5 Arti Warna Gelang Pasien Rumah Sakit dan Fungsinya, Sudah Tahu?

Saat berkunjung ke rumah sakit, kamu mungkin pernah melihat tangan pasien yang mengenakan gelang identitas. Meski tampak sederhana, gelang ini menyimpan informasi penting seperti nama pasien, tanggal lahir, dan nomor rekam medis. Jadi, itu bukan sekadar aksesori.
Faktanya, gelang pasien rumah sakit ini berfungsi sebagai alat identifikasi yang dipasangkan oleh tenaga medis. Tujuannya untuk memastikan pasien mendapatkan layanan yang tepat dan efisien. Misalnya saja, saat perawat memberikan obat, gelang ini akan membantu tenaga medis untuk menghindari kesalahan identitas.
Menariknya, gelang pasien ini hadir dalam berbagai warna dan masing-masing memiliki artinya tersendiri. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia mengikuti standar warna dari lembaga seperti American Hospital Association dan Texas Hospital Association. Yuk, kenali arti warna-warna gelang pasien berikut ini!
1. Gelang biru dan merah jambu - penanda jenis kelamin

Dua warna ini mungkin paling sering kamu jumpai saat berkunjung ke rumah sakit. Selain menyimpan informasi dasar pasien, gelang berwarna biru dan merah muda itu juga digunakan untuk menandai jenis kelamin pasien. Biasanya, tenaga medis akan memasangkannya di bagian tangan yang dominan.
Dua warna gelang itu dapat digunakan untuk anak-anak, dewasa, bahkan bayi baru lahir. Perlu kamu ketahui bahwa kedua warna gelang tersebut dibedakan menjadi:
- Gelang biru biasanya diberikan kepada pasien laki-laki.
- Gelang merah muda (pink) umumnya dikenakan oleh pasien perempuan.
Di ruang bersalin atau NICU (Neonatal Intensive Care Unit), gelang ini sangat membantu tenaga medis dalam mengidentifikasi bayi secara cepat dan akurat. Sistem ini juga membantu mencegah kesalahan administratif seperti pertukaran data atau identitas. Pada bayi baru lahir, gelang ini juga dilengkapi dengan informasi tambahan seperti nama ibu, waktu lahir, dan nomor kamar.
2. Gelang kuning - risiko jatuh

Berdasarkan Permenkes RI No. 1691 Tahun 2011, warna gelang pasien juga berfungsi untuk menandai kondisi medis tertentu. Nah, gelang kuning biasanya digunakan untuk pasien dengan risiko jatuh tinggi. Misalnya lansia, pasien pascaoperasi, hingga mereka yang mengalami gangguan keseimbangan.
Dengan adanya penanda ini, staf rumah sakit akan memberikan perhatian ekstra serta mengambil langkah pencegahan secepatnya. Contohnya, memberikan alat bantu jalan, pengamanan tempat tidur, ataupun pendampingan ke kamar mandi. Tujuannya tentu untuk menghindari cedera akibat jatuh, yang bisa memperburuk atau bahkan membahayakan kondisi pasien.
3. Gelang merah - alergi khusus

Alergi bisa terjadi kapan pun dan pada siapa saja, termasuk saat menjalani perawatan di rumah sakit. Gejalanya bisa berupa ruam, gatal-gatal, mata berair, serta pembengkakan pada bagian wajah. Dilansir Mayo Clinic, kondisi ini terjadi akibat reaksi berlebihan sistem imun terhadap zat tertentu, termasuk obat-obatan.
Untuk mencegah risiko ini, pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan, atau bahan tertentu biasanya akan dipasangkan gelang berwarna merah. Gelang ini menjadi simbol peringatan bagi tim medis agar tidak memberikan zat pemicu. Dilansir laman Cleveland Clinic, reaksi alergi bisa berkembang menjadi anafilaksis, yaitu kondisi serius yang mengancam nyawa dan harus ditangani segera.
4. Gelang hijau - alergi lateks

Selain merah, gelang hijau biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa pasien memiliki alergi terhadap lateks. Lateks biasanya terbuat dari cairan getah yang dikeluarkan oleh pohon karet bernama Hevea brasiliensis. Berkat sifatnya yang fleksibel, lateks banyak digunakan pada peralatan medis seperti sarung tangan, alat bantu pernapasan, dan beberapa peralatan rumah sakit lainnya.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), lateks bisa menyebabkan reaksi alergi yang ringan hingga serius. Gejalanya pun bervariasi, mulai dari ruam kulit, bersin hingga sesak napas. Dengan adanya penanda ini, tim medis bisa mengganti perlengkapan berbahan lateks dengan alternatif yang aman untuk pasien.
5. Gelang ungu – do not resuscitate (DNR)

Gelang ungu biasanya digunakan oleh pasien dengan status do not resuscitate (DNR). Artinya, pasien beserta keluarga memilih untuk tidak menerima tindakan resusitasi jika terjadi henti jantung atau pernapasan. Keputusan ini biasanya diambil melalui diskusi menyeluruh antara pasien, keluarga, dan tim medis, serta dilengkapi dengan dokumen resmi.
Mengutip Healthline, keputusan DNR sering kali dibuat untuk kondisi pasien yang sudah lanjut usia ataupun mengalami penyakit terminal. Pemasangan gelang ungu ini akan membantu tenaga medis menghormati keinginan pasien dalam menghadapi situasi kritis. Selain itu, gelang tersebut juga membantu mencegah kesalahan medis dalam kondisi darurat yang menuntut tindakan cepat dan tepat.
Bagaimana? Warna gelang pasien ternyata memiliki makna yang begitu penting dibalik tampilannya yang sederhana, ya. Setiap warna memang dirancang secara demikian untuk membantu tim medis dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pasien. Menariknya, gelang ini hanya boleh dilepaskan oleh tenaga medis saat pasien akan meninggalkan rumah sakit. Selain itu, standar rumah sakit pada warna gelang bisa saja berbeda.
Referensi
"Implementing Standardized Colors for Patient Alert Wristbands". American Hospital Association. Diakses Mei 2025.
"Color-coded Wristband Standardization Project in Texas". Texas Hospital Association. Diakses Mei 2025.
"Permenkes RI No. 1691 Tahun 2011". Permenkes RI. Diakses Mei 2025.
"Drug Allergy". Mayo Clinic. Diakses Mei 2025