Radiografi tangan menunjukkan beberapa kalsifikasi dalam jaringan subkutan di bantalan jari. (cureus.com/Durga Shankar Meena, Deepak Kumar, Gopal K. Bohra, Mahendra Kumar Garg)
Calcinosis cutis adalah kondisi yang langka namun memiliki penyebab yang bervariasi tergantung subtipenya.
Kalsifikasi distrofik
Secara umum, kerusakan jaringan menyebabkan protein fosfat dilepaskan oleh sel-sel mati yang kemudian mengapur, membentuk garam kalsium. Kerusakan jaringan dapat berasal dari:
- Infeksi.
- Tumor.
- Jerawat.
- Penyakit jaringan ikat seperti lupus, skeloris sistemik, atau dermatomyositis.
Kalsifikasi metastatik
Saat kalsium fosfat tubuh tinggi secara tidak normal, ia menghasilkan garam kalsium yang membentuk nodul pada kulit. Penyebab kadar kalsium dan fosfat abnormal dapat meliputi:
- Gagal ginjal kronis (penyebab paling umum).
- Terlalu banyak vitamin D.
- Hiperparatiroidisme.
- Sarkoidosis.
- Milk-alkali syndrome .
- Penyakit tulang, seperti penyakit Paget.
Kalsifikasi idiopatik
Tidak seperti dua tipe calcinosis cutis di atas, kalsifikasi idiopatik muncul tanpa adanya kerusakan jaringan yang mendasari dan tidak ada kadar kalsium atau fosfor yang abnormal. Idiopatik berarti penyebabnya tidak diketahui. Jenisnya ada tiga, yakni:
- Nodul familial, umumnya muncul pada remaja sehat atau anak yang lebih muda.
- Nodul subepidermal, biasanya muncul di bawah kulit.
- Nodul pada skrotum.
Kalsifikasi iatrogenik
Penyebab kalsifikasi iatrogenik adalah prosedur medis yang secara tidak sengaja menyebabkan endapan garam kalsium sebagai efek samping. Mekanisme untuk ini tidak diketahui. Beberapa prosedur yang terlibat adalah:
- Pemberian larutan yang mengandung kalsium dan fosfat.
- Kontak berkepanjangan dengan pasta elektroda kalsium klorida jenuh selama elektroensefalograf atau elektromiograf.
- Kalsium glukonat intravena, kalsium klorida, dan asam para-aminosalisilat dalam pengobatan tuberkulosis.
- Teknik pengambilan darah melalui tumit bayi (heel stick atau heel prick)
Kalsifilaksis
Penyebab kalsifilaksis masih belum jelas. Ini sangat jarang terjadi, walau beberapa faktor terkait umum terjadi, yaitu:
- Gagal ginjal kronis
- Obesitas
- Diabetes
- Hipoparatiroidisme
Dalam kombinasi dengan skleroderma
Calcinosis cutis sering terjadi bersamaan dengan sklerosis sistemik (skleroderma). Ini ditemukan terutama dalam bentuk terbatas penyakit ini, yang dikenal sebagai sklerosis sistemik kulit terbatas (CREST).
Diperkirakan 25 hingga 40 persen dari pengidap sindrom CREST akan mengembangkan calcinosis cutis setelah 10 tahun. Lesi biasanya muncul di sekitar jari dan siku dan bisa pecah serta mengeluarkan material putih tebal.