Apakah Cacing Keremi Berbahaya?

- Cacing keremi adalah parasit kecil berwarna putih yang hidup di usus besar manusia dan menyerang anak-anak serta orang dewasa.
- Gejala infeksi cacing keremi meliputi rasa gatal hebat di area anus, nyeri perut, mual, kehilangan nafsu makan, dan gangguan tidur.
- Pengobatan cacing keremi bisa menggunakan obat antiparasit, seperti mebendazole atau albendazole.
Banyak orang bertanya-tanya apakah cacing keremi berbahaya? Jawabannya bisa ya, tergantung pada tingkat infeksi dan bagaimana menangani hal tersebut. Cacing keremi memang kecil, tapi jangan sampai kamu meremehkan mereka. Infeksi cacing keremi, yang dikenal juga sebagai enterobiasis, umum terjadi, terutama pada anak-anak. Namun, bukan berarti orang dewasa aman dari risiko infeksi ini.
Meski gak selalu mematikan, cacing keremi bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang mengganggu aktivitas harian. Tulisan kali ini akan membahas secara lengkap apa saja bahaya yang ditimbulkan, bagaimana cara penularan, dan langkah pencegahan serta pengobatan infeksi cacing keremi.
1. Apa itu cacing keremi dan apakah menular?

Cacing keremi (Enterobius vermicularis) adalah parasit kecil berwarna putih yang hidup di usus besar manusia. Ukuran mereka sekitar 2–13 mm. Umumnya, mereka menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terinfeksi. Penularan terjadi sangat mudah, yaitu melalui tangan yang terkontaminasi telur cacing, kemudian menyentuh mulut, makanan, atau permukaan lain yang kemudian disentuh oleh orang lain.
Penularan ini bisa terjadi di lingkungan rumah, sekolah, atau tempat kerja jika kebersihan kurang terjaga. Telur cacing bisa bertahan di permukaan benda, seperti pakaian, mainan, atau tempat tidur hingga 2 minggu. Karena itu, penting untuk rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan agar rantai penularan bisa diputus. Kebiasaan seperti menggigit kuku atau gak mencuci tangan setelah dari toilet juga meningkatkan risiko terinfeksi, lho.
2. Gejala infeksi cacing keremi yang perlu kamu ketahui

Salah satu gejala paling umum dari infeksi ini ialah rasa gatal hebat di area anus, terutama pada malam hari. Hal ini terjadi karena cacing betina keluar dari anus untuk bertelur. Rasa gatal ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan iritasi kulit karena garukan terus-menerus.
Selain itu, infeksi cacing keremi juga bisa menyebabkan nyeri perut, mual, kehilangan nafsu makan, dan gangguan tidur. Pada perempuan, cacing bisa menyebar ke area genital dan menyebabkan infeksi saluran kemih atau iritasi vagina. Dalam kasus yang lebih parah, infeksi kronis bisa mengganggu perkembangan anak akibat gangguan nutrisi dan tidur. Seram, kan?
3. Bahaya cacing keremi jika lambat diobati

Meski infeksi cacing keremi jarang menyebabkan komplikasi serius, jika dibiarkan tanpa pengobatan akibatnya bisa menimbulkan efek jangka panjang. Sebagai contoh, anak dengan siklus tidur yang terganggu bisa mengalami gangguan konsentrasi dan pertumbuhan. Selain itu, infeksi yang terus berulang dapat menyebabkan anemia ringan akibat gangguan penyerapan nutrisi.
Cacing keremi juga bisa berpindah ke bagian tubuh lain, seperti saluran genital bahkan saluran kemih. Hal ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti infeksi saluran kemih, vaginitis, bahkan radang pada organ reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk segera mengobati infeksi dan menjaga kebersihan lingkungan agar gak menyebar ke orang lain, ya.
4. Cara mengobati dan mencegah infeksi cacing keremi

Pengobatan cacing keremi umumnya menggunakan obat antiparasit, seperti mebendazole atau albendazole. Obat ini bekerja dengan melumpuhkan cacing dewasa dalam usus. Biasanya, dosis diulang setelah 2 minggu untuk membasmi telur yang mungkin menetas setelah pengobatan pertama.
Selain pengobatan medis, kamu juga perlu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar. Cucilah tangan secara rutin, potong kuku pendek, ganti pakaian dalam dan seprai setiap hari selama masa pengobatan. Hindari kebiasaan memasukkan tangan ke mulut, terutama pada anak-anak. Pencegahan sangat penting karena telur cacing mudah sekali menyebar dan bertahan lama di lingkungan.
5. Kapan harus ke dokter?

Kamu perlu segera menemui dokter jika mengalami gejala gatal di anus yang gak kunjung sembuh, gangguan tidur, atau jika mendapati anak terus mengeluh gak nyaman pada malam hari. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dengan metode scotch tape test, yaitu menempelkan selotip di sekitar anus pada pagi hari untuk mendeteksi telur cacing. Konsultasi medis juga penting jika infeksi sudah menyebar ke area lain, seperti saluran genital atau jika ada infeksi berulang. Dengan penanganan yang tepat dan disiplin menjaga kebersihan, infeksi cacing keremi bisa diatasi tanpa menimbulkan komplikasi jangka panjang.
Infeksi cacing keremi memang umum dan tidak selalu berbahaya, tetapi bukan berarti boleh diabaikan. Karena itu, penting untuk mengenali gejala dan cara mengatasi infeksi tersebut. Jadi, apakah cacing keremi berbahaya? Jawabannya bisa jadi jika gak segera ditangani dengan benar. Jaga kebersihan diri dan lingkungan agar kamu dan keluargamu terhindar dari gangguan kesehatan yang satu ini, ya!
Referensi
“About Pinworm Infection”. CDC. Diakses Juli 2025.
“Enterobius Vermicularis”. Stat Pearls. Diakses Juli 2025.
“Pinworm infection”. Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.
“Pinworms”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
“Pinworms: What to Look For and How to Prevent Infection”. Healthline. Diakses Juli 2025.