ilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)
Mudahnya penularan XBB.1.5 menjadi kekhawatiran WHO. Seperti XBB, Maria mengatakan bahwa XBB.1.5 juga memiliki kemampuan mengelak imunitas, baik dari riwayat infeksi, vaksinasi, atau keduanya.
"Meski begitu, XBB.1.5 hanyalah varian Omicron lainnya yang bersirkulasi saat ini,"
Maria memperingatkan bahwa makin banyak penyebaran XBB.1.5, maka potensi mutasi dan adanya varian baru juga makin meningkat. Seperi varian Omicron lainnya, infeksi XBB.1.5 digadang-gadang memicu gejala seperti infeksi Omicron. Laman JoinZOE mencatat gejala-gejala umum, seperti:
- Hidung meler.
- Sakit kepala.
- Kelelahan (ringan hingga parah).
- Bersin.
- Sakit tenggorokan.
Lalu, bagaimana dengan tingkat keparahannya? Maria mengatakan bahwa saat ini, WHO tidak memiliki data mengenai keparahan XBB.1.5, tetapi ia juga menambahkan bahwa WHO memprediksi tak ada perubahan keganasan XBB.1.5 dibanding varian Omicron lainnya. Akan tetapi, WHO terus memantau studi dan laju rawat inap di seluruh dunia.
"Bisa dikatakan, subvarian ini memang memiliki potensi perkembangan dibanding varian SARS-CoV-2 lainnya," ujar Maria.