Ilustrasi seseorang sedang konsultasi (Pexels/Gustavo Fring)
Dilansir Verywell Mind, tidak seperti DPD, orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder (BPD) mengalami kemarahan, impulsif, dan agresi.
Mereka bisa sembrono dan dapat melukai diri sendiri dan melihat dunia sebagai hitam dan putih, tanpa jalan tengah. Kedua perasaan tersebut sering tumpang tindih dalam perasaan kesepian, menghindari tanggung jawab, dan kesulitan mempertahankan hubungan.
Kemudian, berdasarkan laporan berjudul "Personality Disorders Revisited: A Newly Proposed Mental Illness" dalam jurnal Cureus tahun 2020, baik DPD maupun BPD sangat berhubungan dengan ketergantungan. Tinjauan literatur mengungkapkan, penelitian lain yang mendukung kriteria gejala yang tumpang tindih melaporkan bahwa 30-40 persen pasien dengan BPD juga memiliki diagnosis komorbiditas DPD.
Persamaan antara BPD dan DPD adalah peningkatan kecenderungan untuk keterikatan disfungsional dengan orang lain, bentuk atau ketergantungan, dan peningkatan risiko bunuh diri. Adapun yang membedakan keduanya adalah adanya kekerasan hubungan atau psikosis yang merupakan karakterisik yang lebih umum dengan BPD.