Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah sebuah kondisi kejiwaan yang memengaruhi suasana hati dan perilaku. Ciri khasnya adalah sensitif berlebihan saat mengalami hal yang sebetulnya sepele, lalu menanggapinya dengan perilaku ekstrem seperti marah, histeris, depresi, bahkan kecenderungan untuk melukai diri. Lantas, bagaimana cara menghadapi mereka?
Kesulitan dalam mengontrol perasaan atau emosi inilah yang kemudian mengakibatkan mereka tidak bisa beraktivitas secara fungsional, sekaligus kesulitan dalam menjaga relasi dengan orang lain.
Apabila kamu mengikuti persidangan Johnny Depp dan mantan istrinya, Amber Heard, ada kabar terbaru. Seorang saksi, yaitu Shannon Curry yang merupakan psikolog forensik yang dipekerjakan oleh tim hukum Johnny, mengatakan bahwa setelah wawancara selama 12 jam dan meninjau riwayat kesehatan mental Amber, Shannon mencapai kesimpulan bahwa Amber mengidap gangguan kepribadian histrionik (histrionic personality disorder) dan BPD.
Memiliki anggota keluarga, pasangan, atau sahabat dengan borderline personality disorder memang butuh penyesuaian dan kesabaran. Akan tetapi, ini bukan alasan bagi kita untuk merasa malu dan menutupi kenyataan. Kita yang tidak memiliki masalah kesehatan mental bisa menjadi penyemangat dan pendukung bagi orang-orang dengan borderline personality disorder untuk tetap berjuang.
Mengutip laman National Alliance on Mental Illness (NAMI), kestabilan emosi yang kita miliki disertai dengan kemampuan kita dalam menenangkan seseorang dengan borderline personality disorder mempunyai pengaruh penting dalam kesembuhan orang tersebut.
Lalu bagaimana caranya supaya kita dapat membantu orang dengan borderline personality disorder? Simak penjelasan cara menghadapi seseorang dengan borderline personality disorder berikut ini.