Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorder

Dikabarkan diidap oleh Amber Heard, mantan istri Johnny Depp

Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah sebuah kondisi kejiwaan yang memengaruhi suasana hati dan perilaku. Ciri khasnya adalah sensitif berlebihan saat mengalami hal yang sebetulnya sepele, lalu menanggapinya dengan perilaku ekstrem seperti marah, histeris, depresi, bahkan kecenderungan untuk melukai diri. Lantas, bagaimana cara menghadapi mereka?

Kesulitan dalam mengontrol perasaan atau emosi inilah yang kemudian mengakibatkan mereka tidak bisa beraktivitas secara fungsional, sekaligus kesulitan dalam menjaga relasi dengan orang lain.

Apabila kamu mengikuti persidangan Johnny Depp dan mantan istrinya, Amber Heard, ada kabar terbaru. Seorang saksi, yaitu Shannon Curry yang merupakan psikolog forensik yang dipekerjakan oleh tim hukum Johnny, mengatakan bahwa setelah wawancara selama 12 jam dan meninjau riwayat kesehatan mental Amber, Shannon mencapai kesimpulan bahwa Amber mengidap gangguan kepribadian histrionik (histrionic personality disorder) dan BPD.

Memiliki anggota keluarga, pasangan, atau sahabat dengan borderline personality disorder memang butuh penyesuaian dan kesabaran. Akan tetapi, ini bukan alasan bagi kita untuk merasa malu dan menutupi kenyataan. Kita yang tidak memiliki masalah kesehatan mental bisa menjadi penyemangat dan pendukung bagi orang-orang dengan borderline personality disorder untuk tetap berjuang.

Mengutip laman National Alliance on Mental Illness (NAMI), kestabilan emosi yang kita miliki disertai dengan kemampuan kita dalam menenangkan seseorang dengan borderline personality disorder mempunyai pengaruh penting dalam kesembuhan orang tersebut. 

Lalu bagaimana caranya supaya kita dapat membantu orang dengan borderline personality disorder? Simak penjelasan cara menghadapi seseorang dengan borderline personality disorder berikut ini.

1. Jangan mudah terpancing emosi

Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorderilustrasi borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang (pixabay.com/Ashish_Choudhary)

Cara menghadapi seseorang dengan borderline personality disorder yang pertama adalah dengan cara menahan emosi. Apabila memiliki teman atau keluarga yang mengidap borderline personality disorder, kamu harus bisa mengimbangi naik turunnya emosi yang ditunjukkan oleh orang tersebut.

Berdasarkan keterangan dari laman Borderline in the Act, saat seseorang dengan borderline personality disorder sedang marah, jangan terburu-buru untuk terpancing emosi dan ikut marah. Sebaliknya, kamu perlu tenang dan mendengarkan luapan kekesalan yang dilontarkan oleh orang tersebut. Karena, di balik perilaku marah atau histeris tersebut, sebenarnya ada sesuatu yang ingin diungkapkan oleh orang dengan borderline personality disorder.

Dengan menunjukkan perilaku tenang, orang dengan borderline personality disorder akan tahu kalau kamu mendengarkan dan peduli dengan kondisinya.

2. Mendampingi sewaktu jadwal terapi atau kontrol

Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorderilustrasi borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang (pixabay.com/RyanMcGuire)

Karakteristik lain yang dimiliki oleh seseorang dengan borderline personality disorder adalah ketakutan akan ditinggalkan. Usahakan untuk meluangkan waktu untuk mengantar dan/atau menemaninya saat terapi atau konsultasi dengan psikiater.

Bila berhalangan, kita bisa memberi tahu kalau akan datang terlambat atau mungkin cuma bisa menemani sebentar. Dengan memberi tahu perihal ini, kita juga memberi tahu psikiater supaya nanti saat terapi atau konsultasi bisa diklarifikasi juga oleh psikiater.

Sikap terburu-buru mengelak untuk menemani atau tidak peduli akan mengakibatkan seseorang dengan borderline personality disorder menjadi salah paham dan kemudian masuk ke siklus emosional turmoil, seperti merasa dikucilkan, sedih, lalu menyalahkan diri sendiri.

NAMI juga menyebutkan bahwa seseorang dengan borderline personality disorder bahkan bisa cenderung melukai diri karena kesalahpahaman ini. Mereka kurang bisa memahami konsep bahwa tidak bisa melakukan sesuatu bukan berarti tidak sayang atau peduli.

