Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dampak Rokok pada Mata Tak Bisa Dipulihkan, Ini Alasannya

Seorang laki-laki mengucek matanya.
ilustrasi mengucek mata (unsplash.com/ahmad gunnaivi)
Intinya sih...
  • Zat beracun dari rokok bisa merusak retina, makula, dan saraf optik secara permanen.
  • Perokok pasif, pengguna vape, dan ibu hamil yang merokok juga berisiko tinggi mengalami gangguan mata.
  • Berhenti merokok dan rutin memeriksakan mata adalah langkah terbaik untuk mencegah kebutaan dini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita tahu rokok bisa merusak paru-paru, jantung, hingga kulit. Namun, tahukah kamu kalau asap rokok juga bisa mengancam kesehatan mata, dan kerusakannya bisa bersifat permanen?

Ketika kamu merokok, ratusan bahan kimia beracun masuk ke aliran darah. Zat-zat ini kemudian mencapai jaringan sensitif di retina, lensa, dan makula mata. Hasilnya, risiko penyakit seperti age-related macular degeneration (AMD)/degenerasi makula dan glaukoma meningkat. Dua kondisi ini bisa menyebabkan kebutaan permanen.

Bahkan, setelah seseorang berhenti merokok, kerusakan di membran dasar retina dan pembuluh darah halus tetap ada. Akibatnya, sisa-sisa zat limbah bisa menumpuk di bawah retina dan memicu dry macular degeneration berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, yaitu wet AMD.

Faktor genetik memang berperan besar. Sekitar 70 persen kasus AMD berkaitan dengan keturunan. Namun, merokok bisa memperburuk risiko itu. Memang, kita tidak bisa mengubah gen, tetapi kita bisa mengendalikan kebiasaan atau faktor gaya hidup.

Tak hanya dari dalam tubuh, bahaya rokok juga datang dari luar. Nikotin dan tar di jari bisa menempel pada lensa kontak dan menyebabkan sensasi terbakar serta mata kering. Gesekan dan iritasi yang terjadi terus-menerus bisa memicu katarak, mata kering kronis, bahkan uveitis, yaitu peradangan pada iris mata.

Paparan asap rokok dan vape pun juga berisiko

Bukan cuma perokok aktif yang berisiko. Orang di sekitarnya pun bisa terkena dampaknya.

Menurut penelitian di Hong Kong, anak-anak yang terpapar asap rokok, bahkan hanya satu batang sehari, menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada bagian mata yang memasok darah ke retina.

Bahaya juga mengintai bayi dalam kandungan. Ibu hamil yang merokok bisa menyalurkan racun ke plasenta, meningkatkan risiko kelainan mata pada janin seperti strabismus (mata juling) dan gangguan perkembangan saraf optik, yang merupakan penyebab utama kebutaan pada anak.

Sementara itu, rokok elektrik dan vape yang dianggap “lebih aman” ternyata juga membawa risiko. Nikotin di dalamnya tetap bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu peradangan yang merusak jaringan mata. Penelitian menunjukkan pengguna e-cigarette cenderung mengalami mata kering sedang hingga parah serta kualitas air mata yang menurun.

Beberapa zat kimia di dalam vape bahkan menghasilkan formaldehida, iritan mata yang juga bersifat karsinogenik. Sementara penelitian tentang ganja menunjukkan hasil yang belum konsisten, ada studi yang menyebut tekanan mata menurun, tetapi ada juga yang menunjukkan peradangan meningkat.

Efek jangka panjang dari vape pada mata memang belum jelas. Namun, berdasarkan apa yang sudah diketahui oleh para ahli sekarang, menghindarinya adalah pilihan yang paling aman.

Langkah terbaik untuk melindungi mata dari dampak rokok tentu saja dengan berhenti merokok, tidak memulainya, dan jauh-jauh dari asap rokok biasa maupun elektrik. Berhenti pada usia berapa pun tetap bisa mengurangi risiko kerusakan mata secara signifikan.

Selain itu, lakukan pemeriksaan mata rutin setahun sekali, karena penyakit seperti AMD sering berkembang tanpa gejala awal yang jelas.

Untuk menjaga kesehatan mata, perbanyak makanan kaya akan antioksidan seperti sayuran hijau dan buah-buahan, olahraga teratur, serta jaga tekanan darah dan kolesterol tetap normal. Semua kebiasaan kecil itu bisa membantu melindungi penglihatanmu seiring bertambahnya usia.

Referensi

"How High Blood Pressure Can Lead to Vision Loss." American Heart Association. Diakses Oktober 2025.

Johanna M. Seddon, “The US Twin Study of Age-Related Macular Degeneration,” Archives of Ophthalmology 123, no. 3 (March 1, 2005): 321, https://doi.org/10.1001/archopht.123.3.321.

"Smoking and sight loss." Macular Society. Diakses Oktober 2025.

Aravind Harapriya and Eliza Anthony, “Managing Cataract Surgery in Patients With Uveitis,” February 10, 2019, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6390518/.

Nan Yuan et al., “Association of Secondhand Smoking Exposure With Choroidal Thinning in Children Aged 6 to 8 Years,” JAMA Ophthalmology 137, no. 12 (October 17, 2019): 1406, https://doi.org/10.1001/jamaophthalmol.2019.4178.

Michelle Fernandes et al., “Smoking During Pregnancy and Vision Difficulties in Children: A Systematic Review,” Acta Ophthalmologica 93, no. 3 (December 28, 2014): 213–23, https://doi.org/10.1111/aos.12627.

Sarah J. Stock and Linda Bauld, “Maternal Smoking and Preterm Birth: An Unresolved Health Challenge,” PLoS Medicine 17, no. 9 (September 14, 2020): e1003386, https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1003386.

Nilanga Aki Bandara et al., “The Impact of Vaping on the Ocular Surface: A Systematic Review of the Literature,” Journal of Clinical Medicine 13, no. 9 (April 29, 2024): 2619, https://doi.org/10.3390/jcm13092619.

Kusuma S. Lestari, Mika Vernicia Humairo, and Ukik Agustina, “Formaldehyde Vapor Concentration in Electronic Cigarettes and Health Complaints of Electronic Cigarettes Smokers in Indonesia,” Journal of Environmental and Public Health 2018 (July 11, 2018): 1–6, https://doi.org/10.1155/2018/9013430.

"Vision Loss, Blindness, and Smoking." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2025.

"Smoking Can Cause Irreversible Eye Damage. Here's Why." Verywell Health. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Ratusan Orang Terinfeksi Norovirus di Kapal Pesiar Royal Caribbean

06 Okt 2025, 11:27 WIBHealth