Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kamu Sakit Bronkitis? Sebaiknya Hindari Makanan Ini

Seorang perempuan menikmati semangkuk sup hangat.
ilustrasi makan sup hangat (unsplash.com/ Henrique Felix)
Intinya sih...
  • Makanan tinggi karbohidrat olahan dan lemak jenuh bisa memperburuk peradangan dalam tubuh dan mengganggu keseimbangan mikrobioma usus.
  • Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara yang memerlukan pola makan antiperadangan, seperti menghindari makanan olahan, daging merah, dan gula tambahan.
  • Hubungan antara sistem pencernaan dan paru-paru menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan mikrobioma usus untuk melawan infeksi saluran pernapasan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat mengalami bronkitis, wajar jika kamu mau mencari kenyamanan lewat makanan instan atau siap saji. Rasa lelah, tenggorokan yang serak, dan batuk berkepanjangan sering membuat tubuh mencari pelarian sederhana.

Namun, makanan tinggi karbohidrat olahan dan lemak jenuh justru bisa memperburuk peradangan dalam tubuh dan memperlambat proses pemulihan. Jenis makanan ini juga berpotensi mengganggu keseimbangan mikrobioma usus, kumpulan bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Sesekali memanjakan diri saat sakit tidak dilarang, asalkan kamu tetap bijak memilih makanan dan menghindari yang bisa memperparah gejala atau memperlambat penyembuhan bronkitis.

Peradangan pada bronkitis

Bronkitis adalah peradangan atau inflamasi pada saluran udara yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Kondisi ini sering muncul setelah mengalami flu atau infeksi saluran pernapasan, dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu akut yang berlangsung singkat, serta kronis yang dapat menetap selama bertahun-tahun.

Karena bronkitis merupakan penyakit peradangan, dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang dapat melawan peradangan sekaligus menghindari makanan yang justru memicu peradangan.

Sebagai panduan, pola makan Barat (konsumsi tinggi makanan olahan, daging merah, lemak jenuh, gula tambahan, garam, dan biji-bijian olahan, serta rendah serat, buah, sayur, dan nilai gizi) bisa dijadikan contoh makanan yang cenderung bersifat proinflamasi.

Hubungan antara pencernaan dan paru-paru

Selain penelitian tentang peradangan dan penyakit pernapasan, kini makin banyak riset yang menyoroti konsep “gut-lung axis” atau poros usus-paru.

Istilah ini menggambarkan hubungan antara sistem pencernaan dan paru-paru. Beberapa jenis makanan dapat memengaruhi bakteri serta mikroba lain yang hidup di usus, dan pada gilirannya kondisi tersebut bisa berdampak pada kesehatan paru-paru.

Sekitar 70 persen sel imun tubuh berada di usus. Ketidakseimbangan di usus—baik karena berkurangnya bakteri baik, pertumbuhan berlebihan bakteri berbahaya, maupun menurunnya keragaman mikrobioma—dapat memicu respons imun yang tidak teratur di paru-paru. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap peradangan dan infeksi.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa mikrobioma usus yang tidak seimbang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Makanan yang sebaiknya dihindari kalau kamu mengalami bronkitis

Makanan yang digoreng dengan banyak minyak.
ilustrasi gorengan (unsplash.com/Alpha Perspective

Berikut ini beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi berulang kali ketika kamu sakit bronkitis:

  • Gula olahan dan karbohidrat sederhana. Jenis makanan ini dapat meningkatkan peradangan. Contohnya: soda, jus buah kemasan, roti putih, pasta putih, dan es krim.
  • Lemak trans dan lemak jenuh. Lemak ini dapat memperburuk peradangan serta kondisi pernapasan. Contohnya adalah makanan olahan dan kemasan, gorengan, mentega, lemak hewani, kulit daging, minyak nabati terhidrogenasi, shortening, kue kering, biskuit, dan pastry.
  • Natrium berlebih. Asupan natrium yang tinggi dapat menyebabkan retensi cairan (edema), yang berpotensi mengganggu kemampuan bernapas dan memperparah gejala bronkitis kronis.
  • Gorengan dan makanan berminyak. Konsumsi berlebihan dapat memicu peradangan dan menurunkan keragaman mikrobiota usus, yang pada akhirnya berdampak negatif pada poros usus-paru.

Perlu diingat, sebagian besar penelitian menyoroti dampak konsumsi jangka panjang dari makanan tertentu terhadap tubuh. Artinya, walaupun kamu disarankan untuk memilih makanan yang melawan peradangan saat mengalami bronkitis, tetapi sesekali memanjakan diri dengan makanan favorit saat sakit biasanya tidak akan menimbulkan masalah serius.

Referensi

"Foods that fight inflammation." Harvard Health Publishing. Diakses November 2025.

"Nutrition and Immunity." Harvard TH Chan School of Public Health. Diakses November 2025.

John Grocholl et al., “Listeria Monocytogenes Contamination Leads to Survival and Growth During Enoki Mushroom Cultivation,” Journal of Food Protection 87, no. 6 (May 1, 2024): 100290, https://doi.org/10.1016/j.jfp.2024.100290.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Dari Warna Kulitmu setelah Terkena Matahari, Ini Kesehatan Kulitmu

05 Nov 2025, 09:05 WIBHealth