Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang laki-laki mengalami gejala nyeri dada. Bisa karena heartburn, bisa juga karena masalah jantung.
ilustrasi nyeri dada (freepik.com/Lifestylememory)

Intinya sih...

  • Gejala heartburn: rasa asam di mulut, masalah pada perut, dan sulit menelan. Gejala serangan jantung: nyeri dada, keringat dingin, dan kelelahan ekstrem. Perhatikan jika nyeri dada berlangsung lama atau tidak biasa

  • Persamaan heartburn dan serangan jantung adalah sama-sama bisa menyebabkan ketidaknyamanan di dada.

  • Memahami perbedaan heartburn dan serangan jantung sangat penting agar kamu bisa segera mengambil tindakan yang tepat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rasa nyeri di dada sering kali membuat hati berdebar. Wajar saja, karena sensasi ini bisa berarti dua hal yang sangat berbeda. Bisa karena heartburn atau nyeri ulu hati yang tidak berbahaya, atau gejala serangan jantung yang merupakan kondisi darurat medis, di antara kemungkinan penyebab lainnya. Masalah asam lambung dan serangan jantung bisa menghadirkan gejala yang mirip.

Heartburn biasanya muncul setelah menyantap makanan berlemak, pedas, atau asam. Rasanya seperti sensasi panas terbakar. Di sisi lain, serangan jantung lebih sering terasa seperti tekanan berat, cekikan, atau beban yang menekan dada hingga membuat sulit bernapas.

Memahami perbedaan ini adalah langkah penting. Dengan pengetahuan yang tepat, kamu bisa segera mengambil tindakan. Di sini, kamu akan menelusuri lebih dalam mengenai perbedaan heartburn dan serangan jantung, sehingga kamu tidak sampai salah dalam menanganinya.

1. Gejala heartburn vs serangan jantung

Heartburn sering kali merupakan tanda gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Sensasi yang muncul biasanya terbakar di area antara perut dan mulut.

Pada kasus GERD yang kronis, bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti esofagus Barrett, yang meningkatkan risiko kanker esofagus. Untungnya, sebagian besar kasus asam lambung bisa diatasi dengan obat-obatan.

Gejala heartburn dapat berupa:

  • Rasa asam atau pahit di mulut.

  • Perut kembung.

  • Sering bersendawa atau regurgitasi.

  • Ketidaknyamanan di dada.

  • Sulit menelan.

  • Mual.

  • Sesak napas ringan.

Sementara itu, serangan jantung adalah kondisi gawat darurat yang terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Gejalanya bisa muncul mendadak atau berkembang beberapa hari sebelumnya.

Gejala serangan jantung mencakup:

  • Nyeri, rasa sesak, atau tekanan di dada.

  • Keringat dingin.

  • Rasa tidak nyaman di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.

  • Kelelahan ekstrem.

  • Detak jantung tidak teratur.

  • Pusing atau kepala ringan.

  • Mual.

  • Sesak napas.

Karena beberapa gejala heartburn dan serangan jantung mirip, para ahli menyarankan untuk selalu berhati-hati jika nyeri dada berlangsung lama atau terasa tidak biasa.

2. Apa persamaannya?

Sebenarnya, heartburn dan serangan jantung tidak berhubungan. Kesamaan mereka hanya satu, bahwa keduanya bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di dada.

Heartburn menimbulkan sensasi panas atau terbakar, kadang disertai rasa asam di mulut. Serangan jantung lebih sering terasa sebagai tekanan, sesak, atau seperti diremas.

3. Cara membedakannya

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/evening_tao)

Beberapa tanda di bawah ini bisa membantu membedakan apakah yang kamu alami adalah heartburn atau serangan jantung:

  • Durasi gejala: Heartburn biasanya hilang dalam hitungan menit hingga jam, terutama setelah makanan dicerna. Serangan jantung tidak akan hilang dengan sendirinya.

  • Lokasi rasa sakit: Heartburn hanya terjadi di kerongkongan. Serangan jantung bisa menyebar ke lengan, rahang, atau punggung.

  • Rasa di mulut: Heartburn sering menimbulkan rasa asam atau pahit. Serangan jantung tidak.

  • Jenis sensasi: Heartburn menyebabkan sensasi panas terbakar di dada dan kerongkongan. Serangan jantung menyebabkan rasa ditekan, berat, atau sesak di dada. Jika gejalamu menetap atau terasa tidak wajar, segera cari pertolongan medis.

4. Perbedaan gejala pada perempuan dan laki-laki

Perempuan bisa mengalami gejala serangan jantung yang berbeda daripada laki-laki. Sekitar 40 persen perempuan yang terkena serangan jantung mengaku merasakan gejala mirip heartburn sebelum serangan terjadi.

Perempuan juga lebih sering mengalami mual dan muntah. Perempuan berusia di atas 50 tahun yang memiliki faktor risiko seperti obesitas atau diabetes sebaiknya segera ke IGD jika merasakan gejala mencurigakan.

5. Penanganan heartburn dan serangan jantung

Untuk heartburn, obat antasida bisa membantu meredakan gejala. Untuk kondisi terkait jantung, obat seperti nitrogliserin bisa diberikan untuk meredakan angina.

Jika muncul nyeri dada yang berat, beberapa dokter menyarankan untuk mengunyah aspirin sambil segera mencari pertolongan. Namun, ini tidak dianjurkan untuk orang dengan riwayat tukak lambung karena aspirin dapat memperburuk perdarahan. Diskusikan opsi ini dengan dokter yang merawat.

Pada serangan jantung, waktu sangat krusial. Makin cepat ditangani, makin sedikit kerusakan pada otot jantung.

Heartburn dan serangan jantung sama-sama menyebabkan nyeri dada, tetapi keduanya sangat berbeda. Heartburn biasanya dipicu makanan tertentu dan menimbulkan sensasi terbakar, sedangkan serangan jantung lebih sering terasa sebagai tekanan atau sesak. Jika kamu tidak yakin dengan gejala yang kamu alami, lebih baik segera temui dokter. Serangan jantung perlu penanganan cepat untuk mencegah komplikasi serius.

Referensi

"Heartburn or Heart Attack: How to Tell the Difference." Health. Diakses pada November 2025.

"Heartburn or Heart Attack? Signs of Both & How to Tell the Difference." Houston Methodist. Diakses pada November 2025.

Jean C. McSweeney et al., “Women’s Early Warning Symptoms of Acute Myocardial Infarction,” Circulation 108, no. 21 (November 4, 2003): 2619–23, https://doi.org/10.1161/01.cir.0000097116.29625.7c.

"How to Tell the Difference Between Heartburn and Heart Attack." UC Davis Health. Diakses pada November 2025.

Editorial Team