Sakit Kepala Thunderclap: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Ini merupakan kondisi darurat medis

Tidak semua sakit kepala itu sama. Sakit kepala tiba-tiba yang menyiksa yang dikenal sebagai sakit kepala thunderclap atau thunderclap headache adalah kondisi darurat medis. Jenis sakit ini sangat berbeda dengan gangguan sakit kepala yang lebih umum, seperti migrain dan sakit kepala tipe tegang. Jadi, jika kamu atau atau seseorang di dekatmu mengalaminya, segera cari pertolongan medis.

Sakit kepala thunderclap dikaitkan dengan berbagai penyebab, mulai dari yang jinak hingga yang berpotensi fatal. Evaluasi mendesak dalam keadaan darurat diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang mendasarinya dengan cepat.

Mengutip Cleveland Clinic, sakit kepala thunderclap tergolong langka. Angka kejadiannya diperkirakan kurang dari 50 dari 100.000 orang dewasa setiap tahunnya.

1. Gejala dan tanda peringatan

Beda dengan migrain, sakit kepala thunderclap tampaknya datang secara tiba-tiba. Rasa sakitnya dirasakan mirip sambaran petir. Rasa sakit bisa dirasakan di mana saja di kepala atau leher, bahkan bisa juga di punggung.

Gejala lain yang bisa dirasakan termasuk:

  • Perubahan penglihatan.
  • Kebingungan.
  • Mual.
  • Mati rasa
  • Muntah.
  • Kelemahan.
  • Demam.
  • Kejang.

Gejala pasti yang dialami seseorang akan tergantung pada penyebab sakit kepala thunderclap.

Mengutip publikasi StatPearls, sakit kepala thunderclap biasanya akan mencapai titik terburuknya antara antara 30 hingga 60 detik. Sering kali itu berangsur hilang sekitar satu jam dari titik rasa sakit yang paling parah, tetapi kadang bisa berlangsung selama seminggu atau lebih.

2. Penyebab

Sakit Kepala Thunderclap: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi sakit kepala thunderclap (pexels.com/Edward Jenner)

Mengutip Healthline, sakit kepala thunderclap paling sering merupakan gejala dari pendarahan subarachnoid, atau pendarahan di otak, yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Penyebab paling umum dari jenis perdarahan ini adalah pecahnya aneurisme di otak.

Penyebab serius dan mungkin mengancam nyawa lainnya mungkin termasuk:

  • Pembuluh darah di otak yang robek, tersumbat, atau pecah.
  • Stroke hemoragik.
  • Stroke iskemik.
  • Cedera kepala ringan sampai sedang.
  • Sindrom vasokonstriksi serebral reversibel.
  • Vaskulitis atau radang pembuluh darah.

Dalam beberapa kasus, penyebab fisik sakit kepala thunderclap mungkin tidak ditemukan. Ini dianggap disebabkan oleh gangguan sakit kepala berulang  Jenis sakit kepala ini dianggap disebabkan oleh gangguan sakit kepala rekuren (berulang) jinak idiopatik. Ini hanya dapat didiagnosis setelah pengujian untuk semua penyebab lainnya.

Meskipun mungkin tidak ada penyebab jenis ini, ada beberapa hal yang menjadi pemicu umum. Pemicu ini meliputi:

  • Aktivitas seksual.
  • Aktivitas fisik.
  • Buang air besar yang menyebabkan mengejan.
  • Cedera.

3. Diagnosis

Dalam proses diagnosis, dokter mungkin akan menanyakan beberapa hal ini kepada pasien:

  • Apakah pernah mengelami sakit kepala serupa?
  • Apakah pernah mengalami sakit kepala jenis lain sebelumnya?
  • Jika ya, apakah ini terjadi terus-menerus atau sesekali?
  • Mendeskripsikan sakit kepala dan gejalanya.
  • Seberapa parah sakit kepala yang dirasakan?
  • Adakah yang membuat gejalanya mereda?
  • Adakah yang memperburuk gejalanya?

Seperti dijelaskan dalam laman WebMD, dokter juga dapat menggunakan beberapa tes, seperti:

  • CT scan kepala: Tes pencitraan ini menggunakan sinar-X yang membuat gambaran luas penampang otak dan kepala. Komputer menggabungkannya untuk membuat gambaran lengkap otak. Dokter mungkin menyuntikkan pewarna berbasis yodium ke dalam pembuluh darah untuk membuat bagian otak terlihat jelas.
  • Pungsi lumbal: Dokter akan mengeluarkan sejumlah kecil cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Dokter dapat mengujinya untuk tanda-tanda perdarahan atau infeksi.
  • MRI: Tes pencitraan ini sering digunakan sebagai tindak lanjut dari CT scan. Ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar penampang bagian dalam otak.
  • Angiografi resonansi magnetik: Mesin MRI dapat digunakan untuk memetakan aliran darah di dalam otak dalam tes yang disebut magnetic resonance angiography (MRA).

