Perjalanan Mei menaklukkan kanker payudara berawal dari deteksi mandiri yang dilakukan pada September 2021. Usianya saat itu 19 tahun. Awalnya, gejala yang ia rasakan terbilang samar dan mudah diabaikan. Mei menceritakan gejala pertamanya terasa di area payudara kirinya.
"Saat itu, aku merasa ada bagian yang sakit di bagian payudara sebelah kiri, di dekat ketiak," ujarnya.
Awalnya, Mei berasumsi rasa sakit itu cuma rasa sakit biasa. Rasa sakitnya cenderung muncul saat ada pergerakan, khususnya saat mengetik di laptop. Namun, ketika rasa sakit itu tidak kunjung hilang, ia pun mulai curiga. Setelah dibiarkan selama satu hingga dua minggu, nyerinya makin intens. Titik baliknya adalah saat ia melakukan pemeriksaan visual dan raba. Ia menemukan adanya kelainan fisik.
"Ketika aku lihat di bagian yang sakit itu, ada kayak tonjolan di area payudaranya itu. Ketika dipegang juga benar, sih, tonjolan itu cukup keras," Mei mengatakan.
Karena mulai menimbulkan rasa sakit yang mengganggu, seperti ngilu atau urat seperti tertarik, terutama saat bergerak, Mei memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter. Dari situ dimulailah serangkaian tes diagnostik.
Mengenai gejala-gejala tersebut, Dr. dr. Rebecca N. Angka, M. Biomed, Sekretaris Eksekutif Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat dan Penanggung Jawab Klinik Utama dan SMH YKI mengatakan bahwa hampir semua kanker sebenarnya tanpa gejala. Namun, untuk kanker payudara adanya benjolan sebaiknya tidak diabaikan.
"Kalau kanker payudara memang gejala yang terbanyak itu ada benjolan dan khasnya benjolannya tidak bergerak, agak keras, sehingga diperlukan pemeriksaan biopsi untuk menentukan kanker payudara itu," jawab Dr. Rebecca.
Ciri lain yang penting adalah sifatnya yang menetap dan tidak bergerak. Gejala kanker payudara lainnya menurut Dr. Rebecca adalah nyeri dan keluar cairan dari puting meski dalam keadaan tidak menyusui.
"Kadang-kadang benjolannya tidak jelas, payudara jadi berubah bentuk seperti puting yang masuk ke dalam atau di area payudara yang lain di bagian luar terlihat jeglong (cekung). Pokoknya kalau menemukan sesuatu yang tidak normal, tidak biasa, harus periksa," ia menambahkan.