7 Jenis Penyakit Kulit yang Disebabkan oleh Virus

- Cacar air disebabkan oleh varicella zoster virus dan bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa.
- Herpes zoster terjadi akibat reaktivasi varicella zoster virus dalam tubuh dan biasanya menyerang orang lanjut usia.
- Pityriasis rosea ditandai dengan munculnya bercak oval berwarna merah muda pucat di seluruh tubuh, kecuali wajah dan kepala.
Kulit merupakan pelindung tubuh dari luar sekaligus menjadi “cermin” kesehatan. Salah satu masalah yang sering muncul adalah infeksi kulit akibat virus. Infeksi ini bisa timbul karena reaksi tubuh terhadap virus yang sudah ada di dalam tubuh, atau karena memang terjadi infeksi langsung pada kulit.
Menariknya, infeksi kulit karena virus sangat beragam, ada yang ringan dan tidak berbahaya, ada juga yang bisa menimbulkan komplikasi cukup serius meski jarang sampai mengancam jiwa. Beberapa jenis mudah menular hanya dengan sentuhan, sementara yang lain tidak menular sama sekali. Untuk lebih jelasnya, yuk kenali beberapa jenis infeksi kulit akibat virus berikut ini.
1. Cacar air (chickenpox)
Cacar air disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV). Virus ini bisa “tidur” di sel saraf tulang belakang dan aktif kembali di kemudian hari. Penyakit ini lebih sering dialami anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena dengan gejala yang lebih parah, seperti pneumonia, radang otak (ensefalitis), hingga dehidrasi. Lebih dari 90 persen orang di atas usia 15 tahun diperkirakan sudah pernah terinfeksi cacar air.
Menariknya, sekitar 3 dari 1.000 perempuan hamil juga tertular cacar air selama masa kehamilan. Cacar air selama kehamilan bisa berakibat fatal bagi janin. Karenanya, wanita yang akan menikah dan belum pernah terkena cacar air sangat disarankan mendapatkan vaksin cacar untuk mencegah infeksi cacar selama kehamilan.
2. Herpes zoster (shingles)
Herpes zoster atau lebih dikenal dengan shingles atau cacar api/cacar ular terjadi akibat reaktivasi varicella zoster virus dalam tubuh. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia. Angka kejadiannya cukup tinggi, yakni sekitar 790–880 kasus per 100.000 orang berusia 70–79 tahun.
Beberapa faktor pemicu seperti stres atau penurunan daya tahan tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya herpes zoster.
3. Pityriasis rosea

Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak oval berwarna merah muda pucat di seluruh tubuh, kecuali wajah dan kepala. Biasanya diawali dengan satu bercak besar di dada atau perut, kemudian diikuti puluhan hingga ratusan bercak kecil.
Meski tampak mengganggu, tetapi bercak ini umumnya tidak terasa gatal atau sakit. Jika baru muncul satu bercak, pityriasis rosea sering keliru didiagnosis sebagai infeksi jamur karena tampak sangat mirip.
4. Cacar monyet (monkeypox)
Cacar monyet sering menimbulkan ruam yang mirip dengan cacar air pada awalnya. Bedanya, lepuhan cacar monyet yang awalnya berisi cairan bening kemudian berubah menjadi cairan keruh berwarna kuning keputihan.
Karena kemiripan gejalanya, penyakit ini kerap salah dikenali pada tahap awal.
5. Molluscum contagiosum
Molluscum contagiosum adalah infeksi kulit akibat virus yang paling banyak menyerang anak-anak, khususnya usia 1–4 tahun. Angka kejadiannya sekitar 12–14 kasus per 1000 anak per tahun.
Pada anak usia 0–16 tahun, prevalensinya diperkirakan 5,1–11,5 persen. Pada orang dewasa, molluscum contagiosum biasanya hanya muncul jika sistem imun melemah. Lesinya berupa benjolan kecil, halus, dan berwarna pucat.
6. Orf virus

Penyakit mulut luka (sore mouth disease) disebabkan oleh orf virus, sejenis poxvirus. Virus ini ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah yang terdapat domba, kambing, atau hewan sejenis. Manusia bisa tertular jika bersentuhan langsung dengan hewan terinfeksi, misalnya saat memberi makan, membelai, atau digigit.
Infeksi ini menyebabkan luka nyeri di kulit yang disebut lesi. Untungnya, dengan langkah pencegahan sederhana, seperti memakai sarung tangan, risiko penularan bisa diminimalkan.
7. Roseola
Roseola disebabkan oleh infeksi human herpes virus 6 (HHV-6). Penyakit ini jarang terjadi pada bayi di bawah enam bulan karena masih terlindungi antibodi dari ibu. Roseola paling sering menyerang anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Penyakit ini sangat menular terutama saat fase demam tinggi. Gejalanya biasanya berupa demam mendadak yang kemudian diikuti ruam merah di tubuh.
Infeksi kulit akibat virus memiliki bentuk dan gejala yang beragam, mulai dari bercak, lepuhan, hingga benjolan. Sebagian besar tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, tapi ada juga yang bisa menimbulkan komplikasi serius terutama pada orang dengan daya tahan tubuh lemah. Mengenali gejalanya sejak dini akan membantu penanganan yang tepat sekaligus mencegah penularan ke orang lain.
Referensi
"About Orf Virus (Sore Mouth Disease)" CDC. Diakses pada Agustus 2025.
"Viral Skin Infections." Patient.info. Diakses pada Agustus 2025.
Thandi, C. S., & Whittam, L. (2021). Diagnosis and management of common viral skin infections. Prescriber, 32(4), 10–14. https://doi.org/10.1002/psb.1907