Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang dokter sedang memeriksa pasien yang tengah batuk-batuk.
ilustrasi pasien bronkitis (freepik.com/stefamerpik)

Intinya sih...

  • Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau paparan zat iritan.

  • Bronkitis terbagi menjadi akut dan kronis, di mana bronkitis akut sering menular karena disebabkan oleh virus seperti flu dan COVID-19.

  • Penularan bronkitis akut dapat terjadi melalui droplet saat batuk atau bersin, serta menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus atau bakteri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bronkitis adalah salah satu gangguan pernapasan yang dialami jutaan orang setiap tahunnya. Kondisi ini sering datang bersama batuk yang tak kunjung reda, rasa tidak nyaman di dada, dan tubuh yang mudah lelah.

Penyebabnya berawal dari peradangan pada saluran bronkus. Peradangan ini umumnya dipicu oleh infeksi virus, walaupun kadang juga bisa disebabkan oleh bakteri atau paparan zat iritan seperti asap rokok dan polusi udara.

Bronkitis akut biasanya membaik dalam beberapa minggu, tetapi bronkitis kronis dapat berlangsung jauh lebih lama dan sering kali menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Karena itu, mengenali gejala, memahami penyebab, serta mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis menjadi langkah penting untuk mengelola sekaligus mencegah bronkitis.

Batuk berkepanjangan, dada terasa sesak, dan tubuh mudah lelah, semua ini bisa menjadi tanda bronkitis. Kondisi pernapasan ini memang umum terjadi, tetapi sering menimbulkan pertanyaan yang membuat banyak orang khawatir, apakah bronkitis menular?

Apa itu bronkitis dan apakah penyakit ini menular?

Bronkitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus, yaitu pipa yang berfungsi sebagai penyalur udara dari bagian tenggorokan menuju ke organ paru. Peradangan ini membuat udara lebih sulit keluar masuk, sehingga muncul gejala seperti sesak napas, bunyi mengi, dan batuk. Masalah kesehatan ini bisa muncul dalam beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan.

Bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu kronis dan akut. Bronkitis kronis adalah masalah jangka panjang yang biasanya dipicu oleh kebiasaan merokok atau paparan polusi udara. Jenis ini tidak menular. Sementara itu, bronkitis akut berlangsung singkat dan biasanya bertahan hingga tiga minggu. Jenis ini justru sering menular, terutama pada beberapa hari pertama.

Bronkitis akut paling sering disebabkan oleh virus, meski bakteri atau iritan juga bisa menjadi pemicu. Virus yang umum menyebabkan bronkitis antara lain:

  • Virus penyebab pilek/selesma (common cold).

  • Virus flu.

  • Respiratory syncytial virus (RSV).

  • SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Infeksi virus ini memicu peradangan di paru-paru, sehingga batuk muncul dan kadang tetap bertahan meski virusnya sudah hilang.

Berapa lama bronkitis akut menular?

Lama waktu seseorang menularkan bronkitis akut bergantung pada penyebabnya. Berikut detailnya.

  • Bronkitis akibat virus

Sebagian besar kasus bronkitis akut disebabkan oleh virus. Pada kondisi ini, seseorang biasanya menular selama beberapa hari pertama infeksi. Bahkan, penularan bisa terjadi beberapa hari sebelum gejala muncul, artinya virus sudah bisa berpindah ke orang lain sebelum penderita sadar dirinya sakit.

Umumnya, masa menular berlangsung antara beberapa hari hingga sekitar satu minggu, seiring tubuh pulih dari infeksi virus. Namun, pada orang dengan sistem imun lemah atau memiliki penyakit tertentu, masa menular bisa lebih lama.

  • Bronkitis akibat bakteri

Jika bronkitis disebabkan oleh bakteri, penularan berlangsung sampai infeksi diobati atau gejala mereda. Beberapa bakteri seperti Mycoplasma dan Pertussis (penyebab batuk rejan) dapat menimbulkan bronkitis. Pada kasus pertusis, seseorang bisa tetap menular hingga tiga minggu jika tidak mendapat pengobatan antibiotik yang tepat. Untungnya, bronkitis akibat bakteri lebih jarang dibandingkan dengan yang disebabkan virus.

  • Bronkitis akibat iritan

Ada juga bronkitis yang bukan disebabkan oleh infeksi, melainkan paparan asap rokok, debu, atau polusi udara. Jenis ini tidak menular sama sekali, karena tidak melibatkan virus atau bakteri.

Bagaimana bronkitis menular?

ilustrasi batuk karena bronkitis (freepik.com/krakenimages.com)

Bronkitis akut yang disebabkan oleh virus dapat menular melalui percikan mikroskopis (droplet) yang keluar saat seseorang batuk atau bersin. Droplet ini membawa virus atau bakteri, melayang di udara, lalu bisa masuk ke mulut, hidung, atau terhirup langsung ke paru-paru orang lain.