4. Pengobatan

Sakit Kepala Thunderclap: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Beberapa strategi telah diusulkan untuk pengobatan sakit kepala thunderclap. Ini termasuk:

  • Calcium channel blocker: Nimodipine paling sering digunakan untuk pengobatan sakit kepala thunderclap. Ini melintasi penghalang darah-otak dengan mudah dan menghambat aktivasi sel glial dan produksi faktor nekrosis tumor alfa (TNF). TNF alfa adalah sitokin yang terlibat dalam patogenesis sakit kepala thunderclap. Ini menghasilkan peradangan sistem saraf pusat dan vasokonstriksi, sehingga memicu timbulnya sakit kepala thunderclap. Nimodipine juga memiliki efek pemblokiran pada neurotransmiter tertentu seperti serotonin, histamin, dan lain-lain, sehingga dapat mencegah vasospasme. Juga telah ditemukan bahwa pengobatan dengan nimodipine menurunkan tingkat kekambuhan sakit kepala thunderclap. Efek samping nimodipine yang umum ditemukan adalah pusing dan muka memerah.
  • Obat analgesik dan obat antiinflamasi: Asetaminofen dan obat antiiflamasi nonsteroid (NSAID) punya efek baik pada pengobatan sakit kepala thunderclap primer. Indometasin telah ditemukan paling efektif. Etoricoxib efektif dalam profilaksis. Efek samping umum dari acetaminophen adalah mual, sakit perut, atau hilang nafsu makan. Pasien yang menggunakan NSAID biasanya mengeluhkan rasa kembung, mual, muntah, diare, atau konstipasi.
  • Beta-blocker: Propranolol efektif dalam mencegah sakit kepala thunderclap dan telah banyak digunakan sebagai agen profilaksis. Efek samping yang umum adalah kelelahan dan pusing. Ini harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis.
  • Topiramate dan lithium: Menurut penelitian, dalam dosis yang lebih rendah, obat-obatan ini membantu mencegah episode sakit kepala thunderclap dan dapat digunakan dengan aman untuk profilaksis.
  • Triptan (sumatriptan, rizatriptan): Karena ada risiko memicu vasospasme, obat-obatan ini harus dihindari pada pasien dengan sakit kepala thunderclap.

Dalam beberapa kasus diperlukan pembedahan untuk memperbaiki pembuluh darah yang robek atau pecah, atau untuk menghilangkan penyumbatan. Dokter akan menentukan pilihan pengobatan terbaik berdasarkan penyebab sakit kepala.

5. Komplikasi dan kondisi terkait

Banyak penyebab sakit kepala thunderclap yang mengancam nyawa jika tidak segera didiagnosis dan diobati. Kondisi yang mungkin terkait dengan sakit kepala thunderclap meliputi:

  • Stroke.
  • Migrain.
  • Cedera kepala.
  • Tekanan darah tinggi.

6. Pencegahan

Sakit Kepala Thunderclap: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi pola makan sehat (IDN Times/Mardya Shakti)

Peluang untuk mengurangi risiko sakit kepala thunderclap tergantung pada penyebabnya. Beberapa tips umum untuk mengurangi risiko kondisi mendasar yang dapat menyebabkan sakit kepala thunderclap, meliputi:

  • Menjaga pola makan sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga berat badan dalam kisaran sehat.
  • Mengelola kondisi yang mendasarinya, seperti penyakit jantung atau hipertensi.
  • Tidak merokok.
  • Menghindari atau membatasi asupan alkohol.

Sakit kepala thunderclap mengacu pada sakit kepala parah dengan onset yang cepat. Ini bisa menjadi tanda dari kondisi mendasar yang serius, seperti pendarahan pembuluh darah di otak.

Tergantung penyebabnya, gejala mungkin muncul atau tidak. Beberapa gejala yang menandakan penyebab yang berpotensi serius termasuk kelemahan, gangguan sensorik, dan kebingungan.

Siapa pun yang menunjukkan gejala dan tanda sakit kepala thunderclap harus segera mencari pertolongan medis. Tergantung penyebabnya, dokter mungkin perlu memberikan perawatan darurat.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya