Tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi kesehatan. Akan tetapi, dilahirkan terlalu cepat bisa menyebabkan masalah medis jangka pendek dan jangka panjang. Secara umum, makin dini bayi lahir, makin tinggi risiko komplikasi. Berat lahir juga memainkan peran penting.
Dilansir Mayo Clinic, beberapa masalah kesehatan mungkin terlihat jelas saat bayi lahir, sementara pada bayi prematur lainnya masalah mungkin tidak muncul sampai hari-hari mendatang.
Komplikasi jangka pendek
Pada minggu-minggu pertama, komplikasi bayi dilahirkan prematur dapat meliputi:
Bayi prematur mungkin mengalami kesulitan bernapas karena terlahir dengan paru-paru yang belum berkembang sempurna. Jika paru-paru kekurangan zat yang memungkinkan paru-paru mengembang, bayi mungkin kesulitan mendapatkan udara yang cukup. Masalah yang disebut sindrom gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome) ini bisa ditangani.
Biasanya bayi prematur mengalami jeda dalam pernapasannya yang disebut apnea. Sebagian besar bayi mengatasi apnea pada saat mereka pulang dari rumah sakit.
Beberapa bayi prematur mengalami kelainan paru-paru yang kurang umum disebut displasia bronkopulmoner. Mereka butuh oksigen selama beberapa minggu atau bulan, tetapi bayi sering kali berhasil mengatasi masalah ini.
Beberapa masalah jantung yang umum dialami bayi prematur adalah patent ductus arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah.
PDA adalah pembukaan antara dua pembuluh darah penting, aorta dan arteri pulmonalis. Cacat jantung ini sering kali menutup dengan sendirinya. Namun, tanpa pengobatan, ini dapat menyebabkan masalah seperti gagal jantung. Saat itulah jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya.
Tekanan darah rendah mungkin perlu diobati dengan cairan yang diberikan melalui pembuluh darah, obat-obatan, dan terkadang transfusi darah.
Makin dini bayi lahir, makin besar risiko pendarahan di otak yang disebut perdarahan intraventrikular. Sebagian besar perdarahan bersifat ringan dan sembuh dengan sedikit dampak jangka pendek. Akan tetapi, beberapa bayi mungkin mengalami pendarahan otak yang lebih besar yang menyebabkan cedera otak permanen.
Bayi prematur bisa kehilangan panas tubuh dengan cepat karena mereka tidak punya simpanan lemak tubuh sebanyak bayi yang lahir cukup bulan. Dan, bayi prematur tidak dapat menghasilkan panas yang cukup untuk melawan apa yang hilang melalui permukaan tubuh mereka. Jika suhu tubuh turun terlalu rendah, ini bisa menyebabkan hipotermia yang bisa berbahaya.
Hipotermia pada bayi prematur dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kadar gula darah rendah. Bayi juga dapat menggunakan semua energi yang didapat dari menyusu hanya untuk tetap hangat. Itu sebabnya bayi prematur yang lebih kecil membutuhkan panas ekstra dari penghangat atau inkubator.
Bayi prematur lebih cenderung memiliki sistem pencernaan yang belum berkembang sempurna. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti necrotizing enterocolitis (NEC). Dengan NEC, sel-sel yang melapisi dinding usus terluka. Masalah ini bisa terjadi pada bayi prematur setelah mereka mulai menyusu. Bayi prematur yang hanya menerima ASI memiliki risiko lebih rendah terkena NEC.
Bayi prematur berisiko mengalami masalah darah seperti anemia dan penyakit kuning (jaundice). Dengan anemia, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah. Semua bayi baru lahir mengalami penurunan jumlah sel darah merah yang lambat selama bulan-bulan pertama kehidupan. Namun, penurunan itu mungkin lebih besar pada bayi prematur.
Dengan penyakit kuning, kulit dan mata bayi terlihat kuning. Ini terjadi karena darah bayi terlalu banyak mengandung zat berwarna kuning dari hati atau sel darah merah (bilirubin). Penyakit kuning memiliki banyak penyebab, tetapi lebih sering terjadi pada bayi prematur.
Bayi prematur sering kali punya masalah metabolisme. Metabolisme adalah proses saat tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi.
Beberapa bayi prematur mungkin memiliki kadar gula darah yang sangat rendah. Ini bisa terjadi karena bayi prematur sering kali memiliki jumlah gula darah yang disimpan lebih sedikit daripada bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur juga mengalami lebih banyak kesulitan mengubah gula yang disimpannya menjadi bentuk gula darah yang lebih bermanfaat dan aktif.
- Masalah sistem kekebalan tubuh
Bayi prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Ini dapat menyebabkan risiko penyakit yang lebih tinggi. Infeksi pada bayi prematur bisa dengan cepat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan masalah yang mengancam jiwa yang disebut sepsis.
ilustrasi bayi prematur (pixabay.com/SeppH)
Komplikasi jangka panjang
Dalam jangka panjang, bayi prematur dapat mengalami masalah kesehatan seperti:
Kelompok gangguan ini dapat menyebabkan masalah pada gerakan, kekencangan otot, atau postur tubuh. Ini bisa terjadi akibat infeksi atau aliran darah yang buruk. Ini juga bisa karena cedera pada otak bayi baru lahir, baik pada awal kehamilan atau saat usia bayi masih muda.
Bayi prematur lebih cenderung tertinggal dari bayi cukup bulan pada tonggak pencapaian (milestone) yang berbeda. Seorang anak usia sekolah dulunya lahir prematur mungkin lebih cenderung mengalami ketidakmampuan belajar.
Bayi prematur mungkin mendapatkan penyakit mata yang disebut retinopati prematuritas. Ini terjadi saat pembuluh darah membengkak dan tumbuh terlalu banyak di jaringan pengindraan cahaya di bagian belakang mata (retina). Kadang, pembuluh yang terlalu besar ini perlahan melukai retina dan menariknya keluar dari tempatnya. Ketika retina ditarik menjauh dari bagian belakang mata, itu disebut ablasi retina. Tanpa perawatan, ini dapat merusak penglihatan dan menyebabkan kebutaan.
Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi kehilangan pendengaran. Semua bayi harus diperiksa pendengarannya sebelum mereka pulang dari rumah sakit.
Bayi prematur lebih mungkin untuk memiliki cacat pada lapisan luar gigi yang keras (enamel) dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi yang lahir sangat prematur atau prematur ekstrem juga lebih mungkin memiliki gigi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang.
- Masalah perilaku dan kesehatan mental
Anak-anak yang dulunya lahir lebih awal lebih mungkin untuk memiliki masalah kesehatan mental tertentu serta keterlambatan perkembangan, daripada anak-anak yang dulunya lahir cukup bulan.
- Masalah kesehatan yang sedang berlangsung
Bayi prematur lebih cenderung memiliki masalah kesehatan jangka panjang daripada bayi cukup bulan. Beberapa penyakit, asma, dan masalah makan lebih mungkin berkembang atau bertahan lama.
Bayi prematur juga berisiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome atau SIDS), yaitu saat bayi meninggal karena alasan yang tidak jelas, sering kali saat tidur.