Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ciri virus (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi ciri virus (pexels.com/Anna Shvets)

Kita sering mendengar kata virus di berita, buku sains, atau media sosial, apalagi sejak pandemi. Namun, apakah kita benar-benar tahu apa yang membedakan virus dengan makhluk hidup lain? Mengetahui ciri-ciri virus membantu kita memahami bagaimana makhluk mikroskopis ini bekerja dan mengapa mereka bisa menyebabkan penyakit, lho.

Informasi ini bisa membantumu mencegah penyebaran penyakit, menjaga kesehatan keluarga, dan mendukung langkah-langkah medis seperti vaksinasi dan penelitian antivirus. Jadi, perhatikan ciri-ciri virus berikut!


1. Virus bukan makhluk hidup, tapi juga bukan benda mati

ilustrasi ciri virus (pexels.com/turek)

Salah satu ciri paling menarik dari virus adalah statusnya yang unik. Virus gak memiliki ciri-ciri makhluk hidup seperti bernapas, makan, atau bergerak. Mereka hanya menjadi “aktif” ketika berada di dalam sel inang, baik itu manusia, hewan, atau tumbuhan, mengutip Cleveland Clinic

Hal ini membuat para ilmuwan menyebut virus sebagai obligate intracellular parasite atau parasit intraseluler wajib. Tanpa sel inang, virus hanya berupa partikel yang diam. Namun, begitu bertemu sel yang cocok, virus dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi, lho.


2. Virus berukuran super kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri

ilustrasi ciri virus (pexels.com/Lidija Ostojić)

Ukuran virus berada pada kisaran 20–300 nanometer, artinya kita gak akan pernah melihatnya dengan mata telanjang, dilansir laman Britannica. Bahkan, mikroskop biasa pun gak cukup, kita memerlukan mikroskop elektron untuk melihat bentuknya dengan jelas.

Ukuran mikroskopis ini memberi keuntungan bagi virus, karena mereka dapat menempel pada permukaan, bertahan di udara, atau menempel di tubuh tanpa kita sadari. Ini pula yang menjelaskan mengapa penyebaran virus bisa begitu cepat dan sulit dikendalikan.


3. Virus hanya terdiri dari materi genetik dan kapsid

ilustrasi ciri virus (pexels.com/turek)

Ciri khas lain dari virus adalah kesederhanaan strukturnya. Virus hanya memiliki materi genetik berupa DNA atau RNA, yang dibungkus oleh lapisan protein yang disebut kapsid, mengutip Scitable. Beberapa jenis virus memiliki envelope atau selubung lipid tambahan yang membantu mereka menginfeksi sel.

Struktur sederhana ini membuat virus sangat efisien. Mereka gak perlu membawa banyak “bagasi” seperti sel hidup. Semua yang mereka miliki hanya berfungsi untuk satu tujuan: menginfeksi sel inang dan membuat salinan diri mereka.


4. Virus memiliki bentuk yang bervariasi

ilustrasi ciri virus (pexels.com/CDC)

Bentuk virus gak hanya satu macam. Ada yang berbentuk heliks (helical), berbentuk bola dengan pola simetris yang disebut icosahedral, dan ada yang memiliki bentuk kompleks seperti bakteriofag dengan kepala dan ekor.

Keragaman bentuk ini membantu virus menyesuaikan diri dengan target sel yang berbeda. Misalnya, bakteriofag secara khusus menginfeksi bakteri, sedangkan virus lain dapat menargetkan sel manusia, hewan, atau tumbuhan.


5. Virus hanya bisa berkembang biak di dalam sel inang

ilustrasi ciri virus (pexels.com/CDC)

Virus gak dapat mereplikasi diri di luar tubuh makhluk hidup. Setelah berhasil masuk ke dalam sel, mereka akan melepaskan materi genetiknya dan memanfaatkan mesin sel untuk memproduksi komponen virus baru.

Sel inang dipaksa bekerja untuk virus, dan sering kali akhirnya mati karena proses ini. Inilah alasan mengapa kita mengalami gejala penyakit seperti demam, batuk, atau nyeri tubuh. Gejala-gejala tersebut merupakan respons tubuh terhadap sel yang rusak akibat infeksi.


6. Virus mampu bermutasi dan beradaptasi dengan cepat

ilustrasi ciri virus (pexels.com/Edward Jenner)

Mutasi jadi salah satu ciri paling menantang dari virus. Perubahan kecil pada genetiknya bisa membuat virus lebih menular, lebih kebal terhadap obat, atau bahkan menghindari deteksi oleh sistem imun kita. 

Kita bisa melihat contohnya pada virus influenza atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Varian baru muncul akibat mutasi, sehingga penanganan medis harus terus diperbarui. Inilah alasan mengapa riset vaksin dan antivirus gak pernah berhenti sampai sekarang.


7. Virus bisa dorman dan aktif kembali

ilustrasi ciri virus (pexels.com/CDC)

Beberapa virus memiliki kemampuan untuk "tidur" di dalam tubuh kita selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Contoh yang terkenal adalah virus herpes simpleks yang bisa muncul kembali saat daya tahan tubuh menurun. Kemampuan laten ini menjadikan pengendalian penyakit menjadi lebih sulit. Kita bisa merasa sehat, tetapi virus masih ada di dalam tubuh dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali.

Dengan mengenali ciri-ciri virus, kita dapat lebih bijak dalam menjaga kebersihan, memperkuat sistem imun, dan mendukung upaya kesehatan masyarakat. Virus mungkin kecil dan tak terlihat, tetapi dampaknya bisa sangat besar jika kita lengah. Semoga dengan semakin kita memahami cara virus bekerja, semakin kita siap mencegah penyebarannya dan menjaga kesehatan kita bersama.

Referensi

“Virus: Definition, structure & facts”. Britannica. Diakses Oktober 2025.

“Virus”. Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2025.

“Viruses: What are they, and what do they do?”. Medical News Today. Diakses Oktober 2025.

“Viral infections: What are viruses?”. MedlinePlus. Diakses Oktober 2025.

“Virus – Infection, Host, Replication”. Britannica. Diakses Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team