jenis obat yang dikonsumsi. Beda obat, beda kandungan. Karena itu, beda juga interaksinya dengan daging kambing. Agar lebih aman, konsultasikan dengan dokter, ya!

Referensi
“Food-Drug Interactions”. PMC. Diakses Oktober 2025.
“Goat Meat: Benefits & Nutrition”. Healthline. Diakses Oktober 2025.
“Goat vs Lamb: Nutrition Comparison”. FoodStruct. Diakses Oktober 2025.

Referensi
“Food-Drug Interactions”. PMC. Diakses Oktober 2025.
“Goat Meat: Benefits & Nutrition”. Healthline. Diakses Oktober 2025.
“Goat vs Lamb: Nutrition Comparison”. FoodStruct. Diakses Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team