Baca Juga: Fakta Gangguan Kepribadian Histrionik, Dikabarkan Diidap Amber Heard

3. Mengikutsertakan sahabat atau rekan kerja untuk mengenal BPD lebih dalam

Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorderilustrasi borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang (pexels.com/cottonbro)

Sebagai anggota keluarga atau sahabat dari seseorang dengan borderline personality disorder, kita tentu sudah lebih banyak tahu akan kondisi mental tersebut. Akan tetapi, orang-orang yang tidak mengenal borderline personality disorder bisa salah mengartikan perilaku orang dengan borderline personality disorder, apalagi jika sedang dalam kondisi labil.

Untuk mencegah perundungan (bullying), kita bisa mengajak sahabat atau rekan kerja untuk ikut webinar, diskusi, atau membaca brosur atau sumber lainnya tetang borderline personality disorder. Aktivitas ini disebut psychoeducation

Dengan mengetahui kesulitan yang dialami oleh seseorang dengan borderline personality disorder, mereka bisa mengurangi peluang terjadinya emosional turmoil pada orang dengan borderline personality disorder.

Berdasarkan buku Practice Guideline for the Treatment of Patients with Borderline Personality Disorder, para pakar juga menyebutkan bahwa partisipasi dalam psychoeducational grup memiliki dampak positif di diri pasien dan keluarga.  

4. Memahami kesulitan tapi tetap memberi batasan

Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorderilustrasi borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang (pixabay.com/geralt)

Cara menghadapi seseorang dengan borderline personality disorder yang selanjutnya adalah memahami kesulitan mereka dan memberikan saran. Mendengarkan dan memahami kesulitan yang dihadapi oleh seseorang dengan borderline personality disorder bukan berarti kita langsung menyetujui semua keinginan atau membiarkan mereka bersikap sesuka hati.

Melansir Psychology Today, Imi Lo, seorang psikoterapis, memberi contoh tentang bagaimana cara kita memberi batasan kepada seseorang dengan borderline personality disorder

"Saya memahami perasaan kamu yang sedang _________. Saya akan melakukan _______ untuk kamu, akan tetapi saya tidak mengizinkan kamu melakukan _________."

Melalui kalimat seperti itu, kita menunjukkan kepedulian sekaligus memberitahu perilaku mana yang baik.

American Psychiatric Association juga menekankan akan pentingnya untuk memberikan batasan akan perilaku mana yang dapat ditoleransi atau tidak sama sekali, sebagai upaya kita untuk melindungi perasaan kita agar tidak terluka.

Melansir Behavioral Health Florida, contoh peraturan lain yang dapat kita berikan kepada seseorang dengan borderline personality disorder adalah dengan:

  • Menjauh dari percakapan apabila seseorang dengan borderline personality disorder mulai memaki-maki atau berbicara kasar.
  • Memberi tahu dari awal bahwa tidak menerima telepon pada jam tidur malam.

5. Mengajak orang dengan BPD untuk tetap aktif menjaga kesehatan

Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorderilustrasi borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang (pixabay.com/Ataner007)

Selain rutin menghadiri terapi dan konsultasi, kita juga perlu untuk mengingatkan orang yang memiliki borderline personality disorder untuk membiasakan hidup sehat seperti berolahraga, menerapkan pola makan bergizi seimbang, dan melakukan aktivitas yang punya efek relaksasi.

Melansir Verywell Mind, dengan menjaga kesehatan jiwa dan raga, seseorang yang memiliki borderline personality disorder dapat mengurangi emosi yang tidak stabil.

Itulah beberapa cara untuk menghadapi seseorang dengan borderline personality disorder. Meski berinteraksi dengan orang dengan borderline personality disorder sering kali menyulitkan, tetapi dengan kesabaran dan mengetahui pemicu dari amarah tersebut, kita dapat membantu mereka untuk menjadi lebih baik, sehingga dapat beraktivitas di komunitas.

Yang terakhir, jangan lupa untuk menyimpan nomor telepon psikiater dan klinik yang menangani keluarga atau sahabat kita yang memiliki borderline personality disorder, supaya apabila terjadi sesuatu, kita dapat dibantu.

Baca Juga: Gangguan Kepribadian Dependen: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya