ilustrasi keracunan makanan (IDN Times/Novaya Siantita)
Mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri patogen dapat menyebabkan keracunan makanan. Gejalanya bisa muncul dalam hitungan jam hingga beberapa hari, tergantung jenis bakteri dan kondisi tubuh masing-masing orang. Keluhan yang paling umum meliputi diare, nyeri perut, kram, mual, muntah, dan demam.
Sebagian besar kasus memang akan membaik dengan sendirinya, tetapi ada kondisi yang tidak boleh diabaikan. Diare berdarah, demam tinggi, diare yang berlangsung beberapa hari, atau tanda dehidrasi seperti mulut kering dan jarang buang air kecil adalah sinyal untuk segera mencari pertolongan medis.
Untuk meredakan gejala ringan, fokus utama adalah mengganti cairan yang hilang. Air putih, kuah bening, atau minuman elektrolit bisa membantu. Obat diare yang dijual bebas dapat digunakan dalam kondisi tertentu, tetapi bila penyebabnya belum jelas atau gejala berat, konsultasi ke dokter tetap menjadi langkah paling aman.
Makanan sisa memang sayang dibuatng. Namun, perlu diingat bahwa membuang daging atau makanan lainnya yang berisiko bisa mencegah masalah kesehatan yang lebih serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Referensi
"Refrigeration & Food Safety." USDA. Diakses Desember 2025.
"Food Safety Basics." CDC. Diakses Desember 2025.
"Safe Minimum Internal Temperature Chart." USDA. Diakses Desember 2025.
"Foodborne Pathogens." FDA. Diakses Desember 2025.
"Food Poisoning Symptoms." CDC. Diakses Desember 2025.
"Treatment for Food Poisoning." National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses Desember 2025.