Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Uban Boleh Dicabut? Ini Penjelasan Medisnya

ilustrasi seseorang memotong rambut beruban (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Uban bisa muncul karena faktor usia, genetik, vitiligo, gangguan hormon, kekurangan nutrisi, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Alternatif mengatasi uban tanpa mencabut meliputi konsumsi nutrisi rambut, perawatan alami dengan teh hitam dan daun kari, serta penggunaan minyak kelapa.
  • Mencabut uban dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit kepala seperti infeksi, iritasi, rusaknya folikel rambut, dan pertumbuhan rambut yang tidak merata.

Mencabut ubat masih menjadi kebiasaan yang sering dilakukan hingga sekarang. Uban selalu dianggap sebagai tanda 'tua', tentu bagi sebagian orang tanda ini menjadi sumber hilangnya percaya diri sehingga mau tidak mau mereka mencabutnya tanpa berpikir risiko yang bisa saja terjadi.

Mencabut uban memang terdengar sepele, tapi pernahkah kamu terpikir apa risiko yang mengintai dibaliknya? Dalam artikel ini akan membahas permasalahan uban mulai dari bagaimana uban bisa muncul, alternatif mengatasi uban tanpa mencabut, dan dampak mencabut uban bagi kesehatan kulit kepala. Bagi siapapun yang mulai mencabut uban sebagai kebiasaan, yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Bagaimana uban bisa muncul

ilustrasi seseorang tumbuh uban (unsplash.com/Sheris Van Dyk)

Tidak harus menunggu tua untuk uban tumbuh di kulit kepala seseorang, bahkan banyak ditemukan anak-anak muda yang rambutnya sudah beruban. Meskipun uban tersebut tidak sebanyak seperti pada orang tua, tapi apa yang menyebabkan uban bermunculan di rambut anak-anak muda.

Uban terbentuk karena adanya melanin, yaitu zat pemberi warna yang terdapat pada folikel rambut. Tentunya kadar melanin seseorang bisa berubah-ubah seiring waktu. Diketahui ada dua jenis melanin yang menyebabkan warna pada rambut, yaitu eumelanin di mana rambut akan semakin gelap jika kadar eumelanin lebih dominan. Sebaliknya, melanin jenis pheomelanin justru akan membuat rambut cenderung putih karena kadasr pheomelanin lebih mendominasi.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhnya uban pada seseorang:

  1. Usia, seiring berjalannya waktu rambut akan berubah menjadi putih atau abu-abu, hal ini dikarenakan kadar melanin dalam tubuh kian berkurang.
  2. Genetik, jika kedua orang tuanya pernah beruban saat masih muda, maka kemungkinan besar anak-anaknya pun akan mulai beruban meskipun usianya masih muda. Faktor ini tidak bisa dihindari karena turun temurun dari orang tuanya.
  3. Vitiligo, kondisi ini tidak hanya menyebabkan perubahan warna pada kulit saja tetapi juga pada rambutnya yang kian berubah putih.
  4. Hormon, adanya gangguan hormon tiroid yang mana kelenjar tiroid terlalu aktif atau kurang aktif bisa menyebabkan sistem tubuh memproduksi melanin lebih sedikit, sehingga berpengaruh terhadap warna rambut.
  5. Kekurangan nutrisi B12 juga dapat menyebabkan menurunnya tubuh dalam memproduksi melanin, rambut menjadi rapuh dan tipis. 
  6. Beberapa obat-obatan juga bisa menimbulkan efek samping tumbuhnya uban. Seseorang dengan riwayat pengobatan kemoterapi atau malaria lebih berisiko mengalami munculnya uban meskipun usianya masih muda. 

2. Alternatif mengatasi uban tanpa mencabut

ilustrasi mengeringkan rambut (unsplash.com/Adam Winger)

Tahukah kamu bahwa uban bisa diatasi tanpa harus dicabut? Mencabut uban tentu ada sensasi tersendiri, namun perlu diketahui risiko dibalik mencabut uban. Tapi sebenarnya uban tidak melulu haus dicabut, lho, berikut adalah alternatif mengatasi uban tanpa repot-repot mencabutnya.

  • Penuhi kebutuhan nutrisi rambut dengan cara konsumsi makanan tinggi vitamin dan mineral. Beberapa vitamin yang dibutuhkan seperti vitamin D, vitamin B12, vitamin B6, vitamin B9, zat besi, zinc, dan mangan.
  • Hindari kebiasaan yang merusak rambut seperti mewarnai rambut, menyisir rambut saat masih basah, terlalu sering menggunakan pengering rambut, terlalu sering keramas, dan penggunaan sampo yang tidak tepat.
  • Keramas dengan teh hitam diyakini dapat membuat rambut tampak lebih gelap dan mengkilap. Kamu bisa mencoba dengan merendam 3-5 kantong teh dalam dua cangkir air mendidih, setelah dingin tuangkan pada rambut dalam kondisi basah.
  • Daun kari yang dikombinasikan dengan minyak rambut juga berperan untuk mengatasi rambut beruban, khasiat daun kari sendiri dapat mempertahankan warna hitam dan meminimalisir munculnya uban pada usia muda.
  • Gunakan minyak kelapa secara rutin untuk memberi nutrisi pada kulit kepala. Lakukan secara teratur dengan mengoleskan pada kulit kepala di malam hari, dan dibilas saat pagi harinya.

 

3. Dampak mencabut uban bagi kesehatan kulit kepala

ilustrasi akibat mencabut uban (pexels.com/Element5 Digital)

Mencabut uban ada kepuasan tersendiri, namun dampaknya bisa kapan saja terjadi terutama pada kulit kepala. Berikut dampak jika mencabut uban bagi kesehatan kulit kepala.

  • Mencabut uban terlalu keras dapat menyebabkan infeksi pada kulit kepala, terutama folikel rambut yang akan lebih mudah terpapar bakteri. 

  • Rambut tumbuh ke dalam

  • Iritasi akibat mencabut uban bisa berakibat pada kemerahan, gatal, dan bengkak

  • Folikel rambut yang rusak akibat pencabutan uban secara paksa dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan rambut

  • Rusaknya batang rambut

  • Pertumbuhan rambut tidak merata

Perlu diketahui bahwa mencabut uban justru tidak membuat uban menjadi tambah banyak. Justru mencabut uban diperbolehkan bagi seseorang dengan jumlah uban yang masih sedikit atau < 10% dari seluruh jumlah rambutnya.

Demikian informasi mengenai apakah uban boleh dicabut atau tidak? Bisa disimpulkan bahwa jawabannya tidak karena bisa berakibat fatal meskipun hanya sekadar sehelai yang dicabut. Tidak melulu dicabut, kamu bisa mencoba alternatif lain untuk menghindari dampak dari mencabut uban.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
Izza Namira
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us