Langkah penanganan DAI mirip pengobatan cedera kepala lainnya, dan harus dilakukan sesegera mungkin. Selain mengurangi pembengkakan di otak, ini untuk menstabilkan keadaan pasien dan mencegah kerusakan otak yang lebih parah.
Langkah-langkah penanganannya dapat meliputi:
- Memastikan jalur pernapasan pasien tetap terbuka.
- Menyediakan ventilasi dan oksigen yang cukup.
- Menjaga tekanan darah.
Setelahnya, pasien butuh pengobatan untuk mengontrol gejala yang muncul. Rehabilitasi juga dibutuhkan. Tergantung tingkat keparahannya, pasien berisiko harus kembali belajar cara melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, bahkan untuk berjalan dan berbicara.
Tidak ada opsi pembedahan DAI. Jika kondisi pasien terlalu parah, ada kemungkinan pasien akan terus berada dalam keadaan vegetatif (terjaga tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran), bahkan meninggal dunia.
ilustrasi terapi wicara (pgneurorehab.com)
Banyak orang tidak kunjung pulih atau selamat dari cedera kepala parah, termasuk DAI. Jika selamat, tak jarang cedera ini menyebabkan pasien koma dan tidak sadarkan diri. Kalaupun sadar, pasien dihadapkan dengan risiko disabilitas meski sudah menjalani rehabilitasi.
Meski begitu, derajat keparahan DAI berbeda-beda, dan kesempatan pulih sepenuhnya masih sangat dimungkinkan jika tingkat keparahannya ringan. Oleh sebab itu, menentukan skor GCS dan melakukan langkah penanganan secepatnya amat penting. Selain itu, lokasi dan cakupan DAI bisa memprediksi risiko neurodegenerasi pasien.
Sayangnya, seperti diterangkan dalam laman Medical News Today, cuma sedikit pasien DAI yang sadar pada tahun pertama setelah cedera. Jika sadar dan stabil, perlu program terapi komprehensif untuk mengembalikan kualitas hidupnya, seperti:
- Terapi wicara.
- Terapi fisik.
- Terapi okupasional.
- Terapi rekreasi.
Itulah fakta mengenai diffuse axonal injury, cedera otak yang dihadapi David, korban penganiayaan Mario Dandy Satrio. Perawatan darurat segera diperlukan untuk menstabilkan seseorang setelah cedera. Meskipun pandangan pasien biasanya tidak positif, program terapi yang komprehensif dapat membantu memulihkan kualitas hidup.