Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dependent personality disorder (pexels.com/SHVETS production)

Meminta saran kepada orang lain tentu sah saja. Pada situasi tertentu, kita butuh saran atau masukan dari orang lain sebagai bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan. Namun, bila kamu terlalu bergantung pada orang lain dalam segala hal, dependent personality disorder (DPD) atau gangguan kepribadian dependen.

Ya, bisa dibilang dependent personality disorder membuat seseorang tidak bisa mandiri karena ketergantungannya terhadap orang lain. Agar lebih jelas, yuk, simak uraiannya di bawah ini!

1. Apa itu dependent personality disorder

ilustrasi seseorang dilanda kecemasan (pexels.com/Liza Summer)

Dilansir Cleveland Clinic, gangguan kepribadian dependen adalah salah satu dari 10 jenis gangguan kepribadian. Jenis lainnya termasuk gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsisistik, hingga gangguan kepribadian paranoid. Gangguan kepribadian dependen biasanya dimulai selama masa kanak-kanak atau pada usia 29 tahun.

Orang-orang dengan gangguan kepribadian ini memiliki kebutuhan yang luar biasa untuk memiliki orang lain yang bisa merawat mereka. Sering kali, penderitanya bergantung pada orang-orang terdekat mereka untuk kebutuhan emosional atau fisik mereka. Orang lain mungkin menggambarkan mereka sebagai orang yang manja atau inkompeten.

Orang dengan DPD mungkin meyakini dirinya tidak dapat mengurusi dirinya sendiri. Mereka mungkin bermasalah dalam mengambil keputusan dalam sehari-hari, misalnya pakaian apa yang akan dipakai, tanpa saran dari orang lain.

2. Penyebab dependent personality disorder

Editorial Team

Tonton lebih seru di