ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Jordan Bauer)
Dimuat dalam JAMA Network pada 22 Desember 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) ingin mencari tahu apakah mengikuti diet Mediterania saat kehamilan berpengaruh terhadap risiko gangguan kehamilan.
Penelitian ini menggunakan data Nulliparous Pregnancy Outcomes Study: Monitoring Mothers-to-Be yang melibatkan 10.038 perempuan pada 1 Oktober 2010–30 September 2013. Hasilnya, sebanyak 7.798 ibu hamil terlibat dalam penelitian ini. Data analisis dilakukan pada 3 Juni 2021 sampai 7 April 2022.
Pada awal penelitian, para peneliti mencatat bahwa sebanyak 1.522 partisipan mengidap obesitas. Para peneliti membagi para partisipan berdasarkan kepatuhannya terhadap diet Mediterania, yaitu:
- Tinggi: 2.388 partisipan (30,6 persen).
- Sedang: 2.430 partisipan (31,2 persen).
- Rendah: 2.980 partisipan (38,2 persen).
Untuk menelaah efek diet Mediterania saat hamil muda, para peneliti menggunakan sistem penilaian khusus (alternate Mediteranian Diet/aMED) yang menakar asupan diet Mediterania, seperti sayur-mayur, buah-buahan, ikan, kacang-kacangan, dan gandum utuh. Makin tinggi skor aMED, makin tinggi kepatuhan diet Mediterania.