ilustrasi cuci tangan (pexels.com/slavoljubovski)
Walau minum obat cacing cukup praktis, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar hasilnya maksimal, lho. Gak sedikit orang percaya bahwa mengonsumsi obat cacing sudah cukup. Namun, waktu, cara, dan kebiasaan di sekitar kamu juga memengaruhi seberapa efektif obat cacing, lho.
Selain itu, kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing kelompok usia berbeda. Anak-anak mungkin membutuhkan obat yang lebih mudah dikonsumsi, sementara orang tua mungkin perlu menyesuaikan kondisi medis mereka saat ini. Akibatnya, panduan berikut akan membantumu mengetahui cara mengonsumsi obat cacing sesuai usia.
1. Pilih obat cacing sesuai usia dan cari bentuk yang paling nyaman
Anak-anak biasanya lebih suka obat cacing dalam bentuk sirup atau tablet kunyah, sementara orang dewasa dan orang tua lebih suka tablet. Obat menjadi lebih mudah dikonsumsi dengan memilih sediaan yang tepat, kan?
2. Perhatikan dosis yang disarankan di kemasan
Jangan langsung menebak dosis karena usia berbeda dalam hal konsumsi. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti mual, sedangkan dosis yang kurang bisa menyebabkan cacing gak mati sepenuhnya. Membaca aturan pakai dengan teliti, ya.
3. Jaga kebersihan tangan dan kuku sebelum dan sesudah minum obat
Tangan dan kuku yang kotor bisa menyebabkan sarang cacing kembali. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah minum obat, dan biasakan memotong kuku secara teratur, jadi kebiasaan baik untuk mencegah cacingan.
4. Konsumsi makanan sehat untuk mendukung efektivitas obat cacing
Perbanyak makan makanan bergizi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein yang seimbang bisa mencegah cacingan. Pola makan sehat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko infeksi ulang.
5. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki penyakit jangka panjang
Lebih baik konsultasi ke dokter terlebih dulu untuk lansia yang ingin mengonsumsi obat cacing. Ditakutkan, beberapa penyakit jangka panjang seperti seperti diabetes, penyakit hati, atau ginjal dapat semakin parah saat lansia makan obat ini. Nanti, dokter akan memberikan rekomendasi obat cacing yang sesuai dengan kondisi kesehatan, kok.
Sekarang kamu memiliki jawaban untuk pertanyaan tentang minum obat cacing berapa kali sesuai usia, kan? Cacingan memiliki efek yang bertahan lama, jadi jangan anggap remeh, ya. Mulailah menunjukkan kepedulian pada kondisi kesehatan kamu dan orang-orang tersayang, ya.
Referensi
"Deworming in Children: What Parents Need to Know". Vinmec. Diakses September 2025.
"Deworming in children". WHO. Diakses September 2025.
Terefe B, Jembere MM, Assimamaw NT, Chekole B. Deworming coverage and its determinants among 12-59 months old children in East Africa: A population-based study. PLoS One. 2024 Feb 1;19(2):e0297377.
"How Often Should You Deworm?". MedicineNet. Diakses September 2025.