ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Saat kamu digigit kutu busuk, tubuh melepaskan histamin di dekat gigitan (Molecular Pain, 2018). Inilah yang menimbulkan rasa gatal. Obat antihistamin memblokir aktivitas histamin dan membantu mengurangi rasa gatal. Antihistamin dan steroid biasanya digunakan bersamaan untuk mengobati gigitan kutu busuk.
Antihistamin tersedia dalam bentuk oral dan topikal. Sebaiknya tetap menggunakan bentuk oral, terutama jika kamu punya banyak gigitan. Antihistamin oral akan menghilangkan rasa gatal di sekujur tubuh dan menghemat upaya untuk melakukan perawatan lainnya di beberapa bagian tubuh.
Diphenhydramine adalah antihistamin yang tersedia dijual bebas dalam bentuk pil atau cair. Kamu bisa mengonsumsinya hingga empat kali sehari untuk menghilangkan rasa gatal. Namun, ini dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti kantuk.
Antihistamin yang lebih baru adalah pilihan yang lebih baik. Cetirizine dan loratadine juga dapat melawan rasa gatal dan tersedia tanpa resep dokter. Kamu cuma perlu meminum obat ini sekali sehari dan tidak akan menyebabkan kantuk.
Kalau cara mengatasi gigitan kutu busuk di atas tidak mempan, sebaiknya temui dokter. Dokter dapat meresepkan obat yang lebih kuat untuk meringankan gejala. Juga, menurut American Academy of Dermatology Association, temui dokter jika jumlah gigitan kutu banyak, ada lepuh, infeksi kulit (bekas gigitan nyeri saat ditekan atau keluar cairan, seperti nanah), dan mengalami reaksi alergi kulit (kulit merah dan bengkak atau biduran).
Biasanya butuh waktu sekitar satu minggu untuk menyembuhkan gigitan kutu busuk. Kalau sudah seminggu kamu masih merasakan gatal-gatal atau melihat bekas gigitan baru, itu artinya kutu busuk masih berkeliaran di sekitar kamu.
Untuk menghindari gigitan lebih lanjut, lakukan langkah-langkah untuk membasmi kutu busuk, seperti mencuci seprai, menggunakan penutup kasur, dan menghubungi ahli profesional untuk menghilangkan kutu busuk.