Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Ozempic (pexels.com/Markus Winkler)

Intinya sih...

  • Ozempic adalah obat semaglutide yang digunakan untuk diabetes tipe 2 dan penurunan berat badan.
  • Obat ini bekerja dengan meniru hormon tubuh, meningkatkan pelepasan insulin, dan memperlambat pengosongan lambung. 
  • Efek samping umum termasuk mual, sakit perut, diare, sembelit, serta reaksi kulit.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Grasella Angelika Putri, Sp.PD

Ozempic adalah nama merek untuk obat yang disebut semaglutide, yang juga dijual dengan nama merek Wegovy. 

Ozempic disetujui untuk mengobati diabetes tipe 2, sementara Wegovy disetujui untuk manajemen berat badan pada individu dengan obesitas dan kondisi kesehatan terkait berat badan.

Baik Ozempic maupun Wegovy termasuk dalam golongan obat yang disebut GLP-1 receptor agonist. Obat-obatan tersebut bekerja dengan meniru glucagon-like peptide-1 (GLP-1), hormon alami tubuh yang membantu mengatur kadar gula darah dan nafsu makan. 

Ozempic meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas setiap kali kadar gula darah meningkat. Insulin membantu tubuh menggunakan gula untuk energi. Tanpa cukup insulin dari pankreas, yang merupakan masalah bagi banyak pasien diabetes, gula menumpuk dalam aliran darah. 

Ozempic juga mencegah pankreas melepaskan hormon yang disebut glukagon. Hormon ini mendorong hati untuk melepaskan glukosa (gula) ke dalam aliran darah. Tanpa hormon itu, hati berhenti membuang gula ke dalam aliran darah, dan kadar gula darah turun. 

Obat ini juga memperlambat pengosongan lambung, yaitu kecepatan makanan meninggalkan lambung dan memasuki usus. Ini membuat seseorang merasa kenyang lebih lama setelah makan, menjaga gula darah tetap stabil, dan mengekang nafsu makan. 

Ozempic diresepkan untuk membantu pasien diabetes tipe 2 mengelola gula darah mereka apabila diet, olahraga, dan pengobatan lain tidak efektif. 

Saat diresepkan obat ini, kamu mungkin bertanya-tanya apakah Ozempic dianggap sebagai obat berisiko tinggi. Meskipun dapat menimbulkan efek samping, tetapi tidak semua orang mengalaminya, dan tingkat keparahannya bervariasi berdasarkan faktor individu. 

Memahami potensi efek samping Ozempic dapat membantu kamu lebih siap. Cek daftarnya di bawah ini.

1. Efek samping pada saluran pencernaan

Karena bekerja di usus, masalah pencernaan atau gastrointestinal merupakan efek samping Ozempic yang paling umum. Kabar baiknya, efek samping ini cenderung ringan hingga sedang, dan lama-lama hilang. 

1. Mual

Mual merupakan efek samping Ozempic yang paling umum. Namun, tidak semua orang mengalaminya—sekitar 1 dari 5 orang dalam uji klinis mengalaminya. 

Mual biasanya ringan hingga sedang dan paling parah saat seseorang pertama kali mulai menggunakan obat, atau saat dosis ditingkatkan. Mual akan mereda seiring waktu. 

Hampir 1 dari 10 orang dalam uji klinis muntah saat menggunakan Ozempic. Ini bisa jadi karena pencernaan yang melambat dan tekanan ekstra di area perut yang ditimbulkannya.

Mual dan muntah paling banyak terjadi pada orang yang menggunakan Ozempic dengan dosis yang lebih tinggi. 