Penularan tidak hanya terjadi lewat udara. Infeksi penyebab bronkitis juga dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi berjabat tangan dengan orang lain atau menyentuh permukaan umum, seperti gagang pintu atau pegangan tangga, yang kemudian disentuh oleh orang lain. Orang yang baru terpapar kemudian dapat terinfeksi ketika ia menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka.

Mencegah tertular dan menularkan bronkitis

Ada banyak cara untuk melindungi diri dari bronkitis sekaligus mencegah penyebarannya.

Untuk mengurangi risiko tertular:

  • Hindari merokok, atau segera berhenti merokok. Jauhi juga paparan asap rokok orang lain.

  • Lakukan vaksinasi flu setiap tahun.

  • Pertimbangkan vaksin pneumonia jika memenuhi syarat.

  • Lengkapi vaksinasi COVID-19.

  • Usahakan menjaga jarak dari orang yang sedang sakit.

Jika sedang mengalami bronkitis akut, langkah-langkah ini membantu mencegah penularan ke orang lain:

  • Tetap di rumah selama merasa sakit.

  • Tutup mulut saat batuk atau bersin, sebaiknya dengan siku, bukan tangan.

  • Rajin mencuci tangan agar tidak menularkan kuman ke anggota keluarga.

  • Gunakan masker saat berada di sekitar orang lain.

Berapa lama bronkitis biasanya berlangsung?

Bronkitis akut umumnya berlangsung kurang dari tiga minggu. Kondisi ini berbeda dengan bronkitis kronis, yang termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Bronkitis kronis jauh lebih lama, dan baru bisa ditegakkan sebagai diagnosis jika seseorang mengalami batuk berdahak setidaknya selama tiga bulan berturut-turut.

Sebagian besar kasus bronkitis akut dapat sembuh dengan sendirinya, terutama jika penyebabnya adalah virus flu biasa. Namun, ada beberapa pengecualian:

  • Bronkitis akibat influenza dapat terbantu dengan obat antivirus seperti oseltamivir.

  • Bronkitis akibat SARS-CoV-2 mungkin memerlukan terapi khusus COVID-19.

  • Bronkitis akibat bakteri membutuhkan antibiotik.

Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi mengalami bronkitis yang lebih berat, misalnya lansia dan mereka dengan sistem imun lemah. Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika ada dugaan flu, COVID-19, atau bronkitis. Obat flu dan COVID dapat memperpendek durasi gejala, terutama jika digunakan segera setelah gejala muncul.

FAQ tentang bronkitis

Seberapa menular bronkitis?

Bronkitis adalah peradangan saluran napas. Bronkitis akut sering disebabkan virus flu atau pilek, sehingga bisa menular terutama pada awal gejala. Bronkitis kronis biasanya akibat paparan jangka panjang seperti rokok atau polusi, dan tidak menular.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah bronkitis?

Hindari merokok dan asap rokok, jaga kebersihan tangan, lakukan vaksinasi (flu, COVID-19, pneumonia, RSV, Tdap jika dianjurkan), serta kendalikan kondisi yang mendasari seperti asma atau PPOK.

Bagaimana saya tahu kalau terkena bronkitis? Kapan harus ke dokter?

Gejala umumnya batuk menetap (dengan atau tanpa dahak), rasa lelah, demam ringan, dan ketidaknyamanan dada. Biasanya sembuh dalam 2–3 minggu. Segera temui dokter jika batuk lebih dari 3 minggu, demam tinggi, sesak napas, dahak berdarah, atau gejala semakin berat.

Apakah bronkitis bisa berkembang menjadi pneumonia?

Jarang, tetapi bisa terjadi terutama pada orang dengan penyakit paru, sistem imun lemah, atau jika penyebabnya bakteri. Waspadai gejala pneumonia seperti demam tinggi, nyeri dada, dan sulit bernapas.

Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengelola bronkitis?

Disarankan untuk minum cukup cairan, istirahat, gunakan humidifier, konsumsi obat bebas untuk nyeri/demam. Hindari merokok atau terpapar asap/iritan, dan jangan minum antibiotik tanpa resep, karena sebagian besar bronkitis disebabkan virus. Jika ada penyakit paru kronis, dokter mungkin meresepkan bronkodilator atau kortikosteroid.

Referensi

"What doctors wish patients knew about bronchitis." American Medical Association. Diakses November 2025.

"Bronchitis." Kementerian Kesehatan RI. Diakses November 2025.

"Is bronchitis contagious?" Harvard Health Publishing. Diakses November 2025.

"Understanding Bronchitis: A Doctor Answers Your FAQs." American Lung Association. Diakses November 2025.

"Is Bronchitis Contagious? Yes, Here’s How It Spreads." GoodRx. Diakses November 2025.

Editorial Team