Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?

Makan makanan manis bisa menimbulkan efek bahagia

Kebiasaan sering mengonsumsi gula berlebih memiliki efek yang buruk bagi tubuh. Maka tidak heran, banyak pakar kesehatan menyarankan untuk membatasi asupan gula harian sesuai yang telah disarankan.

Namun, bagi sebagian orang yang terbiasa mungkin terasa sulit mengurangi camilan manis. Sebab, sebagian orang selalu ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis setiap harinya. Belum lagi beberapa orang sudah terbiasa mengonsumsi teh manis sebagai minuman setelah makan. Kenapa minuman manis membuat ketagihan? Berikut penjelasannya!

1. Gula tersembunyi pada makanan

Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?ilustrasi saos tomat (pexels.com/Engin Akyurt)

Dilansir WebMD, beberapa makanan yang mengandung gula tambahan antara lain permen, minuman manis, camilan manis, dan susu dengan tambahan pemanis. Selain makanan yang memang terasa manis, asupan gula juga bisa terdapat pada makanan lainnya, misalnya roti, saos tomat, hingga protein bar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa sebagian besar gula yang dikonsumsi saat ini merupakan gula “tersembunyi” karena tidak menunjukkan rasa manis yang terdapat pada makanan olahan. Beberapa contoh diantaranya yaitu satu sendok makan saos tomat mengandung sekitar empat gram gula atau setara dengan satu sendok teh. 

2. Kenapa sering makan makanan manis bikin “nagih”?

Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Healthline menjelaskan bahwa saat mengonsumsi gula, tubuh akan menghasilkan dopamin. Dopamin adalah neurotransmiter pada sistem imbalan atau reward circuit yang berkaitan dengan perilaku adiktif atau ketagihan.

Ketika mengonsumsi makanan manis, maka otak menghasilkan dopamin berlebihan yang menimbulkan efek kegembiraan. Ini membuat seseorang cenderung mengulangi kebiasaan tersebut karena otak menganggapnya sebagai ”hadiah” yang menimbulkan rasa senang.

Apabila mengonsumsi makanan manis terus berlanjut, maka otak akan menyesuaikan diri dengan melepaskan sedikit dopamin. Maka dari itu, cara untuk mendapatkan efek kegembiraan yang sama seperti sebelumnya yaitu dengan mengulangi kebiasaan mengonsumsi makanan manis dengan jumlah atau frekuensi yang lebih banyak. Ini membuat seseorang terbiasa mengonsumsi makanan manis bahkan dalam jumlah yang banyak. 

Baca Juga: Ini yang Akan Kamu Alami Jika Sering Minum Minuman Manis

3. Mengapa ketagihan gula menjadi masalah?

Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?ilustrasi menimbang berat badan (unsplash.com/i yunmai)

Gula dapat memberikan efek yang adiktif. Addiction Center menyebutkan bahwa tanda paling jelas dari efek ketagihan gula yaitu mengonsumsi makanan atau minuman dengan gula berlebih dalam jumlah besar.

Permen, cokelat, dan makanan manis lainnya umumnya menyasar anak-anak dan wanita. Verywell Mind menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan masalah apabila anak sudah terbiasa mengonsumsi makanan manis sedari usia dini dan membentuk kebiasaan hingga mereka dewasa. 

Kebiasaan mengonsumsi gula yang terus berlanjut dalam jumlah berlebih dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti obesitas. WebMD menjelaskan, penelitian menunjukkan seseorang yang minum minuman dengan kandungan gula cenderung memiliki berat badan berlebih dan lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2 daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.

4. Batas konsumsi gula yang dianjurkan

Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?ilustrasi minuman manis kekinian (pexels.com/RODNAE Productions)

Dalam akun instagram resmi Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri menyebutkan bahwa sebanyak 28,7 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi gula, garam, dan lemak melebihi batas yang disarankan. Sementara itu, sebanyak 30,22 persen orang mengonsumsi minuman manis 1 sampai 6 kali dalam satu minggu.

Di Indonesia, jumlah gula yang dikonsumsi harian telah diatur oleh Kementerian Kesehatan. Anjuran konsumsi gula yaitu tidak lebih dari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per orang per hari.

5. Langkah untuk mengurangi makan makanan manis

Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?ilustrasi pisang (pexels.com/Mike Jones)

Gula tambahan pada makanan apabila dikonsumsi melebihi batas yang disarankan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi asupan gula berlebih yaitu mengganti camilan manis dengan mengonsumsi buah-buahan segar. Selain memberikan rasa manis alami dari buah, kandungan nutrisi dan serat di dalamnya juga menyehatkan tubuh.

Meskipun buah segar juga mengandung gula alami, kecepatan penyerapan gula pada buah berbeda dengan gula yang sengaja ditambahkan pada makanan dan minuman manis. American Heart Association (AHA) menjelaskan, kandungan serat pada buah seperti apel membuat tubuh lebih lama mencernanya. Akibatnya, gula alami yang ada di buah menjadi lebih lama diserap oleh tubuh.

Mengonsumsi makanan dan minuman manis membuat otak melepaskan dopamin yang menimbulkan efek senang. Apabila terus berlanjut, maka dapat menjadi kebiasaan berulang dengan jumlah atau frekuensi gula yang lebih banyak agar tetap mendapat efek bahagia tersebut. Kebiasaan mengonsumsi gula yang terus berlanjut dalam jumlah berlebih dikaitkan dengan masalah kesehatan. 

Baca Juga: Viral Minuman Manis Kekinian, Profesor IDI Ungkap Bahaya Gula Berlebih

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya