Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gejala dermatitis atopik atau eksim pada kulit anak.
ilustrasi gejala dermatitis atopik atau eksim pada anak (commons.wikimedia.org/de.wikipedia)

Intinya sih...

  • Gluten adalah protein yang sulit diuraikan oleh enzim pencernaan, dan dapat memicu respons imun pada sebagian orang.

  • Beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan kaitan antara eksim dan kondisi yang berhubungan dengan gluten.

  • Konsumsi gluten tidak menyebabkan eksim, tetapi pada orang yang sudah memiliki eksim, konsumsi gluten dapat memicu gejala kambuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Media sosial dihebohkan dengan curhat seorang ibu bernama Felicia Elizabeth. Dalam akun Instagram pribadinya, @feliz88belizz, ia mengaku telah ditipu sebuah toko roti yang menggunakan embel-embel produk "gluten free, dairy free, egg free, vegan, stevia, dan plant based."

Berlangganan sejak September 2024, Felicia merasa bahagia karena menemukan toko roti tersebut (ia sebut sebagai Bakery X). Hal ini dilatarbelakangi diet ketat yang ia jalani selama menyusui anak semata wayangnya, Kai (17 bulan).

"Wah saya happy luar biasa. Mahal? Iya, sangat mahal. Tapi, apa boleh buat, saya BUTUH. Jadi sudah 1 tahun saya langganan sama bakery ini," tulisnya di Instagram Story pada Selasa (7/10/2025).

Kai diketahui mengidap eksim sejak usia tiga bulan. Karena masih menyusui sang buah hati, dokter menyarankan ia untuk puasa gluten, telur, susu, kacang-kacangan, dan produk turunannya. Jadi, selama selama satu tahun, Kai mengonsumsi kue-kue dari Bakery X melalui ASI Felicia.

Petaka muncul pada 11 Agustus 2025 saat Kai pertama kali mencicipi kue tersebut secara langsung. Ruam parah dan bengkak bermunculan sekujur tubuh dan wajah Kai.

"Ternyata dampaknya begitu HEBAT. Hanya butuh hitungan jam langsung FLARE UP 1 badan. Sebelumnya gak separah itu. Yang saya salahkan selama 1 tahun itu adalah makanan-makanan lain," ujarnya.

Eksim adalah kondisi peradangan kulit kronis yang secara global memengaruhi sekitar 20 persen anak-anak dan 5–10 persen orang dewasa.

Para ahli meyakini bahwa eksim terjadi akibat gangguan pada lapisan pelindung kulit. Kondisi ini membuat air lebih mudah keluar dari kulit sehingga kulit menjadi kering, sekaligus memudahkan iritan dari lingkungan masuk ke dalam kulit dan memicu peradangan.

Meskipun penyebab pasti eksim belum diketahui, tetapi para ahli telah mengidentifikasi sejumlah faktor genetik, lingkungan, dan imunologis yang berperan dalam perkembangannya.

Beberapa orang dengan eksim juga melaporkan bahwa konsumsi makanan tertentu dapat memicu atau memperburuk gejala mereka. Gluten adalah salah satu pemicu yang paling sering disebut.

Terus baca untuk memahami tentang kemungkinan hubungan antara gluten dan eksim, serta apakah pola makan bebas gluten dapat memperburuk atau justru meredakan kondisi ini.

Mekanisme gluten dalam tubuh

Gluten adalah sekelompok protein yang banyak ditemukan pada biji-bijian seperti gandum, rye, dan barli. Pada sebagian orang, protein gluten ini sulit diuraikan oleh enzim pencernaan.

Dalam beberapa kasus, potongan gluten yang tidak tercerna sempurna, disebut juga peptida gluten, dapat menembus dari usus ke bagian tubuh lain. Hal ini bisa memicu respons imun, yang kemudian memicu berbagai gejala. Kondisi inilah yang dikenal sebagai intoleransi gluten, yang mencakup:

  • Penyakit celiac: penyakit autoimun inflamasi yang merusak lapisan usus halus saat seseorang mengonsumsi gluten.

  • Non-celiac gluten sensitivity (NCGS): Kondisi ketika seseorang mengalami gejala pencernaan setelah makan gluten, tetapi tidak terdiagnosis penyakit celiac maupun alergi gandum.

  • Alergi gandum: respons imun abnormal terhadap protein gluten tertentu dalam gandum.

Meskipun ketiga kondisi ini berbeda, tetapi gejalanya bisa saling tumpang tindih. Dalam beberapa kasus, gejala juga dapat muncul pada kulit, misalnya berupa eksim.

Hubungan antara eksim dan intoleransi gluten

Beberapa penelitian menunjukkan adanya kemungkinan kaitan antara eksim dan kondisi yang berhubungan dengan gluten.

Sebagai contoh, tinjauan pada tahun 2018 menemukan bahwa sebagian orang dengan NCGS mengalami masalah kulit seperti eksim, ruam, dan dermatitis yang tidak terdefinisi.

Ada juga studi tahun 2020 menemukan bahwa orang dengan eksim memiliki kemungkinan 1,6 kali lebih besar untuk juga mengidap penyakit celiac dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, hanya 0,6 persen pasien eksim yang benar-benar memiliki penyakit celiac, sehingga kemungkinan absolutnya tetap sangat kecil.

Terakhir, orang dengan alergi gandum sering kali mengalami eksim setelah mengonsumsi gandum yang mengandung gluten. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah gejala serupa juga muncul saat mereka mengonsumsi biji-bijian lain yang mengandung gluten.

Apakah gluten bisa memperburuk gejala eksim?

ilustrasi gluten free (vecteezy.com/Bilal Hassan)

Hubungan antara gluten dan eksim belum sepenuhnya dipahami. Gluten tidak menyebabkan eksim, tetapi pada orang yang sudah memiliki eksim, konsumsi gluten dapat memicu gejala kambuh.

