7 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Selama Imlek

- Minum banyak air putih untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
- Makan secara mindful untuk mempromosikan pencernaan yang lebih baik dan menghindari makan berlebihan.
- Lakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan aliran darah ke otot-otot dalam sistem pencernaan.
Imlek merupakan momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan lezat yang melimpah. Namun, hidangan Imlek biasanya tinggi lemak, gula, dan karbohidrat, yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan pencernaan.
Agar masa perayaan Imlek tetap menyenangkan tanpa masalah pencernaan, penting untuk mengetahui cara menjaga keseimbangan tubuh dan sistem pencernaan. Berikut ini beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan pencernaan selama Imlek.
1. Minum banyak air
Air sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk pencernaan. Air membantu memecah makanan sehingga dapat dicerna dengan lebih baik dan nutrisi dapat terserap secara optimal. Air juga melunakkan tinja, yang membantu mencegah sembelit.
Jadi, pastikan kau minum banyak air selama Imlek untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Pastikan kamu memilih air putih alih-alih minuman manis yang tinggi gula.
2. Terapkan mindfulness saat makan

Makan secara mindful artinya kamu menjaga kesadaran terhadap makanan dan minuman yang kamu masukkan ke dalam mulut. Dengan memperhatikan dengan saksama apa yang kamu rasakan saat makan, seperti tekstur dan rasa setiap suapan, sinyal lapar dan kenyang tubuh, bagaimana makanan yang berbeda memengaruhi energi dan suasana hati, kamu dapat belajar menikmati makanan dan pengalaman makan.
Menerapkan praktik mindfulness saat makan dapat mempromosikan pencernaan yang lebih baik, membuatmu lebih menyadari sinyal perasaan kenyang dari tubuh, dan terhindar dari makan berlebihan.
3. Tetap aktif
Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otot-otot dalam sistem pencernaan, yang merangsang gerakan peristaltik di saluran pencernaan. Gerakan peristaltik yang baik membantu perut mencerna makanan dengan lebih baik dan menyerap nutrisi secara optimal. Fungsi pencernaan yang baik selanjutnya dapat memperlancar buang air besar dan mencegah kembung.
Olahraga juga memengaruhi keseimbangan bakteri dalam usus. Olahraga membantu meningkatkan keberagaman bakteri usus, mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat, dan berpotensi memperbaiki fungsi barrier usus, yang dapat mengarah pada kesehatan usus yang lebih baik secara keseluruhan. Ini selanjutnya membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi dalam makanan dengan lebih baik.
4. Siapkan makanan yang sehat di rumah

Makan di rumah sendiri selalu menjadi pilihan yang lebih sehat karena kamu memiliki kendali penuh mengenai apa saja yang akan kamu hidangkan di atas meja makan. Berikut beberapa tips agar kamu bisa menyajikan makanan yang sehat tapi tetap lezat:
- Sertakan berbagai sayuran berwarna-warni untuk menambah nutrisi.
- Pilih daging tanpa lemak dan unggas tanpa kulit alih-alih daging berlemak.
- Ganti nasi putih atau bihun dengan beras merah atau mi soba karena lebih tinggi kandungan nutrisi dan serat.
- Batasi penggunaan saus karena saus biasanya tinggi natrium, gula, dan pewarna.
- Jika kamu menyajikan steamboat, siapkan banyak sayuran dan batasi penggunaan garam dalam kaldu.
- Siapkan minuman sehat, seperti jus buah murni dan teh alih-alih sirup dan soda. Sebagai pemanis, kamu bisa menggunakan stevia alih-alih gula.
5. Cukup tidur
Usus adalah rumah bagi triliunan bakteri, yang penting untuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan fungsi kekebalan tubuh. Bakteri usus juga sangat sensitif terhadap perubahan pola tidur.
Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, yang menyebabkan peradangan dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, kurang tidur dapat menghambat produksi enzim yang diperlukan untuk pencernaan yang baik.
Akibatnya, kurang tidur dapat menyebabkan sejumlah masalah pada usus, seperti kembung, sembelit, dan diare. Jadi, pastikan kamu mendapatkan cukup tidur selama Imlek.
6. Batasi camilan manis

Banyak suguhan Imlek yang tinggi akan kandungan gula, seperti buah kering, kue bulan, kue keranjang, lapis legit, sirup, dan masih banyak lagi. Nah, gula dapat berdampak negatif pada usus dengan cara berikut:
- Memberi makan bakteri berbahaya: Asupan gula yang berlebihan dapat mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya di usus, yang menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma usus.
- Meningkatkan peradangan: Gula dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk usus. Peradangan kronis dapat merusak lapisan usus, yang berpotensi menyebabkan sindrom usus bocor, di mana zat berbahaya keluar ke aliran darah, yang menyebabkan peradangan sistemik.
- Menyebabkan disbiosis: Terlalu banyak gula menyebabkan disbiosis, ketidakseimbangan mikrobiota usus, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan masalah pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.
- Memengaruhi hormon usus: Gula mengganggu pengaturan hormon usus seperti ghrelin dan leptin, yang mengendalikan rasa lapar dan kenyang. Hal ini dapat mengakibatkan resistensi insulin, yang menyebabkan makan berlebihan dan masalah metabolisme.
7. Kurangi stres
Saat stres, otak mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi bahaya dengan cara menunda fungsi yang tidak langsung diperlukan untuk bertahan hidup, salah satunya pencernaan. Akibatnya, proses pengosongan lambung menjadi tertunda, yang bisa menyebabkan sakit perut, gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, dan mual.
Selain itu, stres juga dapat meningkatkan aktivitas motorik di usus besar, yang seringkali menyebabkan urgensi buang air besar atau diare. Jadi, saat kamu merasa stres, sistem pencernaan pun bisa terpengaruh.
Meskipun berbagai hidangan Imlek sangatlah menggoda, penting untuk bersikap bijak dengan cara memerhatikan apa yang kamu makan dan tetap aktif bergerak. Dengan perhatian pada pola makan dan kebiasaan sehat, kamu tetap bisa menikmati perayaan Imlek tanpa mengorbankan kesehatan pencernaan.
Referensi
"Sweet and Dangerous: Effects of Sugar on Gut Health." Align. Diakses pada Januari 2025.
"Exercises to Improve Digestion." AXA Health. Diakses pada Januari 2025.
"Mindful Eating." HelpGuide. Diakses pada Januari 2025.
"How Stress Affects Digestion." Henry Ford Health. Diakses pada Januari 2025.
"Digestion FAQ." Mayo Clinic. Diakses pada Januari 2025.
"7 Tips to Stay Slim and Healthy This Chinese New Year." Mount Elizabeth Hospitals. Diakses pada Januari 2025.
"Sleep and Gut Health: The Connection You Didn’t Know About." WA Sleep. Diakses pada Januari 2025.