Bayi Lahir Prematur: Penyebab, Potensi Komplikasi, Penanganan

Lahir sebelum 37 minggu dikategorikan prematur

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun dan jumlahnya diprediksi terus meningkat. Sedihnya, sekitar 1 juta kematian terjadi setiap tahun akibat komplikasi kelahiran prematur.

Selain India, China, dan Nigeria, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah kelahiran prematur tertinggi di dunia. Angka kelahiran bayi prematur di Indonesia yaitu sekitar 675.700 per tahun, dan secara urutan Indonesia adalah negara kelima tertinggi (WHO, 2018).

Mau tahu fakta-fakta penting tentang bayi lahir prematur? Berikut kami rangkumkan untukmu!

1. Disebut prematur jika lahir sebelum 37 minggu

Bahwa bayi dikategorikan prematur jika lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Ada tiga subkategori kelahiran prematur yang dibagi berdasarkan usia kehamilan, yaitu:

  • Sangat prematur (extremely preterm): Kurang dari 28 minggu.
  • Prematur (very preterm): 28–32 minggu.
  • Prematur sedang hingga akhir (moderate to late preterm): 32–37 minggu.

Bayi prematur memerlukan penanganan intensif karena organ tubuhnya belum berkembang sempurna. Selain itu, tidak sedikit bayi prematur yang memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi termasuk BBLR jika berat lahirnya di bawah 2,5 kilogram.

2. Memiliki ciri fisik yang khas

Bayi Lahir Prematur: Penyebab, Potensi Komplikasi, Penangananilustrasi bayi prematur (commons.wikimedia.org/Yann)

Dijelaskan dalam laman Pregnancy, Birth and Baby, bayi yang lahir pada usia 36 hingga 37 minggu biasanya terlihat seperti bayi kecil cukup bulan. Bayi yang sangat prematur akan berukuran sangat kecil dan terlihat sangat rapuh.

  • Kulit: Kulit bayi mungkin belum sepenuhnya berkembang, dan mungkin tampak berkilau, tembus cahaya, kering, atau bersisik. Bayi mungkin tidak memiliki lemak di bawah kulit untuk membuatnya tetap hangat.
  • Mata: Kelopak mata bayi yang sangat prematur mungkin tertutup rapat pada awalnya. Pada 30 minggu mereka harus bisa menanggapi pemandangan yang berbeda.
  • Perkembangan yang belum matang: Bayi mungkin tidak dapat mengatur suhu tubuh, pernapasan, atau detak jantungnya. Mereka mungkin berkedut, menjadi kaku atau lemas atau tidak mampu untuk tetap waspada.
  • Rambut: Bayi mungkin memiliki sedikit rambut di kepalanya, tetapi banyak bulu tubuh yang lembut (lanugo).
  • Alat kelamin: Alat kelamin bayi mungkin kecil dan kurang berkembang.

3. Rentan mengalami berbagai masalah kesehatan

Tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi kesehatan. Akan tetapi, dilahirkan terlalu cepat bisa menyebabkan masalah medis jangka pendek dan jangka panjang. Secara umum, makin dini bayi lahir, makin tinggi risiko komplikasi. Berat lahir juga memainkan peran penting.

Dilansir Mayo Clinic, beberapa masalah kesehatan mungkin terlihat jelas saat bayi lahir, sementara pada bayi prematur lainnya masalah mungkin tidak muncul sampai hari-hari mendatang.

Komplikasi jangka pendek

Pada minggu-minggu pertama, komplikasi bayi dilahirkan prematur dapat meliputi:

  • Masalah pernapasan

Bayi prematur mungkin mengalami kesulitan bernapas karena terlahir dengan paru-paru yang belum berkembang sempurna. Jika paru-paru kekurangan zat yang memungkinkan paru-paru mengembang, bayi mungkin kesulitan mendapatkan udara yang cukup. Masalah yang disebut sindrom gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome) ini bisa ditangani.

Biasanya bayi prematur mengalami jeda dalam pernapasannya yang disebut apnea. Sebagian besar bayi mengatasi apnea pada saat mereka pulang dari rumah sakit.

Beberapa bayi prematur mengalami kelainan paru-paru yang kurang umum disebut displasia bronkopulmoner. Mereka butuh oksigen selama beberapa minggu atau bulan, tetapi bayi sering kali berhasil mengatasi masalah ini.

