Perlukah Minum Parasetamol sebelum Divaksinasi?

Beberapa orang meminumnya untuk cegah efek samping vaksin

Perlawanan terhadap COVID-19 masih berlangsung. Baru-baru ini ditemukan varian mutasi virus corona SARS-CoV-2 baru yang masuk ke dalam Variant of Concern (VOC), yaitu B.1.1.529 atau dinamai Omicron. Varian ini pun sudah terdeteksi di Indonesia.

Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan mempercepat cakupan vaksinasi. Beberapa orang mungkin khawatir dengan efek yang akan ditimbulkan dari vaksin, sehingga menganggap perlu meminum parasetamol sebelum mendapatkan vaksinasi. 

Parasetamol kerap dianggap bisa mencegah beberapa gejala seperti nyeri dan demam setelah vaksinasi. Apakah benar faktanya demikian? Cari tahu jawabannya lewat ulasan di bawah ini!

1. Vaksinasi

Perlukah Minum Parasetamol sebelum Divaksinasi?ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Ed Us)

Dilansir WebMD, vaksin pada dasarnya adalah substansi yang dimasukkan ke tubuh untuk menstimulasi sistem imun sehingga memproduksi antibodi. Dengan vaksinasi, tubuh nantinya siap jika menghadapi virus atau bakteri sesuai jenis vaksin yang didapat. Maka, risiko terjadi perburukan atau sakit berat akibat virus atau bakteri lebih rendah daripada orang yang belum mendapat vaksinasi.

Risiko terjadinya penyakit yang lebih berat akan bisa diminimalkan karena di dalam tubuh telah terbentuk antibodi untuk melawan virus atau bakteri yang masuk.

Sama seperti imunisasi wajib pada bayi, vaksin COVID-19 juga bisa menimbulkan beragam reaksi, seperti demam, pada beberapa orang. Namun, munculnya reaksi demam tersebut merupakan bukti bahwa sistem imun tubuh sedang bekerja membentuk antibodi.

2. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Perlukah Minum Parasetamol sebelum Divaksinasi?ilustrasi demam (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Menurut keterangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), tidak semua orang akan merasakan efek samping dari vaksin. Ini tergantung masing-masing individu. 

Efek yang bisa timbul pasca vaksinasi dapat meliputi demam, nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan nyeri otot. Efek tersebut pada umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Jika merasa terganggu dengan efek samping tersebut, kamu bisa beristirahat, memperbanyak minum air putih, dan bila diperlukan minum obat pereda nyeri.

Sistem imun tubuh akan bereaksi ketika ada vaksin yang berisi komponen virus yang dilemahkan masuk ke tubuh. Respons imun tubuh tersebut akan menimbulkan efek pada beberapa orang. Efek tersebut tidak selalu muncul. Ada atau tidaknya efek samping tidak dapat diprediksi karena tergantung respons imunitas penerima vaksin.

Baca Juga: Setelah Dikonsumsi, Kapan Parasetamol Mulai Bekerja? 

3. Parasetamol

Perlukah Minum Parasetamol sebelum Divaksinasi?ilustrasi parasetamol (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Dilansir laman WHO, kita tidak disarankan untuk menggunakan obat pereda nyeri seperti parasetamol sebelum menerima vaksinasi dengan maksud mencegah efek samping. Ini karena tidak diketahui apakah parasetamol dan obat pereda nyeri lainnya dapat memengaruhi kinerja dari vaksin atau tidak.

Selain itu, efek samping setelah vaksinasi tidak selalu muncul, sehingga penggunaan obat pereda nyeri sebelum divaksinasi akan sia-sia.

Parasetamol atau obat pereda nyeri lain boleh digunakan saat mengalami efek samping dari vaksin, seperti nyeri atau demam. Penggunaan obat pereda nyeri juga digunakan seperlunya saja saat mengalami keluhan demam atau nyeri.

4. Cara kerja parasetamol

Perlukah Minum Parasetamol sebelum Divaksinasi?ilustrasi obat flu (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Parasetamol merupakan obat pereda nyeri dan penurun demam yang sering digunakan. Sediaan parasetamol tablet dan sirop juga mudah didapat karena termasuk golongan obat bebas.

Dilansir National Health Service, parasetamol bekerja meredakan nyeri dengan cara menghambat produksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan agen atau zat yang menimbulkan rasa nyeri. Dengan terhambatnya prostaglandin, maka rasa nyeri bisa diturunkan.

Selain itu, parasetamol juga dapat meredakan demam langsung di area otak yang mengatur suhu tubuh.

5. Persiapan sebelum vaksinasi

Perlukah Minum Parasetamol sebelum Divaksinasi?ilustrasi tidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Mengutip laman resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hal yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum vaksinasi adalah tidur cukup.

Untuk orang dewasa, disarankan untuk tidur selama 7 jam. Kurang tidur dapat mempengaruhi tekanan darah dan membuatnya jadi lebih tinggi, seperti dilansir Mayo Clinic. Dengan istirahat cukup, diharapkan tekanan darah lebih stabil sehingga vaksinasi bisa dilakukan.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang bergizi juga penting sebagai persiapan vaksinasi. Kebutuhan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral perlu dicukupi selama satu minggu sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin. Kecukupan nutrisi tersebut berperan dalam meningkatkan kerja sistem imun tubuh.

Jadi, parasetamol dan obat pereda nyeri lainnya tidak perlu—bahkan tidak disarankan—untuk diminum sebelum divaksinasi dengan maksud untuk mencegah efek samping dari vaksin.

Ingat, efek samping dari vaksinasi tidak selalu muncul dan kalaupun ada ini merupakan hal yang normal, karena merupakan respons alami sistem imun. Bijaklah dalam menggunakan obat, termasuk obat yang dijual bebas. Konsumsi parasetamol bila ada keluhan saja seperti demam atau nyeri.

Baca Juga: Apakah Parasetamol Aman untuk Penderita Asam Lambung?

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya