Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi monkeypox atau cacar monyet (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi monkeypox atau cacar monyet (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Mpox menyebar melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh, bersentuhan dengan virus dari hewan atau orang yang terinfeksi, hingga kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
  • Tindakan untuk mencegah penularan mpox seperti hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus mpox, memasak daging hingga matang, serta perilaku hidup bersih sehat dan mendapatkan vaksin untuk kelompok yang berisiko.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berdasarkan data hingga Agustus 2024, Indonesia telah melaporkan sebanyak 88 kasus konfirmasi mpox (sebelumnya disebut monkeypox atau cacar monyet). Tercatat 73 kasus pada 2023 dan 14 kasus pada 2024, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI.

Data Situasi Penyakit Infeksi Emerging periode 28 Juli–3 Agustus 2024 menyebutkan, pada 2022 Indonesia melaporkan kasus mpox pertama kali tanggal 20 Agustus 2022, yakni sebanyak 1 kasus konfirmasi. Pada 13 Oktober 2023, kembali dilaporkan kasus konfirmasi. Tidak terdapat penambahan kasus konfirmasi mpox di Indonesia pada 28 Juli–3 Agustus 2024.

Kasus mpox terakhir dilaporkan pada minggu ke-23 tahun 2024. Kasus konfirmasi mpox di Indonesia tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan DI Yogyakarta.

Mpox merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus penyebab mpox termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Wabah ini mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, yang membuat penyakit ini mendapatkan namanya. Kasus pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Cara penularan mpox

Mpox bisa menyebar dengan beberapa cara:

  • Ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan atau benda yang terkontaminasi virus.
  • Lewat plasenta ibu hamil ke janin.
  • Dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan ketika menangani atau memproses hewan buruan atau penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.
  • Kontak langsung dengan cairan tubuh, luka pada orang yang terinfeksi atau sesuatu yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau seprai.
  • Bisa ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
  • Melalui droplet orang yang terinfeksi.

Beda cacar air dan mpox

ilustrasi mpox (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada manusia, gejala mpox mirip dengan gejala cacar air, tetapi lebih ringan. Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara keduanya adalah mpox bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak seperti itu. Masa inkubasi mpox juga biasanya berkisar dari 6–13 hari atau 5–21 hari.

Adapun tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala.
  • Demam di atas 38,5 derajat Celcius.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Nyeri otot.
  • Sakit punggung.
  • Asthenia (kelemahan tubuh).
  • Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh).
  • Dalam 1 sampai 3 hari setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam yang kerap kali dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.

Cara agar tidak tertular mpox

Ada beberapa tindakan untuk mencegah penularan mpox. Ini dapat meliputi:

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati.
  • Jangan bersentuhan dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur yang pernah ditempati hewan sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang berisiko.
  • Wajib cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
  • Memasak daging dengan benar dan matang.

WHO juga telah menyarankan pembatasan jumlah pasangan seksual.

Cara agar tidak tertular mpox lainnya adalah dengan mendapatkan vaksinasi kalau kamu berisiko, sering mencuci tangan, dan hindari kontak dengan orang lain yang terinfeksi mpox.

Vaksin smallpox sekitar 85 persen efektif dalam mencegah perkembangan mpox. Kalau kamu pernah menerima vaksin smallpox saat masih kecil dan tertular virus mpox, gejala yang kamu alami mungkin ringan.

Referensi

Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Agustus 2024. Siaga Hadapi MPOX.
World Health Organization. Diakses pada Agustus 2024. Mpox.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Agustus 2024. Mpox.

Editorial Team