Tips untuk membantu meredakan atau mencegah mual saat menggunakan Ozempic:

  • Gunakan Ozempic bersama makanan. Mual sering kali lebih parah saat perut kosong. 
  • Minum air putih sepanjang hari. Dehidrasi dapat memperburuk mual. ​​ 
  • Makan makanan porsi kecil yang sering sepanjang hari daripada tiga kali makan besar. 
  • Tanyakan kepada dokter apakah ada waktu dalam sehari kamu dapat menggunakan obat yang dapat membantu mencegah mual. 
  • Tanyakan kepada dokter apakah dosis obat dapat diturunkan.

2. Sakit perut

Dalam uji klinis, sekitar 1 dari 14 orang mengalami sakit perut (dapat meliputi kram, nyeri, kembung, dan nyeri akibat gas). Mungkin akan membantu jika seseorang memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkannya. 

Kamu dapat mencoba untuk: 

  • Makan perlahan-lahan. 
  • Makan makanan porsi kecil yang sering. 
  • Pilih makanan hambar seperti roti atau nasi. 
  • Hindari makanan berminyak, gorengan, dan makanan manis. 
  • Makan makanan berbahan dasar air seperti sup dan agar-agar. 
  • Minum cairan bening. 
  • Jangan berbaring setelah makan. 

3. Diare

Sekitar 1 dari 12 orang dalam uji klinis Ozempic mengalami diare, berapa pun dosisnya. Diare biasanya hilang dalam waktu sekitar seminggu. 

Diare mungkin dapat dicegah dengan menghindari: 

  • Minuman manis, minuman berkafein, alkohol, dan susu. 
  • Produk susu full-fat, termasuk yoghurt, keju, dan es krim. 
  • Makanan berminyak dan gorengan. 

Pastikan untuk minum banyak air saat mengalami diare. 

4. Sembelit

Pencernaan yang lambat akibat Ozempic dapat menyebabkan sembelit. Ini terjadi pada sekitar 1 dari 20 orang dalam uji coba Ozempic untuk diabetes. Sembelit tampaknya berlangsung sekitar 6 hingga 10 minggu. 

Tips untuk mengatasi sembelit saat menggunakan Ozempic:

  • Minum cukup sepanjang hari. 
  • Berolahraga setiap hari. 
  • Tambahkan serat ke dalam makanan dengan dua porsi buah, sayuran, atau biji-bijian utuh sehari. 
  • Gunakan obat pencahar yang dijual bebas. 
  • Tanyakan kepada dokter apakah mengubah dosis akan membantu.

5. Sendawa berbau

Bila pencernaan melambat akibat Ozempic, gas nidrogen sulfida akibat fermentasi makanan oleh bakteri dapat menumpuk di usus dan menyebabkan sendawa berbau dan terasa seperti telur busuk.

Jika mengalaminya, coba kurangi makanan tinggi sulfur, seperti bawang, telur, buah kering, brokoli, dan lain-lain. Namun, keluhan ini mungkin tidak dapat dihentikan karena banyak makanan mengandung sulfur, dan itu adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Tips lain yang bisa dilakukan: 

  • Minum banyak air untuk membuang sulfur. 
  • Tambahkan probiotik ke dalam makanan atau suplemen. Ini dapat membantu pencernaan dan menyeimbangkan bakteri usus menjadi lebih baik. Yoghurt, kefir, kombucha, dan makanan fermentasi lainnya mengandung probiotik. 
  • Coba teh hijau, teh jahe, teh pepermin, atau teh kamomil, yang dapat membantu pencernaan dan mengurangi gas. 
  • Gunakan obat pencernaan yang dijual bebas seperti bismuth subsalisilat dan simetikon. 

6. Heartburn

Dalam uji klinis, sekitar 2 persen orang—atau 1 dari 50—yang menggunakan Ozempic mengeluhkan heartburn, refluks asam, atau GERD, terutama mereka yang menggunakannya dalam dosis rendah. Refluks asam tersebut berasal dari pencernaan yang terhambat atau melambat. 

Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi heartburn:

  • Hindari pemicu seperti makanan pedas, gorengan, atau berminyak. 
  • Makanlah perlahan-lahan. 
  • Makanlah dalam porsi kecil. 
  • Jangan berbaring setelah makan. 
  • Tidurlah dengan kepala dan tubuh bagian atas sedikit terangkat. 
  • Cobalah tidur miring ke kiri. 
  • Cobalah obat heartburn yang dijual bebas. 
  • Jika merokok, berhentilah. 

2. Efek samping ringan Ozempic

ilustrasi Ozempic (unsplash.com/Haberdoedas)

Beberapa efek samping ringan lainnya yang mungkin terjadi akibat Ozempic meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Rambut rontok.

Reaksi di tempat suntikan

Kurang dari 1 persen orang dalam uji klinis Ozempic untuk diabetes mengalami reaksi kulit di tempat obat disuntikkan. Reaksi tersebut meliputi nyeri, kemerahan, dan rasa tidak nyaman. 

Itu akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika butuh sesuatu untuk meredakan nyeri, kompres es, kompres dingin, atau antiradang yang dijual bebas seperti ibuprofen dapat membantu. 

Pusing

Ozempic dapat membuat kamu merasa pusing, pening, atau gelisah. Gejala-gejala ini juga dapat menjadi tanda bahwa gula darah terlalu rendah. Jika merasa pusing atau memiliki tanda-tanda gula darah rendah lainnya saat menggunakan obat ini, segera hubungi dokter yang merawat. 

3. Efek samping serius

Ozempic dapat menyebabkan efek samping serius, tetapi tidak umum. Daftar berikut mungkin tidak mencakup semua kemungkinan efek samping serius dari obat tersebut.  

Jika mengalami efek samping serius saat menggunakan Ozempic, segera hubungi dokter yang merawat. Jika efek samping tersebut tampak mengancam jiwa atau kamu merasa mengalami keadaan darurat medis, segera hubungi nomor darurat medis setempat. 

Efek samping serius yang telah dilaporkan meliputi: 

  • Hipoglikemia (gula darah rendah) apabila digunakan bersama obat diabetes tertentu lainnya. Gejalanya dapat meliputi:
    • Kebingungan.
    • Mengantuk.
    • Sakit kepala.
    • Mudah tersinggung.
    • Lemah.
  • Pankreatitis (peradangan pada pankreas). Gejalanya meliputi:
    • Nyeri atau pembengkakan pada perut.
    • Mual dan muntah.
    • Demam.
    • Nyeri punggung.
  • Retinopati diabetik (kerusakan mata yang berhubungan dengan diabetes), terutama pada pasien dengan riwayat retinopati. Gejalanya dapat meliputi:
    • Penglihatan kabur.
    • Penglihatan malam yang buruk.
    • Melihat bintik hitam.
    • Kehilangan penglihatan.
  • Kerusakan atau gagal ginjal, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal, dehidrasi. Gejalanya dapat meliputi:
    • Kebingungan.
    • Kelelahan.
    • Mual.
    • Berkurangnya frekuensi buang air kecil atau atau produksi urine lebih sedikit dari biasanya.
    • Pembengkakan pada pergelangan kaki atau tungkai.
  • Masalah kandung empedu, seperti batu empedu dan radang kandung empedu. Gejalanya dapat meliputi:
    • Nyeri pada sisi kanan tubuh.
    • Mual dan muntah.
    • Keringat berlebihan.
    • Kehilangan nafsu makan.
  • Ileus (tidak adanya pergerakan sementara di usus). Gejalanya meliputi:
    • Kram perut atau kembung.
    • Sembelit.
    • Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas.
    • Mual atau muntah.
  • Kanker tiroid.Dalam uji coba Ozempic dan obat-obatan serupa pada tikus, beberapa tikus mengembangkan tumor tiroid baik yang bersifat kanker maupun yang tidak bersifat kanker. Tidak diketahui apakah obat tersebut juga meningkatkan risiko jenis tumor ini pada manusia. Jika memiliki riwayat kanker tiroid pribadi atau keluarga, sebaiknya bicarakan dengan dokter sebelum memulai pengobatan ini.
  • Angioedema. Dalam beberapa kasus, pengguna Ozempic mengalami reaksi alergi parah yang disebut angioedema. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh mana pun, tetapi biasanya di wajah, tangan, kaki, alat kelamin, atau bibir. Kondisi ini biasanya terjadi dalam beberapa menit atau jam setelah dosis pertama. Dokter mungkin menyarankan obat ini jika kamu memiliki riwayat angioedema. 
  • Gastroparesis. Tidak umum terjadi, tetapi Ozempic dapat melumpuhkan lambung. Kontraksi otot di lambung menjadi sangat lemah sehingga lambung tidak dapat mencerna makanan dan mendorongnya ke dalam usus. Kondisi ini dapat menyebabkan makanan berada di lambung terlalu lama, juga dapat menyebabkan potongan makanan utuh yang tidak tercerna masuk ke dalam usus, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan sulit dikeluarkan melalui buang air besar. Gejala gastroparesis meliputi: 
    • Gangguan pencernaan. 
    • Kembung. 
    • Cepat merasa kenyang. 
    • Nyeri perut bagian atas. 
    • Mual dan muntah. 
    • Muntah potongan makanan utuh yang tidak tercerna. 
    • Kehilangan selera makan. 
    • Refluks asam lambung dan heartburn. 
    • Fluktuasi gula darah. 
    • Sembelit.

