gambar seorang dokter (unsplash.com/Online Marketing)
Cacingan umumnya merupakan penyakit ringan, di mana mayoritas penyakit disebabkan oleh cacing kremi yang bisa diatasi dengan obat-obatan. Namun dalam kasus cacingan yang lebih serius, obat-obatan di apotek jelas gak cukup. Dilansir Very Well Health, kamu harus segera mengunjungi dokter terutama ketika mengalami penurunan berat badan, ruam dan gatal pada kulit, demam, muntah, diare, hingga menemukan darah atau lendir di feses.
Nantinya dokter akan melakukan beberapa tes yang meliputi pemeriksaan feses untuk mendeteksi keberadaan cacing atau telurnya, endoskopi di mana sebuah tabung dimasukkan ke dalam mulut untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi usus dan mencari tanda keberadaan cacing, dan tes darah. Gak jarang, pasien juga harus melakukan tes pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk mencaritahu apakah ada infeksi pada organ dalam tubuh.
Cacingan jelas bukan penyakit yang bisa disepelekan. Selain menyebabkan berbagai komplikasi, cacingan juga kerap terjadi berulang kali. Nah supaya kejadian serupa gak datang dua kali, kamu bisa melakukan berbagai tindakan pencegahan. Mulai dari menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dan kaki setelah aktivitas, membersihkan lingkungan rumah, menghindari konsumsi daging setengah matang, hingga mengonsumsi obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali.
Referensi
"Intestinal Parasites". Cleveland Clinic. Diakses September 2025.
"Soil-transmitted helminth infections". WHO. Diakses September 2025.
"Intestinal worms in humans and their symptoms". Medical News Today. Diakses September 2025.
"Ascariasis". Cleveland Clinic. Diakses September 2025.
"What Are Intestinal Worms?". Healthline. Diakses September 2025.
"Symptoms of Intestinal Worms and How to Get Rid of Them". Verywell Health. Diakses September 2025.