  • Masalah jantung

Beberapa masalah jantung yang umum dialami bayi prematur adalah patent ductus arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah.

PDA adalah pembukaan antara dua pembuluh darah penting, aorta dan arteri pulmonalis. Cacat jantung ini sering kali menutup dengan sendirinya. Namun, tanpa pengobatan, ini dapat menyebabkan masalah seperti gagal jantung. Saat itulah jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya.

Tekanan darah rendah mungkin perlu diobati dengan cairan yang diberikan melalui pembuluh darah, obat-obatan, dan terkadang transfusi darah.

  • Masalah otak

Makin dini bayi lahir, makin besar risiko pendarahan di otak yang disebut perdarahan intraventrikular. Sebagian besar perdarahan bersifat ringan dan sembuh dengan sedikit dampak jangka pendek. Akan tetapi, beberapa bayi mungkin mengalami pendarahan otak yang lebih besar yang menyebabkan cedera otak permanen.

  • Masalah kontrol suhu

Bayi prematur bisa kehilangan panas tubuh dengan cepat karena mereka tidak punya simpanan lemak tubuh sebanyak bayi yang lahir cukup bulan. Dan, bayi prematur tidak dapat menghasilkan panas yang cukup untuk melawan apa yang hilang melalui permukaan tubuh mereka. Jika suhu tubuh turun terlalu rendah, ini bisa menyebabkan hipotermia yang bisa berbahaya.

Hipotermia pada bayi prematur dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kadar gula darah rendah. Bayi juga dapat menggunakan semua energi yang didapat dari menyusu hanya untuk tetap hangat. Itu sebabnya bayi prematur yang lebih kecil membutuhkan panas ekstra dari penghangat atau inkubator.

  • Masalah pencernaan

Bayi prematur lebih cenderung memiliki sistem pencernaan yang belum berkembang sempurna. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti necrotizing enterocolitis (NEC). Dengan NEC, sel-sel yang melapisi dinding usus terluka. Masalah ini bisa terjadi pada bayi prematur setelah mereka mulai menyusu. Bayi prematur yang hanya menerima ASI memiliki risiko lebih rendah terkena NEC.

  • Masalah darah

Bayi prematur berisiko mengalami masalah darah seperti anemia dan penyakit kuning (jaundice). Dengan anemia, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah. Semua bayi baru lahir mengalami penurunan jumlah sel darah merah yang lambat selama bulan-bulan pertama kehidupan. Namun, penurunan itu mungkin lebih besar pada bayi prematur.

Dengan penyakit kuning, kulit dan mata bayi terlihat kuning. Ini terjadi karena darah bayi terlalu banyak mengandung zat berwarna kuning dari hati atau sel darah merah (bilirubin). Penyakit kuning memiliki banyak penyebab, tetapi lebih sering terjadi pada bayi prematur.

  • Masalah metabolisme

Bayi prematur sering kali punya masalah metabolisme. Metabolisme adalah proses saat tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi.

Beberapa bayi prematur mungkin memiliki kadar gula darah yang sangat rendah. Ini bisa terjadi karena bayi prematur sering kali memiliki jumlah gula darah yang disimpan lebih sedikit daripada bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur juga mengalami lebih banyak kesulitan mengubah gula yang disimpannya menjadi bentuk gula darah yang lebih bermanfaat dan aktif.

  • Masalah sistem kekebalan tubuh

Bayi prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Ini dapat menyebabkan risiko penyakit yang lebih tinggi. Infeksi pada bayi prematur bisa dengan cepat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan masalah yang mengancam jiwa yang disebut sepsis.

Bayi Lahir Prematur: Penyebab, Potensi Komplikasi, Penangananilustrasi bayi prematur (pixabay.com/SeppH)

Komplikasi jangka panjang

Dalam jangka panjang, bayi prematur dapat mengalami masalah kesehatan seperti:

  • Cerebral palsy

Kelompok gangguan ini dapat menyebabkan masalah pada gerakan, kekencangan otot, atau postur tubuh. Ini bisa terjadi akibat infeksi atau aliran darah yang buruk. Ini juga bisa karena cedera pada otak bayi baru lahir, baik pada awal kehamilan atau saat usia bayi masih muda.

