Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stroke (IDN Times/Novaya Siantita)
ilustrasi stroke (IDN Times/Novaya Siantita)

Intinya sih...

  • Stroke ringan adalah kondisi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara, mirip dengan gejala stroke pada umumnya.

  • Gejala stroke ringan muncul tiba-tiba dan berlangsung singkat, seperti kelemahan atau kesulitan bicara.

  • Mencegah stroke ringan bisa dilakukan dengan gaya hidup sehat, mengontrol faktor risiko, dan rutin memeriksa kesehatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Figur publik sekaligus psikolog anak Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, baru-baru ini membagikan kabar mengejutkan mengenai kondisi kesehatannya. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @kaksetosahabatanak, pada Selasa (28/10/2025), ia mengungkap diri ya sempat mengalami stroke ringan.

Dalam unggahan tersebut, Kak Seto menceritakan gejala pusing yang dirasakannya sejak 20 Oktober tak kunjung reda hingga akhirnya ia harus dilarikan ke unit gawat darurat.

"Ternyata saya terdiagnosis 'mild stroke' (stroke ringan) yang menyerang fungsi kognitif, bukan motorik," tulisnya.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan stroke ringan, dan seberapa serius kondisi ini bagi kesehatan otak?

1. Apa itu stroke ringan?

Stroke ringan, atau yang dikenal secara medis sebagai transient ischemic attack (TIA), adalah kondisi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Gejalanya mirip stroke pada umumnya, seperti pusing mendadak atau kelemahan pada satu sisi tubuh, tetapi biasanya berlangsung hanya beberapa menit dan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Meski terdengar ringan, tetapi TIA tidak boleh dianggap sepele. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami TIA akan mengalami stroke sesungguhnya di kemudian hari, bahkan setengahnya dalam waktu satu tahun setelah kejadian TIA.

Karena itu, TIA sering disebut sebagai warning sign atau tanda peringatan penting yang memberi kesempatan bagi pasien untuk mencegah stroke yang lebih berat.

2. Gejala stroke ringan yang perlu diwaspadai

ilustrasi pusing (pexels.com/Marcus Aurelius)

Gejala stroke ringan biasanya muncul tiba-tiba dan berlangsung singkat, hanya beberapa menit hingga maksimal satu jam, meski pada kasus langka bisa mencapai 24 jam. Tanda-tandanya mirip dengan gejala stroke berat dan bisa meliputi:

  • Kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki, biasanya pada salah satu sisi tubuh.

  • Bicara cadel atau kesulitan memahami orang lain.

  • Kebutaan pada satu atau kedua mata.

  • Mengalami penglihatan ganda.

  • Pusing atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Dalam beberapa kasus, seseorang bisa mengalami lebih dari satu episode TIA, dengan gejala yang sama atau berbeda tergantung area otak yang terdampak.

Jika kamu merasa sedang atau pernah mengalami serangan TIA, segera dapatkan pertolongan medis. TIA paling sering terjadi beberapa jam atau beberapa hari sebelum stroke. Dengan evaluasi yang cepat, tenaga kesehatan bisa mengidentifikasi kondisi potensial yang bisa diobati.

3. Mencegah stroke ringan

Mencegah stroke ringan bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengontrol faktor risiko yang memengaruhi kesehatan pembuluh darah.

Berhenti merokok menjadi langkah utama karena kebiasaan ini secara signifikan meningkatkan risiko penyumbatan arteri.

Pola makan juga berperan besar. Batasi konsumsi lemak jenuh, kolesterol, dan makanan tinggi garam, serta perbanyak buah dan sayuran yang kaya kalium, folat, dan antioksidan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, dan membatasi alkohol juga membantu menurunkan risiko TIA. Selain itu, bagi penderita hipertensi atau diabetes, penting untuk rutin memeriksa kondisi kesehatan dan mengelola penyakit dengan pengaturan diet, aktivitas fisik, serta pengobatan yang dianjurkan dokter.

Stroke ringan memang sering kali tidak meninggalkan gejala permanen, tetapi tetap menjadi sinyal peringatan serius bagi kesehatan otak. Dengan mengenali tanda-tanda awal dan melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat, risiko stroke berulang bisa ditekan secara signifikan.

Referensi

"Transient ischemic attack (TIA)". Diakses pada Oktober 2025. Mayo Clinic.
Panuganti KK, Tadi P, Lui F. Transient Ischemic Attack. [Updated 2023 Jul 17]. StatPearls Publishing.
"Prevention-Transient ischaemic attack (TIA)". Diakses pada Oktober 2025. NHS.

Editorial Team