ilustrasi pendemo terkena peluru karet (unsplash.com/Nathan Bingle)
Tembakan peluru karet memang gak selalu bikin kamu berdarah. Namun bukan berarti cedera yang dihasilkan dapat dianggap enteng. Bila terkena mata, tembakan peluru karet dapat menyebabkan sobekan pada lapisan bola mata serta trauma pada struktur sekitarnya yang hampir selalu berakhir dengan kebutaan.
Pada sistem kardiorespirasi, tembakan peluru karet bisa menyebabkan memar pada jantung atau paru-paru hingga memicu terjadinya pendarahan dan serangan jantung yang berakhir dengan kematian jika gak ditangani dengan cepat. Jika terkena kepala, peluru karet dapat menyebabkan gegar otak, berbagai jenis pendarahan, hingga cedera otak yang parah. Dilansir Physicians for Human Rights, pada tahun 2017 sebuah studi menemukan bahwa sekitar 3 persen orang yang terkena peluru karet meninggal dunia karena cedera parah yang mereka alami, sedangkan 1.984 lainnya hidup dengan cedera permanen.
Peluru karet memang gak mematikan seperti peluru timah yang sering kali digunakan polisi untuk memburu penjahat. Namun bukan berarti peluru jenis ini gak bisa menyebabkan kematian. Jika ditembakkan dari jarak dekat atau ditembakkan ke organ tubuh tertentu, peluru karet juga dapat menyebabkan kematian.
Referensi
"Why Rubber Bullets and Bean Bag Bullets Are Dangerous, and What to Do If You’ve Been Shot with One". Healthline. Diakses September 2025.
"Health Impacts of Crowd-Control Weapons: Kinetic Impact Projectiles (Rubber Bullets)". Phys. Diakses September 2025.
"What Tear Gas and Rubber Bullets Do to the Human Body". Wired. Diakses September 2025.
"A history of rubber bullets and other crowd control projectiles". OPB. Diakses September 2025.