  • Kesulitan belajar

Bayi prematur lebih cenderung tertinggal dari bayi cukup bulan pada tonggak pencapaian (milestone) yang berbeda. Seorang anak usia sekolah dulunya lahir prematur mungkin lebih cenderung mengalami ketidakmampuan belajar.

  • Masalah penglihatan

Bayi prematur mungkin mendapatkan penyakit mata yang disebut retinopati prematuritas. Ini terjadi saat pembuluh darah membengkak dan tumbuh terlalu banyak di jaringan pengindraan cahaya di bagian belakang mata (retina). Kadang, pembuluh yang terlalu besar ini perlahan melukai retina dan menariknya keluar dari tempatnya. Ketika retina ditarik menjauh dari bagian belakang mata, itu disebut ablasi retina. Tanpa perawatan, ini dapat merusak penglihatan dan menyebabkan kebutaan.

  • Masalah pendengaran

Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi kehilangan pendengaran. Semua bayi harus diperiksa pendengarannya sebelum mereka pulang dari rumah sakit.

  • Masalah gigi

Bayi prematur lebih mungkin untuk memiliki cacat pada lapisan luar gigi yang keras (enamel) dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi yang lahir sangat prematur atau prematur ekstrem juga lebih mungkin memiliki gigi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang.

  • Masalah perilaku dan kesehatan mental

Anak-anak yang dulunya lahir lebih awal lebih mungkin untuk memiliki masalah kesehatan mental tertentu serta keterlambatan perkembangan, daripada anak-anak yang dulunya lahir cukup bulan.

  • Masalah kesehatan yang sedang berlangsung

Bayi prematur lebih cenderung memiliki masalah kesehatan jangka panjang daripada bayi cukup bulan. Beberapa penyakit, asma, dan masalah makan lebih mungkin berkembang atau bertahan lama.

Bayi prematur juga berisiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome atau SIDS), yaitu saat bayi meninggal karena alasan yang tidak jelas, sering kali saat tidur.

Baca Juga: Cek Saturasi untuk Deteksi Penyakit Jantung Bawaan Bayi Baru Lahir

4. Penyebab bayi lahir prematur

Bayi Lahir Prematur: Penyebab, Potensi Komplikasi, Penangananilustrasi ibu hamil (IDN Times/Dhana Kencana)

Banyak perempuan tidak memiliki faktor risiko yang diketahui untuk kelahiran prematur. Akan tetapi, beberapa hal dapat membuat kelahiran prematur lebih mungkin terjadi.

Dilansir Stanford Health, perempuan dengan faktor risiko di bawah ini lebih mungkin melahirkan bayi prematur:

  • Pernah mengalami persalinan atau kelahiran prematur.
  • Hamil lagi (kurang dari setahun) setelah melahirkan.
  • Mengandung bayi kembar, kembar tiga, atau lebih.
  • Memiliki serviks atau rahim yang tidak normal.
  • Usia terlalu muda (di bawah 16 tahun) dan usia yang lebih tua (di atas 35 tahun).
  • Memiliki masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal.
  • Merokok.
  • Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain.

Selain itu, perempuan yang mengalami salah satu dari masalah berikut selama kehamilan lebih cenderung melahirkan lebih awal:

  • Infeksi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Diabetes.
  • Masalah pembekuan darah.
  • Masalah dengan plasenta.
  • Pendarahan vagina.

Masalah perkembangan tertentu dapat membuat bayi yang belum lahir berisiko lebih tinggi untuk lahir prematur.

5. Gejala ibu hamil akan melahirkan bayi prematur

Dalam kebanyakan kasus, persalinan prematur (persalinan yang terjadi terlalu cepat, sebelum 37 minggu kehamilan) dimulai secara tidak terduga dan penyebabnya tidak diketahui, mengutip Centers for Disease Control and Prevention. Seperti persalinan biasa, tanda-tanda persalinan dini meliputi:

  • Kontraksi (perut mengencang seperti kepalan tangan) setiap 10 menit atau lebih sering.
  • Perubahan keputihan (peningkatan yang signifikan dalam jumlah atau cairan bocor atau pendarahan dari vagina).
  • Tekanan panggul, yaitu perasaan bahwa bayi menekan ke bawah.
  • Sakit punggung bagian bawah yang terasa tumpul.
  • Kram perut dengan atau tanpa diare.

