ilustrasi minum suplemen (pexels.com/Pavel Daniyuk)
Seperti disinggung sebelumnya, interval ideal untuk obat tiga kali sehari adalah 8 jam. Namun, selama puasa, jarak ini dipadatkan menjadi 5 jam karena keterbatasan waktu.
Pemadatan tersebut terkadang menimbulkan kekhawatiran beberapa orang. Kendati demikian, penelitian dalam Journal of Clinical Pharmacology menunjukkan bahwa penyesuaian ini masih aman selama efek terapi obat tetap tercapai. Kuncinya, menjaga konsistensi waktu minum obat untuk mempertahankan kadar obat dalam darah.
Beberapa hal perlu diperhatikan terkait interaksi obat dengan makanan. Misalnya, obat golongan NSAID (seperti ibuprofen) yang berisiko mengiritasi lambung harus dikonsumsi setelah makan. Jika dijadwalkan saat sahur, pastikan kamu mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu sebelum minum obat tersebut.
Nah, untuk obat yang memerlukan puasa setelah konsumsi (seperti levothyroxine), konsumsilah tepat setelah berbuka. Hal itu perlu dilakukankamu masih bisa makan 2—3 jam kemudian.
Di luar itu, ahli farmasi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya juga membagikan beberapa tips minum obat saat puasa yang bisa kamu ikuti. Berikut tipsnya:
- Gunakan alarm untuk mengingatkan jadwal minum obat, terutama dosis tengah malam
- Jika terlewat satu dosis, jangan menggandakannya tanpa konsultasi dokter
- Pantau reaksi tubuh dan segera hubungi dokter jika muncul gejala, seperti pusing atau mual.
Dengan mengikuti panduan ini, cara minum obat 3x1 saat puasa bisa dilakukan tanpa mengganggu ibadah. Terpenting, pastikan untuk selalu mengonsultasikannya dengan dokter supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan, ya.
Referensi:
Grindrod, K. dkk. 2017. "Managing Medications During Ramadan Fasting." Canadian Pharmacists Journal. 150(3):146-149. DOI: 10.1177/1715163517703380.
"Bagaimana Cara Minum Obat saat Puasa Ramadan? Berikut Penjelasan Dosen FK UM Surabaya." Universitas Muhammadiyah Surabaya. Diakses Maret 2025.
"Penggunaan Obat Pada Saat Puasa." UPK Kemkes. Diakses Maret 2025.
Aadil, N. dkk. 2004. "Drug Intake During Ramadan." BMJ. 329(7469):778-782. DOI: 10.1136/bmj.329.7469.778.