ilustrasi Staphylococcus aureus (biomerieux-industry.com)
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang menghasilkan racun yang menyebabkan muntah segera setelah tertelan.
Sumber S. aureus adalah makanan matang yang tinggi protein (misalnya ham matang, salad, produk roti, produk susu) yang disimpan terlalu lama pada suhu ruangan.
Toksin S. aureus bekerja cepat, terkadang menyebabkan penyakit hanya dalam waktu 30 menit setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, namun, gejalanya biasanya muncul dalam waktu 1 hingga 6 jam. Orang yang terinfeksi biasanya mengalami mual, muntah, kram perut, dan diare.
Banyak kasus S. aureus dikenal sebagai MRSA, yang berarti S. aureus yang resistan terhadap methicillin.
Gejala infeksi MRSA bergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Misalnya, orang dengan infeksi kulit MRSA sering kali mengalami pembengkakan, rasa hangat, kemerahan, dan nyeri pada kulit yang terinfeksi. Dalam banyak kasus, sulit untuk mengetahui apakah infeksi tersebut disebabkan oleh MRSA atau jenis bakteri lain tanpa tes laboratorium.
Sebagian besar infeksi kulit S. aureus, termasuk MRSA, muncul sebagai benjolan atau area yang terinfeksi pada kulit yang mungkin berwarna merah, bengkak, nyeri, hangat saat disentuh, penuh nanah/drainase lain, atau disertai demam.
Setiap orang berisiko mengalami keracunan makanan akibat S. aureus, jadi penting untuk memahami gejala, tanda peringatan, dan tempat di mana infeksi dapat dimulai.