ilustrasi gegar otak (wikimedia.org/Patrick J. Lynch)
Menurut data yang dimuat di laman Brain Injury Law Center, sekitar 1.200 orang mengalami cedera kepala saat bermain rugby setiap tahunnya. Dari 1.200 orang, dua pertiga di antaranya adalah gegar otak (concussion). Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Ahli bedah saraf, Khoi D. Than, MD, FAANS, mendefinisikan gegar otak sebagai cedera pada otak yang mengakibatkan hilangnya fungsi otak normal untuk sementara. Penyebabnya adalah trauma langsung pada kepala, seperti terjatuh, terbentur, atau karena kecelakaan. Gegar otak bisa memengaruhi ingatan, penilaian, refleks, keseimbangan, ucapan, dan koordinasi otot.
Pertolongan pertama untuk gegar otak adalah memeriksa jalan napas jika orang tersebut tidak sadarkan diri. Pastikan tidak ada yang menyumbat atau menghalangi jalan napasnya. Setelah itu, segera bawa ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit. Jika perlu, dokter akan merekomendasikan CT scan dan rontgen leher.
Di Indonesia, ada tim nasional rugbi yang telah menorehkan banyak prestasi, baik dalam skala lokal maupun internasional. Namun, sebagai olahraga yang sarat kontak fisik, kamu wajib paham risikonya. Jangan lupa memakai alat pelindung jika akan berlatih dan bertanding untuk meminimalkan risiko cedera berat.