Bisakah Orang Meninggal karena Cegukan?

- Cegukan terjadi saat diafragma berkontraksi tanpa sengaja, biasanya hilang dengan sendirinya.
- Faktor pemicu cegukan meliputi makanan, alkohol, stres, dan kondisi kesehatan tertentu.
- Cegukan bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius yang dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati.
Cegukan merupakan gangguan fungsi tubuh yang umum dan sering kali mengganggu. Cegukan terjadi saat diafragma, otot yang membantu pernapasan, berkontraksi tanpa sengaja, yang menyebabkan udara tiba-tiba masuk dan menimbulkan suara cegukan yang khas.
Kebanyakan orang mengalami cegukan dari waktu ke waktu, dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, pertanyaan yang terkadang muncul adalah: Apakah cegukan dapat berakibat fatal? Mungkinkah orang meninggal karena cegukan?
1. Penyebab cegukan
Aktivitas otot diafragma dikendalikan oleh saraf. Cegukan terjadi saat rangsangan tertentu memicu saraf untuk membuat diafragma mengalami kejang.
Faktor pemicu cegukan sering kali tidak diketahui, bahkan mungkin tidak ada pemicu yang jelas. Namun, beberapa hal yang dianggap menjadi pemicunya, meliputi:
- Makan terlalu cepat.
- Makanan panas atau pedas.
- Gangguan pencernaan.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Konsumsi minuman bersoda.
- Merokok.
- Stres.
- Bau tak sedap.
- Kehamilan.
2. Apakah cegukan dapat berbahaya?

Cegukan dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak, atau bayi. Cegukan adalah hal yang normal, tetapi jika cegukan tidak kunjung hilang dalam waktu lama, ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Cegukan yang berlangsung lebih dari satu bulan dapat menjadi bagian dari masalah medis yang lebih besar dan mungkin tidak akan hilang sampai masalah tersebut diatasi.
Beberapa kondisi yang menyebabkan cegukan dalam waktu lama meliputi:
- Kanker dan tumor.
- Stroke.
- Gangguan lambung atau esofagus.
- Radang selaput paru-paru.
- Tingginya kadar produk limbah dalam darah.
- Pneumonia.
- Penyakit usus.
- Pankreatitis.
- Hepatitis dan kanker hati.
3. Dapatkah cegukan menyebabkan kematian?
Jawaban singkatnya adalah tidak, cegukan itu sendiri tidak berakibat fatal. Namun, dalam keadaan yang sangat jarang, cegukan bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius yang dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati.
Beberapa kondisi ini meliputi:
- Cedera atau tumor otak: Cegukan yang berlangsung lama dapat dikaitkan dengan gangguan neurologis atau cedera otak, khususnya yang memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk bernapas dan menelan.
- Stroke: Dalam beberapa kasus, cegukan yang terus-menerus dapat menjadi tanda peringatan dini stroke. Jika cegukan disertai dengan gejala lain, seperti kesulitan berbicara, kelemahan, atau mati rasa pada anggota tubuh, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis.
- Gangguan gastrointestinal: Beberapa penyakit gastrointestinal, seperti refluks asam atau sindrom iritasi usus besar, dapat menyebabkan cegukan jangka panjang. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, masalah gastrointestinal yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi parah.
- Gangguan metabolisme: Ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan metabolisme lainnya dapat menyebabkan cegukan. Ketidakseimbangan ini dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.
4. Cara menghilangkan cegukan

Para ahli belum menemukan obat untuk cegukan. Cegukan sering kali akan hilang dengan sendirinya tanpa kamu melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Namun, kamu mungkin merasa sangat terganggu sehingga ingin mencoba pengobatan rumahan. Pengobatan rumahan tertentu diyakini dapat membantu menghentikan cegukan dengan merangsang saraf vagus atau meningkatkan kadar karbon dioksida di paru-paru.
Untuk menghilangkan cegukan yang mengganggu, kamu dapat mencoba cara berikut:
- Menahan napas sebentar.
- Menyeruput air dingin.
- Menekan mata.
- Menarik lidah.
- Menggigit lemon.
- Bernapaslah ke dalam kantong kertas (bukan plastik).
- Menelan sesendok gula.
- Minum atau berkumur dengan air es.
5. Kapan harus ke dokter
Buatlah janji temu dengan dokter jika kamu mengalami cegukan yang:
- Berlangsung lebih dari dua hari.
- Mengganggu aktivitas harian, seperti makan dan tidur.
Cegukan yang berlangsung lama dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya. Dokter dapat melakukan berbagai tes untuk membantu menentukan penyebab ini. Mengobati kondisi yang mendasarinya sering kali akan meredakan cegukan.
Namun, cegukan yang terus-menerus atau sulit diatasi juga dapat diobati dengan berbagai obat, seperti:
- Klorpromazin.
- Metoclopramide.
- Baklofen.
- Gabapentin.
- haloperidol.
Bagi kebanyakan orang, cegukan merupakan ketidaknyamanan kecil yang hilang setelah beberapa menit. Namun, cegukan kronis yang berlangsung lebih dari 48 jam harus segera diperiksakan ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi serius yang mendasarinya.
Meskipun cegukan sendiri tidak mematikan, tetapi ini bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan yang lebih besar yang memerlukan perhatian.
Referensi
Better Health. Diakses pada Oktober 2024. Hiccups
Cleveland Clinic. Diakses pada Oktober 2024. Hiccups.
Healthline. Diakses pada Oktober 2024. Can You Die from the Hiccups?
Verywell Health. Diakses pada Oktober 2024. Can You Die From Hiccups? No, Here’s Why.