ilustrasi pakaian anti-UV (pexels.com/Alex P)
Pakaian anti-UV adalah pakaian yang dibuat secara khusus agar tidak tembus matahari. Menurut keterangan dari jurnal Cureus tahun 2022, pakaian anti-UV dibuat dengan tenunan kain yang lebih rapat sehingga tidak memungkinkan sinar matahari menembus kulit. Umumnya, jenis kain yang digunakan untuk pakaian anti-UV adalah kain dengan serat sintetis seperti poliester dan nanofiber.
Selain tenunan yang lebih rapat, pakaian anti-UV juga dirancang dengan pola pewarnaan tertentu. Pakaian jenis ini biasanya menggunakan pewarnaan gelap atau cerah yang lebih kuat. Hal ini karena pewarnaan tersebut dapat memantulkan paparan radiasi sinar ultraviolet menurut The Skin Cancer Foundation.
Pakaian anti-UV diukur menggunakan sistem Ultraviolet Protection Factors (UPF). Angka UPF berkisar dari 15, 30, dan 50+. UPF 15 dapat memblokir sinar UV sekitar 93,3 persen. UPF 30 dapat memblokir 96,7 persen. UPF 50+ dapat memblokir 98 persen, atau 2 persen sinar matahari yang dapat menembus kulit.
Namun, untuk mendapatkan segel rekomendasi dari Skin Cancer Foundation, peringkat UPF pakaian anti-UV adalah minimal UPF 30. UPF 30 hingga 49 menawarkan perlindungan yang sangat baik. Sementara itu, UPF 50 memberikan perlindungan yang jauh lebih baik. Jadi, jika kamu ingin membeli pakaian anti-UV sebaiknya mengikuti standar tersebut untuk mendapatkan perlindungan yang optimal.