Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Gigi Berlubang dan Penyakit Gusi Bisa Picu Stroke

Seseorang mengalami gigi berlubang.
ilustrasi gigi berlubang (commons.wikimedia.org/Suyash.dwivedi)
Intinya sih...
  • Memiliki gigi berlubang dan penyakit gusi bisa meningkatkan risiko stroke hingga 86 persen, menurut temuan studi.
  • Perawatan gigi rutin terbukti menurunkan risiko gangguan kardiovaskular.
  • Menjaga kesehatan mulut bisa menjadi cara tak terduga untuk melindungi diri dari penyakit serius, termasuk stroke.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Senyum sehat lebih dari soal estetika. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa orang yang memiliki gigi berlubang dan penyakit gusi sekaligus memiliki risiko stroke 86 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki mulut sehat.

Peneliti utama, Dr. Souvik Sen dari Universitas South Carolina, Amerika Serikat, mengatakan bahwa meski penelitian ini belum membuktikan hubungan sebab-akibat langsung, hasilnya menunjukkan hubungan kuat antara kesehatan mulut dan otak, mengutip laman American Academy of Neurology.

Stroke iskemik, jenis stroke paling umum, terjadi ketika pembuluh darah ke otak tersumbat, membuat aliran oksigen dan nutrisi terganggu. Dalam penelitian ini, orang yang memiliki penyakit gusi dan gigi berlubang tercatat dua kali lebih mungkin mengalami stroke dibanding mereka yang tidak memiliki masalah gigi.

Risikonya pun tak cuma pada otak. Mereka yang memiliki kedua masalah mulut ini juga memiliki risiko 36 persen lebih tinggi mengalami gangguan jantung serius, seperti serangan jantung atau penyakit jantung fatal.

Rutin ke dokter gigi bisa menurunkan risiko

Penelitian yang melibatkan hampir 6.000 orang dewasa berusia rata-rata 63 tahun ini berlangsung selama dua dekade. Dari seluruh peserta, 10 persen dengan kombinasi penyakit gusi dan gigi berlubang mengalami stroke, dibanding hanya 4 persen pada kelompok dengan mulut yang sehat.

Namun, ada satu temuan positif, bahwa orang-orang yang rutin ke dokter gigi peluangnya 81 persen lebih rendah untuk mengalami kedua masalah mulut tersebut. Pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin juga menurunkan kemungkinan terkena penyakit gusi hingga 29 persen.

“Menjaga kesehatan gigi dan gusi bukan hanya soal senyum indah, tetapi juga soal melindungi otak,” ujar Sen. “Jika kamu mengalami tanda-tanda radang gusi atau gigi berlubang, sebaiknya segera periksa dan obati. Itu bisa menjadi salah satu langkah pencegahan stroke yang sering diabaikan.”

Sebagai catatan, penelitian ini memiliki keterbatasan, seperti pemeriksaan gigi yang hanya dilakukan sekali di awal. Namun, para ahli sepakat bahwa perawatan gigi rutin dan kebersihan mulut yang baik dapat menjadi bagian penting dari pencegahan penyakit serius, termasuk stroke.

Selain itu, penelitian ini tidak membuktikan bahwa kesehatan mulut yang buruk menyebabkan stroke, hanya menunjukkan adanya hubungan.

Referensi

Stefanie Wood et al., “Combined Influence of Dental Caries and Periodontal Disease on Ischemic Stroke Risk,” Neurology® Open Access 1, no. 4 (October 22, 2025), https://doi.org/10.1212/wn9.0000000000000036.

"Gum disease and cavities linked to increased stroke risk." American Academy of Neurology. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Makanan yang Sebaiknya Dibatasi saat Menopause

24 Okt 2025, 17:59 WIBHealth