Apakah Vape Bisa Menyebabkan Impotensi pada Pria? Ini Penjelasannya

Vape kerap digunakan sebagai alternatif rokok karena disebut lebih aman. Namun, benarkah demikian? Faktanya, tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa vape aman bagi kesehatan, termasuk dari sisi kesehatan reproduksi. Bahkan, ada yang mengaitkan vape dengan kemampuan ereksi.
Lantas, apakah vape bisa menyebabkan impotensi pada pria? Ketahui efek penggunaan vape pada kesehatan reproduksi pria dalam artikel berikut, yuk!
Apakah vape bisa menyebabkan impotensi?

Pada dasarnya, impotensi merupakan istilah lain yang merujuk pada disfungsi ereksi. Nah, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.
Sejauh ini hal yang kerap dikaitkan dengan disfungsi ereksi adalah rokok tembakau. Hal itu karena kandungan nikotin dalam rokok tembakau yang dikatakan bisa mempersempit pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke penis.
Di sisi lain, muncul pertanyaan, apakah vape bisa menyebabkan impotensi? Well, vape atau rokok elektrik memang mengandung bahan kimia pemicu impotensi, tapi jumlahnya lebih rendah dibanding rokok. Meski demikian, risiko akan efek serupa tetap ada, terlepas dari ada tidaknya kandungan nikotin dalam vape.
Alasannya, baik rokok maupun vape, dapat merusak sel endotel alias sel yang melapisi pembuluh darah. Hal tersebut bisa menyebabkan stres oksidatif yang selanjutnya memengaruhi kadar oksida nitrat (NO) dan sinyalnya dalam tubuh. Padahal, NO dibutuhkan dalam proses ereksi.
Sebagai penguat, sebuah penelitian dalam American Journal of Preventice Medicine menyebutkan bahwa pria yang mengisap vape memiliki kemungkinan 2,4 kali lebih besar mengalami impotensi dibanding pria yang tidak pernah menggunakan vape.
Apakah berhenti menggunakan vape bisa menyembuhkan impotensi?
Jika benar vape bisa menyebabkan impotensi, lalu apakah berhenti menggunakannya mampu memperbaiki kondisinya? Potensi memperbaiki keadaan mungkin ada, tetapi tidak sepenuhnya bisa.
Pada pria muda dan tidak memiliki riwayat kondisi medis lain, berhenti vaping bisa meningkatkan sirkulasi darah ke penis. Secara tidak langsung, aliran darah ke penis lebih banyak sehingga berpotensi memperlancar ereksi.
Meski demikian, tidak ada jaminan hal tersebut bisa mengembalikan kemampuan ereksi sepenuhnya, ya. Pada kasus lebih parah, impotensi atau disfungsi ereksi bisa jadi membutuhkan pengobatan lain.
Efek negatif vape pada kesehatan reproduksi pria

Selain fakta bahwa vape bisa menyebabkan impotensi, apakah ada efek kesehatan reproduksi lain akibat vaping? Selain impotensi, vaping juga dikatakan dapat menurunkan kadar hormon testosteron.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa rokok elektrik alias vape, bahkan yang bebas nikotin sekalipun, mengandung banyak zat yang dapat mengganggu keseimbangan hormon. Selain itu, pengguna vape juga berdampak negatif pada struktur dan fungsi sperma pria.
Sejatinya, diperlukan penelitian lebih dalam untuk menjawab apakah vape bisa menyebabkan impotensi. Meski demikian, ada baiknya tetap dihindari, ya, terlebih jika kamu sedang merencanakan kehamilan.
Referensi:
"How vaping affects men’s health". Healthy Male. Diakses Oktober 2024.
"Is There a Link Between Vaping and Erectile Dysfunction?". Healthline. Diakses Oktober 2024.
"Can Vaping Cause Erectile Dysfunction in Men?". The Science of Health UH Hospitals. Diakses Oktober 2024.
"Does vaping cause erectile dysfunction?". Lloyds Pharmacy. Diakses Oktober 2024.
El-Shahawy, Omar, Tanmik Shah, Olufunmilayo H. Obisesan, Meghan Durr, Andrew C. Stokes, Iftekhar Uddin, Ria Pinjani, et al. “Association of E-Cigarettes with Erectile Dysfunction: The Population Assessment of Tobacco and Health Study.” American Journal of Preventive Medicine 62, no. 1 (December 1, 2021): 26–38.
"Erectile Dysfunction". Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024.
“Vaping & the Effect on Fertility” n.d. Saint Mary’s Managed Clinical Service Division of Gynaecology. Manchester University. Accessed October 3, 2024.