Jika kamu memiliki tanda atau gejala persalinan prematur, segera hubungi dokter atau bidan.

6. Penanganan bayi prematur

Bayi Lahir Prematur: Penyebab, Potensi Komplikasi, Penangananilustrasi bayi prematur (commons.wikimedia.org/Max MBAKOP)

Bayi lahir prematur perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Perawatan yang diberikan bersifat suportif, seperti:

  • Menempatkan bayi dalam inkubator untuk menjaga suhunya tetap hangat.
  • Memberikan kontak kulit ke kulit, yang disebut sebagai metode perawatan kanguru.
  • Memantau tanda-tanda vital bayi seperti detak jantung, pernapasan, suhu, dan tekanan darah.
  • Memberikan cairan dan nutrisi melalui selang makanan (feeding tube) yang melewati hidung dan masuk ke perutnya. Ketika bayi sudah bisa mengisap, maka ASI bisa diberikan lewat botol.
  • Memberi cairan seperti kalium dan natrium, jumlahnya tergantung usia dan kondisi medisnya.
  • Ditempatkan di bawah lampu bilirubin untuk bayi prematur dengan penyakit kuning. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan bilirubin yang menumpuk karena hati tidak bisa memproses semuanya.
  • Jika diperlukan, diberi transfusi darah untuk meningkatkan volume darah.

Kapan bayi bisa dibawa pulang ke rumah? Dilansir Mayo Clinic, syaratnya adalah bayi bisa bernapas tanpa bantuan, bisa mempertahankan suhu tubuh yang stabil, bisa menyusu (baik secara langsung maupun dengan botol), berat badan terus bertambah, dan terbebas dari infeksi.

7. Cara mencegah bayi lahir prematur

Hal terpenting yang bisa dilakukan untuk melahirkan bayi yang sehat adalah memastikan perempuan berada dalam kondisi kesehatan terbaik sebelum hamil dan mendapatkan perawatan prenatal.

Persalinan prematur dan melahirkan bayi prematur mungkin tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, menurut WebMD, langkah-langkah di bawah ini bisa membantu:

  • Cobalah untuk mengurangi stres. Sisihkan waktu tenang setiap hari dan minta bantuan saat kamu membutuhkannya.
  • Para peneliti juga menemukan hubungan antara penyakit gusi dan kelahiran prematur. Jadi, pastikan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi setiap hari (gosok gigi minimal dua kali sehari dan flossing setidaknya satu kali sehari) serta rutin ke dokter gigi.
  • Kalau kamu merokok, berhentilah. Selain itu, jauh-jauhlah dari asap rokok.

Dokter akan memeriksa faktor risiko persalinan prematur dan mendiskusikan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan. Mengukur panjang serviks menggunakan probe ultrasonografi transvaginal khusus dapat membantu memprediksi risiko persalinan prematur. Ini biasanya dilakukan antara 20 dan 28 minggu kehamilan, apabila diperlukan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa pengobatan dengan hormon progesteron dapat mencegah kelahiran prematur pada beberapa perempuan. Progesteron vagina diberikan kepada perempuan hamil yang memiliki serviks pendek. Perempuan yang pernah melahirkan prematur sebelumnya dan hamil dengan satu bayi bisa mendapatkan suntikan progesteron selama kehamilan untuk menurunkan risikonya.

Kelahiran prematur dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi bayi. Saat bayi tidak memiliki cukup waktu untuk berkembang di dalam rahim, organ-organ penting mungkin tidak berkembang sepenuhnya. Namun, kemajuan dalam perawatan bayi baru lahir membantu banyak bayi prematur tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Tetap sehat selama kehamilan adalah cara terbaik untuk mencegah bayi lahir prematur.

Memiliki bayi prematur bisa menjadi pengalaman yang luar biasa dan menegangkan bagi banyak orang tua. Apabila bayi dirawat di NICU atau kamar perawatan khusus, ibu mungkin merasa jauh dari bayi dan merasa sulit untuk menjalin ikatan dengan bayi. Ibu juga bisa merasa cemas tentang kesehatan bayi sekarang dan di masa depan. Kalau ini yang dirasakan, bicarakan dengan keluarga dan teman dekat atau kalau perlu cari bantuan profesional untuk mengatasi masa sulit ini.

Baca Juga: Apakah Bayi Prematur Boleh Diberi Vaksin? Ini Saran Dokter

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya