Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengobati Hepatitis A, Bisa di Rumah

ilustrasi sakit (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi sakit (pexels.com/Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi hepatitis A.
  • Beberapa penyesuaian gaya hidup bisa membantu hati tetap sehat saat tubuh sedang memulihkan diri dari hepatitis A.
  • Orang yang merasa mungkin terpapar hepatitis A sebaiknya segera menghubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengobatan pencegahan.

Kamu merasa lesu, perut bagian kanan atas sedikit nyeri, dan makan pun tak lagi nikmat. Saat dievaluasi oleh dokter, ternyata kamu didiagnosis dengan hepatitis A, infeksi hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Dalam kasus hepatitis A, ada yang merasakan gejala ringan selama beberapa minggu, tetapi ada juga butuh beberapa bulan sampai benar-benar pulih. Meski begitu, hepatitis A biasanya tidak berbahaya. Kuncinya cuma satu: jaga diri sebaik mungkin sampai tubuh benar-benar menang melawan virusnya.

Lain cerita kalau kamu terkena hepatitis B atau C, yang datang dari virus yang berbeda dengan cara penularan yang tidak sama pula. Hepatitis B bisa menyebar lewat jarum suntik, darah, atau cairan tubuh lain. Ibu hamil pun bisa menularkannya ke bayi dalam kandungan. Tingkat bahayanya lebih tinggi daripada hepatitis A karena bisa merusak hati atau liver dalam jangka panjang, memicu sirosis, bahkan kanker hati. Sementara itu, hepatitis C penularannya banyak lewat darah yang terinfeksi atau saat melahirkan, serta juga bisa menyebabkan masalah jangka panjang pada organ hati.

Hampir semua orang yang terinfeksi hepatitis A akan pulih total tanpa kerusakan hati permanen. Setelah itu, tubuh juga akan punya kekebalan seumur hidup terhadap hepatitis A.

Selama sistem imun bekerja melawan virus hepatitis A, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala dan membantu tubuh lebih cepat pulih. Terus baca untuk mengetahui cara mengobati hepatitis A.

1. Obat-obatan

Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi hepatitis A.

Batasi penggunaan obat pereda nyeri atau obat penurun demam yang dijual bebas, seperti parasetamol, dan dosisnya tidak lebih dari 2.000 miligram (mg) per hari.

Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun, termasuk obat yang dijual bebas.

2. Perubahan gaya hidup

Beberapa penyesuaian gaya hidup bisa membantu hati tetap sehat saat tubuh sedang memulihkan diri dari hepatitis A. Tips sederhana ini bisa mendukung proses penyembuhan selagi tubuh melawan virusnya.

  • Utamakan istirahat. Beristirahat sangat penting untuk pemulihan, terutama kalau masih demam atau mengalami jaundice (penyakit kuning).

  • Cukupi cairan. Minum air putih yang banyak, bisa ditambah kaldu atau smoothie agar kebutuhan gizi dan kalori tetap terpenuhi.

  • Hindari alkohol. Minum alkohol saat masih sakit hepatitis A bisa memperparah kerusakan hati.

  • Batasi makanan berlemak atau gorengan. Jenis makanan ini bisa memicu mual dan muntah, jadi sebaiknya dikurangi atau dihindari dulu.

3. Penanganan nyeri

ilustrasi tidak enak badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi tidak enak badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk meredakan nyeri akibat hepatitis A.

Sebaiknya jangan minum obat pereda nyeri apa pun, termasuk obat bebas yang dijual di apotek, tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

4. Dapatkan vaksin

Orang yang merasa mungkin terpapar hepatitis A sebaiknya segera menghubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengobatan pencegahan.

Mendapatkan vaksin hepatitis A dalam waktu dua minggu setelah terpapar virus bisa membantu mencegah infeksi berkembang. Walaupun butuh dua sampai tiga dosis untuk perlindungan penuh, tetapi satu dosis saja yang diberikan segera setelah terpapar bisa cukup membantu mencegah infeksi.

Suntikan immune globulin juga bisa diberikan untuk mencegah infeksi setelah terpapar. Biasanya ini jadi pilihan alternatif buat orang yang tidak bisa divaksinasi karena kondisi kesehatan tertentu.

5. Pendekatan pelengkap dan integratif

Sebagian besar orang yang terinfeksi hepatitis A akan pulih dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus, baik itu obat resep, suplemen, herbal, maupun terapi pelengkap lainnya.

Meski begitu, ada juga orang yang memilih mencoba cara-cara tambahan untuk membantu proses pemulihan. Kalau mau pakai suplemen atau herbal, sebaiknya diskusikan dulu dengan tenaga kesehatan, supaya tidak ada bahan yang justru bisa membahayakan hati.

6. Pembedahan

ilustrasi seseorang terkena hepatitis A (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi seseorang terkena hepatitis A (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tindakan bedah untuk hepatitis A hampir tidak pernah dilakukan.

Pada kasus yang sangat jarang, hepatitis A dapat memicu kerusakan hati mendadak (gagal hati). Risiko ini lebih tinggi pada:

  • Lansia.

  • Orang dengan HIV.

  • Pengguna obat imunosupresan.

  • Orang yang sudah memiliki masalah hati sebelum terinfeksi.

Beberapa pasien yang mengalami gagal hati mendadak mungkin perlu menjalani transplantasi hati.

Juga, kalau kamu didiagnosis dengan hepatitis A, pastikan kamu melakukan langkah-langkah berikut untuk menghindari menyebarkan virus ke orang lain.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir segera setelah buang air atau mengganti popok, serta sebelum menyiapkan makanan.

  • Beri tahu orang yang tinggal bersama atau pasangan seksual bahwa kamu terinfeksi hepatitis A. Mereka perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengecek apakah perlu mendapatkan vaksin.

  • Hindari melakukan kontak seksual dengan siapa pun selama masa infeksi.

  • Kamu cuma bisa tertular hepatitis A satu kali. Setelah itu tubuh membentuk kekebalan terhadap virus ini.

Referensi

"Hepatitis A." World Health Organization. Diakses Juli 2025.

Girish V, Grant LM, John S. Hepatitis A. [Updated 2024 Oct 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459290/.

"Clinical Care of Hepatitis A." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Juli 2025.

"Hepatitis A." Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.

"Hepatitis A." Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.

"Treatments for Hepatitis A." Stanford Medicine. Diakses Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us