Menurut sebuah tinjauan tahun 2024, gluten dapat memengaruhi mikrobioma usus dan memicu peradangan, yang pada gilirannya bisa melemahkan fungsi pelindung kulit. Hal ini berpotensi memicu gejala eksim kambuh.

Penyebab utama eksim diyakini bersifat genetik, tetapi para peneliti masih terus mempelajari faktor-faktor lain yang dapat memperburuk gejalanya.

Apakah diet bebas gluten bisa mencegah gejala eksim kambuh?

Eksim adalah kondisi kronis yang cenderung kambuh ketika terpapar pemicu tertentu, seperti cuaca dingin atau alergen. Hingga kini, tidak ada obat khusus untuk eksim. Penanganannya berfokus pada mengurangi pemicu dan mengendalikan gejala.

Pada sebagian orang, eksim bisa memburuk setelah mengonsumsi gandum atau gluten. Dalam kasus seperti ini, diet bebas gluten atau rendah gluten dapat membantu meredakan gejala, bahkan kadang membuat eksim hilang sama sekali.

Namun, belum ada bukti penelitian berskala besar yang menunjukkan bahwa diet bebas gluten dapat menyembuhkan eksim. Para ahli juga belum bisa memastikan apakah gluten benar-benar berhubungan dengan tingkat keparahan eksim.

Sebuah penelitian tahun 2020 yang menganalisis data dari Nurses Health Study II yang melibatkan 63.443 orang selama 18 tahun, menemukan tidak ada hubungan antara asupan gluten dan gejala dermatitis atopik (eksim).

Kalau kamu merasa gluten mungkin memicu gejala, cobalah kurangi konsumsi makanan yang mengandung gluten selama seminggu untuk melihat apakah gejala membaik.

Setelah itu, perlahan masukkan kembali makanan tersebut sambil memantau gejala. Pertimbangkan untuk menulis catatan harian tentang apa yang kamu makan dan kapan, serta gejala yang muncul. Cara ini bisa membantu mengenali makanan pemicu.

Perlu dicatat bahwa diet bebas gluten hanya dianjurkan bagi orang yang memiliki intoleransi terhadap gluten. Pola makan ini juga dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi tertentu. Karena itu, sebaiknya lakukan langkah ini dengan bimbingan ahli gizi agar pola makan tetap sehat dan seimbang.

FAQ seputar eksim dan gluten

  1. Apakah gluten menyebabkan eksim?
    Tidak ada bukti gluten menyebabkan atau memperburuk eksim. Namun, pada sebagian orang, gandum atau gluten dapat memicu gejala kambuh.

  2. Apakah ada diet yang bisa menyembuhkan eksim?
    Tidak ada diet yang bisa menyembuhkan eksim. Namun, menghindari pemicu eksim dapat membantu. Cobalah mencatat makanan yang dikonsumsi dan memantau bagaimana perubahan pola makan memengaruhi gejala.

  3. Apa makanan yang bisa memicu eksim?
    Makanan yang dapat memicu eksim bisa berbeda-beda pada setiap orang, tetapi beberapa pemicu yang paling umum adalah alergi makanan terhadap: kacang tanah, kacang pohon, ikan, kerang, susu sapi, gandum, telur, wijen, dan kedelai.

  4. Bagaimana cara mengobati eksim?
    Eksim umumnya merespons baik terhadap rutinitas melembapkan kulit secara teratur dengan losion bebas pewangi. Selain itu, penting juga untuk menghindari pemicu eksim. Jika cara ini tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk pilihan perawatan lainnya.

  5. Apakah boleh makan roti jika mengidap eksim?
    Sebagian besar orang dengan eksim tetap bisa makan roti. Namun, jika memiliki gangguan yang berhubungan dengan gluten, sebaiknya hindari roti yang mengandung gluten. Sebagai gantinya, pilihlah versi roti bebas gluten.

Referensi

Valerie Nemeth, Hasnain A. Syed, and Justin Evans, “Eczema,” StatPearls - NCBI Bookshelf, March 1, 2024, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538209/.

Giuseppe Losurdo et al., “Extra-intestinal Manifestations of Non-celiac Gluten Sensitivity: An Expanding Paradigm,” World Journal of Gastroenterology 24, no. 14 (April 10, 2018): 1521–30, https://doi.org/10.3748/wjg.v24.i14.1521.

Guy Shalom et al., “Atopic Dermatitis and Celiac Disease: A Cross-Sectional Study of 116,816 Patients,” American Journal of Clinical Dermatology 21, no. 1 (November 2, 2019): 133–38, https://doi.org/10.1007/s40257-019-00474-2.

Hossein Akhondi and Albert B. Ross, “Gluten-Associated Medical Problems,” StatPearls - NCBI Bookshelf, June 20, 2025, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538505/.

"Does Eating Gluten Worsen Eczema Symptoms?" Healthline. Diakses Oktober 2025.

"What is the link between gluten and eczema?" Medical News Today. Diakses Oktober 2025.

Atreyo Chakraborty, “A Critical Appraisal of Gluten in Skin Disorders, the Evidence so Far, and Updated Recommendations,” Indian Journal of Dermatology, March 20, 2024, https://doi.org/10.4103/ijd.ijd_815_22.

Aaron M. Drucker et al., “Gluten Intake and Risk of Psoriasis, Psoriatic Arthritis, and Atopic Dermatitis Among United States Women,” Journal of the American Academy of Dermatology 82, no. 3 (August 9, 2019): 661–65, https://doi.org/10.1016/j.jaad.2019.08.007.

Editorial Team