Kadang, niat saja tidak cukup untuk bisa berhenti merokok, karena ini seringnya adalah kebiasaan yang tertanam dalam rutinitas harian. Misalnya sambil ngopi, saat stres, atau saat menunggu sesuatu. Rasanya hampir semua perokok tahu bahaya merokok bagi kesehatan, tetap tetap kesulitan menghentikan dorongan yang datang berulang kali.
Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan berhenti merokok tidak lagi hanya mengandalkan konseling tatap muka atau terapi pengganti nikotin. Teknologi wearable, terutama smartwatch, mulai dilirik sebagai alat bantu perilaku yang lebih personal dan konsisten. Kamu bisa memanfaatkannya sebagai pengingat, pencatat, dan cermin kebiasaan sehari-hari.
Smartwatch bekerja dengan cara mengamati pola tubuh, seperti detak jantung, gerakan tangan, dan kualitas tidur, lalu mengubah data tersebut menjadi insight. Nah, dari situlah data dan teknologi berpotensi membantu proses berhenti merokok.
Berikut beberapa cara memanfaatkan smartwatch untuk berhenti merokok.