4. Efek samping jangka panjang

ilustrasi obat suntik (freepik.com/freepik)

Umumnya, sebagian besar efek samping Ozempic bersifat jangka pendek dan tidak parah. Namun, kemungkinan untuk mengalami efek samping jangka panjang tetap ada.  

Efek samping jangka panjang termasuk efek samping yang dapat dimulai kapan saja saat obat mulai digunakan, bahkan jika telah menggunakannya dalam jangka waktu lama. Efek samping ini juga termasuk efek samping yang mungkin tidak hilang, bahkan setelah penggunaan obat dihentikan. 

Kemungkinan efek samping jangka panjang Ozempic meliputi: 

  • Retinopati diabetik.
  • Penyakit kandung empedu, termasuk batu empedu atau kolesistitis.
  • Pankreatitis.
  • Kanker tiroid.

Jika khawatir tentang efek samping jangka panjang Ozempic, bicarakan dengan dokter yang meresepkan obat atau apoteker.

5. Ozempic face

"Ozempic face" atau "wajah Ozempic" juga telah dilaporkan sebagai efek samping obat GLP-1, meskipun istilah tersebut menyesatkan karena ini dapat menjadi efek samping obat GLP-1 atau penyebab lain dari penurunan berat badan yang cepat. 

Hilangnya lemak di wajah secara cepat dapat menyebabkan: 

  • Wajah tampak cekung.
  • Perubahan ukuran bibir, pipi, dan dagu.
  • Kerutan di wajah.
  • Mata cekung.
  • Pipi kendur di sekitar rahang dan leher.

Jika berat badan turun secara bertahap, perubahan ini mungkin tidak terlalu terlihat. Penurunan berat badan yang lebih cepat yang terjadi dengan obat GLP-1 dapat membuat perubahan wajah lebih jelas. 

Jika efek samping pada wajah ini signifikan, ini dapat diatasi dengan perawatan kosmetik atau operasi plastik. 

6. Efek samping pada perempuan

ilustrasi Ozempic (unsplash.com/Haberdoedas)

Penurunan berat badan akibat Ozempic dapat menyebabkan “Ozempic breast” atau "payudara Ozempic".

Efek samping Ozempic lainnya pada perempuan di antaranya:

1. "Ozempic babies"

Banyak laporan tentang kehamilan yang tidak direncanakan di antara perempuan pengguna Ozempic, yaitu perubahan ukuran payudara akibat penurunan berat badan yang terlalu cepat.  

