ilustrasi perlengkapan perawatan luka (freepik.com/freepik)
Di bawah ini panduan merawat luka pada orang diabetes dengan benar:
1. Cuci tangan sebelum menyentuh luka
Langkah ini sering dianggap sepele, padahal krusial. Tangan adalah sumber utama kuman. Gunakan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sebelum menyentuh luka atau mengganti perban. Tujuannya adalah untuk mencegah bakteri berpindah ke area luka yang imunitasnya sudah lebih rentan.
2. Bilas luka dengan air bersih atau larutan saline
Bersihkan luka menggunakan:
Air mengalir bersih, atau
Larutan saline (NaCl 0,9%)
Langkah ini membantu menghilangkan kotoran, sisa jaringan mati, dan bakteri di permukaan luka.
Hindari: alkohol, hidrogen peroksida, dan cairan antiseptik keras secara rutin. Zat-zat ini memang membunuh kuman, tetapi juga dapat merusak jaringan sehat dan memperlambat penyembuhan, terutama pada pasien diabetes.
3. Bersihkan area sekitar luka dengan lembut
Gunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi air atau saline. Bersihkan dari area paling bersih ke area yang lebih kotor, jangan menggosok terlalu keras.
Jika ada kotoran yang sulit dilepas atau jaringan menghitam (nekrosis), jangan dipaksa—ini harus ditangani tenaga medis.
4. Keringkan luka dengan cara ditepuk-tepuk, bukan digosok
Gunakan kasa steril untuk mengeringkan luka secara perlahan. Menggosok luka bisa menyebabkan iritasi mikro dan memperparah luka, terutama pada kulit yang sensitif akibat diabetes.
5. Oleskan salep sesuai anjuran tenaga kesehatan
Salep antibiotik tidak selalu wajib, dan penggunaannya sebaiknya atas rekomendasi dokter atau perawat. Pada beberapa kasus, menjaga luka tetap bersih dan lembap dengan balutan yang tepat justru lebih penting daripada antibiotik topikal berlebihan.
6. Tutup luka dengan perban steril
Gunakan perban yang:
Menjaga luka tetap lembap.
Melindungi dari gesekan dan kuman.
Diganti secara rutin (minimal satu kali sehari atau saat basah/kotor).
Pada luka kaki diabetes, pemilihan balutan sangat penting dan sering kali perlu evaluasi khusus.
7. Pantau tanda-tanda infeksi setiap hari
Orang dengan diabetes sering tidak merasakan nyeri akibat neuropati, sehingga infeksi bisa terlambat disadari. Segera periksa ke dokter jika muncul:
8. Kontrol gula darah selama proses penyembuhan
Membersihkan luka saja tidak cukup. Kadar gula darah yang tinggi dapat:
Menghambat kerja sel imun.
Memperlambat pembentukan jaringan baru.
Meningkatkan risiko infeksi kronis
Perawatan luka yang efektif selalu berjalan beriringan dengan pengendalian diabetes.