Baik obesitas maupun diabetes dapat mempersulit perempuan untuk hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan menghentikan ovulasi. Setelah Ozempic mengendalikan kondisi ini, penggunanya mungkin mulai berovulasi lagi dan tiba-tiba dapat hamil saat tidak mengira itu akan terjadi. 

Namun, beberapa perempuan pengguna Ozempic bahkan hamil saat mengonsumsi pil KB. Ini menunjukkan bahwa obat diabetes dapat mengganggu cara kerja alat kontrasepsi. 

2. Ozempic dan kehamilan

Tidak banyak penelitian tentang bagaimana Ozempic dapat memengaruhi perempuan hamil atau bayi yang belum lahir. Namun, uji coba pada hewan menunjukkan bahwa obat ini tidak aman selama kehamilan. 

Hingga ada informasi lebih lanjut, dokter menyarankan agar perempuan menghentikan Ozempic saat mereka mulai mencoba untuk hamil dan tidak menggunakannya selama kehamilan dan menyusui. 

3. Ozempic setelah menopause

Penambahan berat badan umum terjadi selama dan setelah menopause, dan penurunan berat badan bisa jadi lebih sulit. 

Ada sangat sedikit penelitian tentang cara kerja Ozempic pada perempuan pascamenopause. Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa mereka memang kehilangan berat badan saat menggunakan obat tersebut, tetapi dengan satu peringatan: perempuan yang menggunakan Ozempic dan menjalani terapi penggantian hormon kehilangan lebih banyak berat badan daripada perempuan yang cuma menggunakan Ozempic. 

7. Ozempic dan pikiran bunuh diri

Informasi awal tentang Ozempic menyebutkan bahwa obat ini dapat meningkatkan risiko pikiran bunuh diri. Sejak saat itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah meninjau semua laporan yang diterimanya dari konsumen tentang pikiran bunuh diri dan tidak menemukan hubungan yang jelas antara Ozempic dan jenis pikiran ini.

Meskipun Ozempic tampaknya tidak meningkatkan risiko pikiran bunuh diri, tetapi jika kamu memiliki perasaan yang tiba-tiba atau kuat, termasuk merasa gugup, marah, gelisah, kasar, atau takut, segera beri tahu dokter. 

8. Waspadai reaksi alergi

ilustrasi Ozempic (unsplash.com/Haberdoedas)

Reaksi alergi terhadap bahan dalam Ozempic bisa saja terjadi. Kalau kamu memiliki riwayat reaksi alergi atau alergi makanan, beri tahu dokter sebelum menggunakan Ozempic. 

Apabila setelah menggunakan Ozempic kamu mengalami salah satu dari hal berikut, pergilah ke unit gawat darurat rumah sakit: 

  • Ruam, gatal, atau biduran. 
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan. 
  • Sesak napas, kesulitan bernapas, atau mengi (suara siulan saat bernapas). 
  • Pusing atau pingsan. 
  • Sakit perut, kembung, muntah, atau diare. 
  • Kram rahim. 
  • Merasa seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.

Referensi

"Common side effects." Ozempic. Diakses Januari 2025.
"Ozempic." Drugs.com. Diakses Januari 2025.
"GLP-1 diabetes and weight-loss drug side effects: 'Ozempic face' and more." Harvard Health Publishing. Diakses Januari 2025.
"19 Side Effects of Semaglutide (Ozempic, Wegovy) for Type 2 Diabetes and Weight Loss." GoodRx. Diakses Januari 2025.
"Ozempic side effects: Examples and treatment options." Medical News Today. Diakses Januari 2025.
"Ozempic Side Effects." WebMD. Diakses Januari 2025.
"Side Effects of Ozempic and How to Manage Them." Healthline. Diakses Januari 2025.

Editorial Team